elang brontok di bagi 3 yaitu
fase terang:
tubuh bagian atas coklat abu-abu gelap, tubuh bagian bawah putih bercoret-coret coklat kehitaman memanjang. Strip mata dan kumis kehitaman. Burung muda : Tubuh bagian atas coklat keabu-abuan, kepala dan tubuh bagian bawah keputih-putihan.
fase gelap:
seluruh tubuh coklat gelap dengan garis hitam pada ujung ekor, terlihat kontras dengan bagian ekor lain yang coklat dan lebih terang. Atau warna tubuh hitam secara keseluruhan.
fase peralihan:
Bentuk peralihan diantara kedua fase gelap dan terang,terutama terlihat pada pola warna coretan dan garis (tetapi lebih mirip fase terang); garis hitam pada ekor dan sayap tidak teratur serta garis-garis coklat kemerahan melintang pada perut bagian bawah. Iris kuning sampai cokelat, paruh kehitaman, sera kuning kehitaman, kaki kuning kehijauan.
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Accipitriformes
Family : Accipitridae
Genus : Spizaetus
Species : Spizaetus cirrhatus
Kedua Elang Ular Bido atau bahasa inggrisnya Crested Serpent Eagle
Elang Ular Bido:
Elang ini berwarna hitam dengan garis putih di ujung belakang sayap, terlihat disaat terbang seperti garis yang tebal. Sayap menekuk ke atas (seperti Elang Jawa) dan kedepan, membentuk huruf C yang terlihat membusur. Ciri khas lainnya adalah kulit kuning tanpa bulu di sekitar mata hingga paruh.
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Accipitriformes
Family: Accipitridae
Genus: Spilornis
Species: S. cheela
Ketiga Elang Bondol ato Bahasa Inggrisnya Brahminy Kite
Elang Bondol:
Elang Bondol atau Brahminy Kite (Haliastur indus), juga dikenal sebagai the red-backed sea-eagle yaitu Burung Elang Laut yang bagian belakangnya berwarna merah dan kepala sampai leher berwarna putih, merupakan sejenis burung buas atau burung pemangsa yang berukuran sedang dari famili Accipitridae. Elang Bondol ini juga sering terlihat di langit India, Pakistan, Banglades, dan asia tenggara dan juga bagian selatan new south wales, Australia, melalui daerah yang mana merupakan daerah penyebaran Elang bondol.
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Falconiformes (or Accipitriformes, q.v.)
Family: Accipitridae
Genus: Haliastur
Species: H. indus
Ke Empat Elang Hitam ato Black Eagle
Elang Hitam:
Burung yang berukuran besar, dengan panjang (dari paruh hingga ujung ekor) sekitar 70 cm. Sayap dan ekornya panjang, sehingga burung ini tampak sangat besar bilamana terbang. Seluruh tubuh berwarna hitam, kecuali kaki dan sera (pangkal paruh) yang berwarna kuning. Sebetulnya terdapat pola pucat di pangkal bulu-bulu primer pada sayap dan garis-garis samar di ekor yang bisa terlihat ketika burung ini terbang melayang, namun umumnya tak begitu mudah teramati.[1] Jantan dan betina berwarna dan berukuran sama.
Sayap terbentang lurus, sedikit membentuk huruf V, dengan pangkal sayap lebih sempit daripada di tengahnya, serta bulu primer yang terdalam membengkok khas, membedakannya dari elang brontok (Spizaetus cirrhatus) bentuk yang hitam. Elang hitam juga sering terbang perlahan, rendah dekat kanopi (atap tajuk) hutan.Bulu Primar lebih menjari.
Terdapat 2 pose terbang, saat gliding (meluncur) dan soaring (mengintai). Saat gliding bulu paling ujung menekuk kedalam, dan saat soaring bulu ini terbentang dan terlihat menyamping.
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Accipitriformes
Family: Accipitridae
Genus: Ictinaetus
Species: I. malayensis
Kelima Elang Jawa ato Spizaetus bartelsi
Elang Jawa:
adalah salah satu spesies elang berukuran sedang yang endemik di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia. Elang yang bertubuh sedang sampai besar, langsing, dengan panjang tubuh antara 60-70 cm (dari ujung paruh hingga ujung ekor).
Kepala berwarna coklat kemerahan (kadru), dengan jambul yang tinggi menonjol (2-4 bulu, panjang hingga 12 cm) dan tengkuk yang coklat kekuningan (kadang nampak keemasan bila terkena sinar matahari). Jambul hitam dengan ujung putih; mahkota dan kumis berwarna hitam, sedangkan punggung dan sayap coklat gelap. Kerongkongan keputihan dengan garis (sebetulnya garis-garis) hitam membujur di tengahnya. Ke bawah, ke arah dada, coret-coret hitam menyebar di atas warna kuning kecoklatan pucat, yang pada akhirnya di sebelah bawah lagi berubah menjadi pola garis (coret-coret) rapat melintang merah sawomatang sampai kecoklatan di atas warna pucat keputihan bulu-bulu perut dan kaki. Bulu pada kaki menutup tungkai hingga dekat ke pangkal jari. Ekor kecoklatan dengan empat garis gelap dan lebar melintang yang nampak jelas di sisi bawah, ujung ekor bergaris putih tipis. Betina berwarna serupa, sedikit lebih besar.
Iris mata kuning atau kecoklatan; paruh kehitaman; sera (daging di pangkal paruh) kekuningan; kaki (jari) kekuningan. Burung muda dengan kepala, leher dan sisi bawah tubuh berwarna coklat kayu manis terang, tanpa coretan atau garis-garis.
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Falconiformes
Family: Accipitridae
Genus: Spizaetus
Species: S. bartelsi
Ke Enam Elang Laut Perut Putih ato White Bellied Sea Eagle
Elang Laut Perut Putih:
Berukuran besar dengan panjang 70-80 cm.Tubuh berwarna putih, Abu-abu dan hitam. Individu dewasa: Kepala, leher dan bagian bawah badan berwarna putih. Sayap, punggung dan ekor berwarna Abu-abu, Bulu primer Hitam Pada individu yang masih anak dan remaja warna cokelat pucat dan akan berubah warna sekitar umur 3 tahun. sedangkan warna Abu-abu sayap berwarna cokelat tua.Bentuk ekor menyerupai baji. Warna iris cokelat, paruh dan sera abu-abu.
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Falconiformes
Family : Accipitridae
Genus : Haliaeetus
Species : Haliaeetus leucogaster, J.M.Gmelin, 1788
Ke Tujuh Kestrel
Kestrel :
Kestrel sering terbang pada ketinggian 10-20 meter (33-66kaki). makanannya mamalia kecil, kadal ato serangga besar. Ukuran tubuh Betina lebih besar daripada jantan.
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Falconiformes
Family: Falconidae
Genus: Falco (partim)
Ke Delapan Alap-alap tikus ato Black Winged Kite ato Alap-alap Putih
Alap-alap Tikus :
Burung ini memiliki badan yang putih, di sekitar mata ada lingkaran hitam seperti topeng. Pada jenis burung ini yang masih muda, matanya berwarna kuning, tapi saat sudah dewasa matanya berubah menjadi merah.
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Accipitriformes
Family: Accipitridae
Genus: Elanus
Species: E. caeruleus
Barn Owl ato Tyto alba
Barn Owl :
The Barn Owl adalah pucat, panjang bersayap, berkaki panjang burung hantu dengan ekor pendek persegi. Depending on subspecies , it measures c.25-45 cm in overall length, with a wingspan of about 75-100 cm. Tergantung pada subspesies, mengukur c.25-45 cm panjang keseluruhan, dengan lebar sayap sekitar 75-100 cm.
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Subclass: Neornithes
Infraclass: Neognathae
Superorder: Neoaves
Order: Strigiformes
Family: Tytonidae
Subfamily: Tytoninae
Genus: Tyto
Species: T. alba
Barred Owl Eagle ato Bubo Sumatranus
Bubo Sumatranus :
Memiliki alis seperti tanduk. ditemukan di Brunei, Cocos (Keeling) Islands, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Singapura, dan Thailand. habitat Alamnya adalah subtropis atau tropis basah dataran rendah hutan.
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Strigiformes
Family: Strigidae
Genus: Bubo
Species: B. sumatranus
Celepuk ato Sunda Scops-Owl ato Collared Scops-Owl.
Celepuk :
Bertubuh kecil, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 20-21 cm. Panjang sayap sekitar 15 cm, dan berat sekitar 100 gram.
Seperti umumnya burung hantu, celepuk ini berwarna burik. Banyak jenis celepuk yang warnanya bermiripan, sehingga identifikasi harus dilakukan dengan hati-hati. Bantuan lainnya ialah dengan menggunakan suaranya.
Jantan bersuara lembut, wuuup.. sedikit meninggi. Betina bernada lebih tinggi, bergetar berubah menurun: whiio atau pwok.., sekitar lima kali per menit. Terkadang juga mengeluarkan cicitan lembut. Pasangan sering melakukan duet.
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: STRIGIFORMES
Family: Strigidae
Genus: Otus
Species: O. lempiji
Bay Owl ato Oriental Bay Owl (Phodilus badius) ato Kongo Bay Owl (Phodilus prigoginei).
Bay Owl :
Aktif di malam hari, mereka umumnya lebih kecil, mempunyai telinga seperti bulu jumbai (hampir tidak terlihat pada spesies Afrika), dan yang lebih wajah berbentuk U disk.
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Strigiformes
Family: Tytonidae
Genus: Phodilus
Strix Owl ato earless owls ato wood-owls
Strix Owl :
(sorry all pake bahasa inggris, soalnya ga bisa di translete pake google) Strix is a genus of owls. They belong to the typical owl family Strigidae, one of the two generally accepted living families of owls, with the other being the barn-owls (Tytonidae). Common names are earless owls or wood-owls though they are not the only owls without ear tufts, and "wood owl" is also used as a more generic name for forest-living owls. Neotropical birds in the genus Ciccaba are sometimes included in Strix.
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Subclass: Neornithes
Infraclass: Neognathae
Superorder: Neoaves
Order: Strigiformes
Family: Strigidae
Genus: Strix
Buffy Fish Owl ato Ketupa ketupu
Buffy Fish Owl :
(sorry all ini juga ga bisa di translete) The Buffy Fish-owl (Ketupa ketupu) is a species of owl in the Strigidae family. It is found in Brunei, Cambodia, Cocos (Keeling) Islands, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapore, Thailand, and Vietnam. Its natural habitat is subtropical or tropical moist montanes.
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Strigiformes
Family: Strigidae
Genus: Ketupa
Species: K. ketupu
Enggang badak ato Rhinoceros hornbill (Buceros rhinoceros) adalah jenis burung dr keluarga hornbill yg memiliki ukuran tubuh terbesar. Burung dewasa akan mencapai panjang 110-127 cm dan berat 2-3kg. Dia dpt hidup sampai 35 thn lebih jika mjd binatang peliharaan.
Seperti jenis2 hornbill yg lain, jantan memilki mata yg berwarna orange atau merah dan betina memilki mata yg keputih2an.
Burung ini dapat ditemukan di Semenanjung Melayu, Sumatra, Jawa dan Kalimantan.
Makanannya terutama buah-buahan juga kadal, kelelawar, tikus, ular, burung dan berbagai jenis serangga.
Perlu diketahui jg burung jenis ini terkenal krn kesetiaannya thdp pasangannya. Mrk akan berpasangan dgn pasangannya itu sampai seumur hidup.
Kingdom: Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Coraciiformes
Family : Bucerotidae
Genus : Buceros
Species : Buceros rhinoceros
Elang gunung (blyth's hawk-eagle)
Nama Latin : Spizaetus alboniger
Nama Inggris : Blyth’s Hawk-Eagle
Penyebaran lokal :
Kemungkinan tersebar luas di Sumatra dan Kalimantan. Tidak umum di hutan primer, hutan tebangan, pinggir hutan, perbukitan, dan pegunungan dengan rentang ketinggian 300-1200 m.
Makanan:
Burung, ayam, mamalia, kadal, dan sesekali kelelawar.
Rajawali Totol (Greater Spotted Eagle)
Nama Latin : Aquila clanga
Nama Inggris : Greater Spotted Eagle
Penyebaran lokal dan status :
Pengunjung musim dingin di Sumatra. Menyukai hutan tergenang air dan lahan basah di dataran rendah sampai ketinggian 1000 m.
Makanan:
Sangat bervariasi, tergantung ketersediaan makanan. Biasanya memangsa: mamalia kecil, katak, kadal, ular, ikan, bangkai hewan, dan terkadang serangga.
Elang alap jambul (Crested Goshawk)
Nama Latin : Accipiter trivirgatus
Nama Inggris : Crested Goshawk
Penyebaran Lokal :
Tidak jarang ditemukan di hutan dataran rendah Sumatera (termasuk Nias) dan Kalimantan (termasuk Kep. Natuna) sampai ketinggian 1000 m. Di Jawa dan Bali dulu tersebar luas di hutan dataran rendah dan perbukitan, tetapi sekarang langka
Makanan:
Kadal dan burung
Kangkareng Perut Putih / Oriental Pied Hornbill (Anthracoceros albirostris)
Kangkareng perut putih (Anthracoceros albirostris) adalah salah satu spesies dari family bucerotidae. Panjang tubuhnya bs mencapai 90 cm.
Makanannya juga buah2an, kadal, serangga, burung2 kecil.
Burung ini dapat ditemukan di Bangladesh, Bhutan, Brunei, Cambodia, China, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Singapore, Thailand, and Vietnam.
Habitatnya adalah di hutan2 dataran rendah di daerah subtropis dan tropis.
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Coraciiformes
Family: Bucerotidae
Genus: Anthracoceros
Species: Anthracoceros albirostris
Julang Emas / Wreathed Hornbill (Rhyticeros undulatus)
The Wreathed Hornbill (Rhyticeros undulatus), juga dikenal sbg Bar-pouched Wreathed Hornbill, atau di Indonesia lbh dikenal sbg burung rangkong adalah salah satu anggota keluarga burung hornbill yg terdapat di India, Bhutan hingga Vietnam & Indonesia. Di Indonesia terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa and Bali.Panjang tubuh mereka 75-100 cm. Berat tubuh jantan 1,8-3,65 kg, sdgkan betina 1,36-2,7 kg.
Baik jantan maupun betina fisiknya hampir sama, kecuali jantan memilki kantong di leher berwarna kuning, sdgkan betina warnanya biru.
Selain buah2an sbg makanan utamanya, mrk jg makan mamalia kecil, burung, reptil dan serangga.
Mereka bersifat monogamous. bersarang di lubang2 di pohon yg tinggi. betina bertugas mengerami telur, sdgkan jantan mencari makan dan kemudian memberikannya ke betina dan anaknya di sarang.
Kingdom: Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Coraciiformes
Family : Bucerotidae
Genus : Rhyticeros
Species : Rhyticeros undulatus
Merak Hijau (Pavo muticus)
Merak Hijau (Green Peafowl) yang dalam bahasa ilmiah disebut Pavo muticus adalah salah satu dari tiga spesies merak yang terdapat di dunia. Satwa yang terdapat di Cina, Vietnam dan Indonesia ini mempunyai bulu-bulu yang indah. Apalagi Merak Hijau jantan yang memiliki ekor panjang yang mampu mengembang bagai kipas. Namun justru karena keindahan itu yang membawa petaka bagi kehidupan satwa langka dan dilindungi ini.
Pada musim berbiak, burung jantan memamerkan bulu ekornya di depan burung betina. Bulu-bulu penutup ekor dibuka membentuk kipas dengan bintik berbentuk mata. Burung betina menetaskan tiga sampai enam telur setelah mengeraminya pada tumpukan daun dan ranting di atas tanah selama satu bulan. Anaknya akan terus berdekatan dengan induknya hingga musim kimpoi berikutnya, walaupun sudah bisa terbang pada usia yang masih sangat muda.
Dalam urusan makan, burung Merak Hijau doyan aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing dan kadal kecil.
Populasi Merak Hijau tersebar di hutan terbuka dengan padang rumput di Republik Rakyat Cina, Vietnam, Myanmar dan Jawa, Indonesia. Sebelumnya Merak Hijau ditemukan juga di India, Bangladesh dan Malaysia, namun sekarang telah punah di sana. Meskipun berukuran besar, burung indah, langka, dan dilindungi ini bisa terbang.
Di Indonesia, Merak Hijau hanya terdapat di Pulau Jawa. Habitatnya mulai dari dataran rendah hingga tempat-tempat yang tinggi. Salah satunya yang masih bisa ditemui berada di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur. Selain itu diperkirakan juga masih terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon, dan Taman Nasional Meru Betiri.
Populasi Merak Hijau terus berkurang. Ini diakibatkan oleh rusaknya habitat dan perburuan liar. Burung langka yang indah ini diburu untuk diambil bulunya ataupun diperdagangkan sebagai bintang peliharaan. Untuk menghindari kepunahan burung langka ini dilindungi undang-undang. Di Pulau Jawa kini jumlah Merak Hijau diperkirakan tidak lebih dari 800 ekor.
International Council for Bird Preservation telah menetapkan burung merak ini sebagai spesies yang hampir punah. CITES, memasukkan Merak Hijau dalam kategori Appendix II. Sedangkan Red List Authority-IUCN, pada data yang dirilis pada bulan Oktober 2009 telah menaikkan status Merak Hijau (Pavo muticus) dari vulnerable (VU atau ”rentan”) menjadi endangered (EN atau “genting”).
Kingdom: Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Galliformes
Family : Phasianidae
Genus : Pavo
Species: Pavo muticus
Merak Hijau (Green Peafowl) yang dalam bahasa ilmiah disebut Pavo muticus adalah salah satu dari tiga spesies merak yang terdapat di dunia. Satwa yang terdapat di Cina, Vietnam dan Indonesia ini mempunyai bulu-bulu yang indah. Apalagi Merak Hijau jantan yang memiliki ekor panjang yang mampu mengembang bagai kipas. Namun justru karena keindahan itu yang membawa petaka bagi kehidupan satwa langka dan dilindungi ini.
Pada musim berbiak, burung jantan memamerkan bulu ekornya di depan burung betina. Bulu-bulu penutup ekor dibuka membentuk kipas dengan bintik berbentuk mata. Burung betina menetaskan tiga sampai enam telur setelah mengeraminya pada tumpukan daun dan ranting di atas tanah selama satu bulan. Anaknya akan terus berdekatan dengan induknya hingga musim kimpoi berikutnya, walaupun sudah bisa terbang pada usia yang masih sangat muda.
Dalam urusan makan, burung Merak Hijau doyan aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing dan kadal kecil.
Populasi Merak Hijau tersebar di hutan terbuka dengan padang rumput di Republik Rakyat Cina, Vietnam, Myanmar dan Jawa, Indonesia. Sebelumnya Merak Hijau ditemukan juga di India, Bangladesh dan Malaysia, namun sekarang telah punah di sana. Meskipun berukuran besar, burung indah, langka, dan dilindungi ini bisa terbang.
Di Indonesia, Merak Hijau hanya terdapat di Pulau Jawa. Habitatnya mulai dari dataran rendah hingga tempat-tempat yang tinggi. Salah satunya yang masih bisa ditemui berada di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur. Selain itu diperkirakan juga masih terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon, dan Taman Nasional Meru Betiri.
Populasi Merak Hijau terus berkurang. Ini diakibatkan oleh rusaknya habitat dan perburuan liar. Burung langka yang indah ini diburu untuk diambil bulunya ataupun diperdagangkan sebagai bintang peliharaan. Untuk menghindari kepunahan burung langka ini dilindungi undang-undang. Di Pulau Jawa kini jumlah Merak Hijau diperkirakan tidak lebih dari 800 ekor.
International Council for Bird Preservation telah menetapkan burung merak ini sebagai spesies yang hampir punah. CITES, memasukkan Merak Hijau dalam kategori Appendix II. Sedangkan Red List Authority-IUCN, pada data yang dirilis pada bulan Oktober 2009 telah menaikkan status Merak Hijau (Pavo muticus) dari vulnerable (VU atau ”rentan”) menjadi endangered (EN atau “genting”).
Kingdom: Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Galliformes
Family : Phasianidae
Genus : Pavo
Species: Pavo muticus
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) atau disebut juga Curik Bali adalah sejenis burung sedang dengan panjang lebih kurang 25 cm. Burung pengicau berwarna putih ini merupakan satwa endemik Indonesia yang hanya bisa ditemukan di Pulau Bali bagian barat. Burung ini juga merupakan satu-satunya satwa endemik Pulau Bali yang masih tersisa setelah Harimau Bali dinyatakan punah. Sejak tahun 1991, satwa yang masuk kategori “kritis” (Critically Endangered) dalam Redlist IUCN dan nyaris punah di habitat aslinya ini dinobatkan sebagai fauna identitas (maskot) provinsi Bali.
Jalak Bali merupakan satwa yang secara hidupan liar (di habitat aslinya) populasinya amat langka dan terancam kepunahan. Diperkirakan jumlah spesies ini yang masih mampu bertahan di alam bebas hanya sekitar belasan ekor saja.
Jalak Bali merupakan satwa yang dilarang diperdagangkan kecuali hasil penangkaran dari generasi ketiga (indukan bukan dari alam).
Burung Maleo memiliki bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna kuning, iris mata merah kecoklatan, kaki abu-abu, paruh jingga dan bulu sisi bawah berwarna merah-muda keputihan. Di atas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras berwarna hitam. Jantan dan betina serupa. Biasanya betina berukuran lebih kecil dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan.
Populasi terbanyaknya kini tinggal di Sulawesi Tengah. Salah satunya adalah di cagar alam Saluki, Donggala, Sulawesi Tengah. Di wilayah Taman Nasional Lore Lindu ini, populasinya ditaksir tinggal 320 ekor. Karena populasinya yang kian sedikit, burung unik dan langka ini dilindungi dari kepunahan. Maleo dikategorikan sebagai terancam punah di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix I.
Populasi Maleo terancam oleh para pencuri telur dan pembuka lahan yang mengancam habitatnya. Belum lagi musuh alami yang memangsa telur Maleo, yakni babi hutan dan biawak. Habitatnya yang khas juga mempercepat kepunahan. Maleo hanya bisa hidup di dekat pantai berpasir panas atau di pegununungan yang memiliki sumber mata air panas atau kondisi geothermal tertentu. Sebab di daerah dengan sumber panas bumi itu, Maleo mengubur telurnya dalam pasir.
Anak maleo yang telah berhasil menetas harus berjuang sendiri keluar dari dalam tanah sedalam kurang lebih 50cm (bahkan ada yang mencapai 1 m) tanpa bantuan sang induk. Perjuangan untuk mencapai permukaan tanah akan membutuhkan waktu selama kurang lebih 48 jam. Inipun akan tergantung pada jenis tanahnya. Sehingga tak jarang beberapa anak maleo dijumpai mati “ditengah jalan". Anak yang baru saja mencapai permukaan tanah sudah memiliki kemampuan untuk terbang dan mencari makan sendiri (tanpa asuhan sang induk).
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Galliformes
Family : Megapodiidae
Genus : Macrocephalon
Species : Macrocephalon maleo
Sumber:kaskus.us
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) atau disebut juga Curik Bali adalah sejenis burung sedang dengan panjang lebih kurang 25 cm. Burung pengicau berwarna putih ini merupakan satwa endemik Indonesia yang hanya bisa ditemukan di Pulau Bali bagian barat. Burung ini juga merupakan satu-satunya satwa endemik Pulau Bali yang masih tersisa setelah Harimau Bali dinyatakan punah. Sejak tahun 1991, satwa yang masuk kategori “kritis” (Critically Endangered) dalam Redlist IUCN dan nyaris punah di habitat aslinya ini dinobatkan sebagai fauna identitas (maskot) provinsi Bali.
Jalak Bali merupakan satwa yang secara hidupan liar (di habitat aslinya) populasinya amat langka dan terancam kepunahan. Diperkirakan jumlah spesies ini yang masih mampu bertahan di alam bebas hanya sekitar belasan ekor saja.
Jalak Bali merupakan satwa yang dilarang diperdagangkan kecuali hasil penangkaran dari generasi ketiga (indukan bukan dari alam).
Maleo (Macrocephalon maleo)
Burung Maleo yang dalam nama ilmiahnya Macrocephalon maleo adalah sejenis burung yang berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm. Burung Maleo adalah satwa endemik Sulawesi, artinya hanya bisa ditemukan hidup dan berkembang di Pulau Sulawesi, Indonesia. Selain langka, burung ini ternyata unik karena anti poligami. Burung ini tidak akan bertelur lagi setelah pasangannya mati.Burung Maleo memiliki bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna kuning, iris mata merah kecoklatan, kaki abu-abu, paruh jingga dan bulu sisi bawah berwarna merah-muda keputihan. Di atas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras berwarna hitam. Jantan dan betina serupa. Biasanya betina berukuran lebih kecil dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan.
Populasi terbanyaknya kini tinggal di Sulawesi Tengah. Salah satunya adalah di cagar alam Saluki, Donggala, Sulawesi Tengah. Di wilayah Taman Nasional Lore Lindu ini, populasinya ditaksir tinggal 320 ekor. Karena populasinya yang kian sedikit, burung unik dan langka ini dilindungi dari kepunahan. Maleo dikategorikan sebagai terancam punah di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix I.
Populasi Maleo terancam oleh para pencuri telur dan pembuka lahan yang mengancam habitatnya. Belum lagi musuh alami yang memangsa telur Maleo, yakni babi hutan dan biawak. Habitatnya yang khas juga mempercepat kepunahan. Maleo hanya bisa hidup di dekat pantai berpasir panas atau di pegununungan yang memiliki sumber mata air panas atau kondisi geothermal tertentu. Sebab di daerah dengan sumber panas bumi itu, Maleo mengubur telurnya dalam pasir.
Anak maleo yang telah berhasil menetas harus berjuang sendiri keluar dari dalam tanah sedalam kurang lebih 50cm (bahkan ada yang mencapai 1 m) tanpa bantuan sang induk. Perjuangan untuk mencapai permukaan tanah akan membutuhkan waktu selama kurang lebih 48 jam. Inipun akan tergantung pada jenis tanahnya. Sehingga tak jarang beberapa anak maleo dijumpai mati “ditengah jalan". Anak yang baru saja mencapai permukaan tanah sudah memiliki kemampuan untuk terbang dan mencari makan sendiri (tanpa asuhan sang induk).
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Galliformes
Family : Megapodiidae
Genus : Macrocephalon
Species : Macrocephalon maleo
Sumber:kaskus.us
9 komentar to Jenis-jenis burung:
boleh tak nak amik ni???
kereeeen burungnya
jenis-jenis burungnya imut-imut dech...
mana burung pipit
Subhanalloh....
Ehem.. Masa sih?
mana burung emprit
Burung masuk pit
Pengin punya alap alap atau elang....
Posting Komentar