Home | Posts RSS | Comments RSS | Login

9 Penyakit Menular dari Satwa Liar

Kamis, 01 April 2010
Daftar Isi

* Hepatitis
* Tuberculosa (TBC)
* Rabies
* Cacing
* Toxoplasmosis
* Psitacosis
* Salmonellosis
* Leptospirosis
* Herpes

Hepatitis

Di seluruh dunia diperkirakan 2 milyar manusia telah terinfeksi penyakit hepatitis. Dua juta orang meninggal tiap tahunnya atau tiap menitnya ada 4 orang meninggal akibat kasus penyakit tersebut. Kecepatan penularan penyakit hepatitis 4 kali lebih cepat dari penyakit HIV. Penularan penularan penyakit hepatitis ini melalui aliran darah, plasenta bayi bagi ibu yang mengandung serta cairan tubuh seperti sperma, vagina, dan air liur.

Orang yang terkena hepatitis, hatinya akan rusak. Perutnya tampak membesar, muntah, diare dan kulit berwarna kekuningan. Fungsi hati yang menyaring racun telah hancur oleh virus ini, akibatnya kematian mengancam penderita hepatitis.

Satwa primata (bangsa kera dan monyet) dapat menularkan penyakit hepatitis melalui gigitan atau cakaran. Hati-hati memelihara primata, karena barangkali primata itu terinveksi hepatitis dan sekali dia menggigit anda maka anda berisiko tertular hepatitis.
Kembali ke atas

Tuberculosa (TBC)

TBC adalah penyakit yang menyebabkan kematian terbesar kedua di Indonesia. Gejala yang ditimbulkan antara lain gangguan pernafasan seperti sesak nafas, batuk sampai berdarah, badan tampak kurus kering dan lemah. Penularan penyakit ini sangat cepat karena ditularkan melalui saluran pernafasan.

Selain manusia satwapun dapat terinfeksi dan menularkan penyakit TBC melalui kotorannya. Jika kotoran satwa yang terinveksi itu terhirup oleh manusia maka membuka peluang manusia akan terinveksi juga penyakit TBC. Penyakit Tuberculosis bersifat menahun atau berjalan kronis, sehingga gejala klinisnya baru muncul jika sudah parah.

Satwa yang punya potensi besar menularkan penyakit TBC ke manusia adalah primata, misalnya orangutan, owa dan siamang.
Kembali ke atas

Rabies

Penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus ini dikenal juga sebagai penyakit anjing gila. Penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat ini dapat ditularkan ke manusia lewat gigitan satwa. Kasus gigitan hewan penyebar rabies adalah anjing (90%), kucing (3%), kera (3%) dan satwa lain (1%).

Gejala yang ditimbulkan bila terinfeksi rabies pertama-tama adalah tingkah laku yang abnormal dan sangat sensitif (mudah marah), kelumpuhan dan kekejangan pada anggota gerak. Penderita akan mati karena kesulitan untuk bernafas dan menelan dalam kurun waktu 2-10 hari.
Kembali ke atas

Cacing

Cacingan sering dianggap penyakit yang ringan, padahal penyebab kematian terbesar satwa dipelihara oleh manusia dalam kondisi buruk adalah penyakit ini. Stress dapat meningkatkan jumlah infeksi cacing dalam tubuh. Dengan ukuran yang sangat kecilyaitu 0,01-0,1 mm, sangat memudah bagi parasit menular ke semua satwa termasuk manusia.

Diare, badan kurus, kekurangan cairan (dehidrasi), anemia serta badan lemas merupakan gejala awal yang ditimbulkan oleh adanya infeksi cacing. Kejang-kejang pada seluruh anggota gerak, perut membesar dan keras akibat adanya timbunan gas (kembung) merupakan tanda bahwa racun telah menyebar ke seluruh tubuh. Bila tidak segera diobati maka kematian akan menjemput penderitanya.

Hampir semua satwa yang berpotensi menularkan penyakit cacingan, misalnya primata, musang, kucing, burung nuri, kakatua, dan lain-lain.
Kembali ke atas

Toxoplasmosis

Penyakit ini ditakuti oleh kaum wanita karena menyebabkan kemandulan atau selalu keguguran bila mengandung. Bayi yang lahir dengan kondisi cacatpun juga dapat di sebabkan oleh penyakit ini.

Penyakit Toxoplasmosis disebarkan oleh satwa bangsa kucing, misalnya kucing hutan, harimau atau juga kucing rumahan. Penularan kepada manusia melalui empat cara yaitu: secara tidak sengaja menelan makanan atau minuman yang telah tercemar Toxoplasama, memakan makanan yang berasal dari daging yang mengandung parasit Toxopalsma dan tidak dimasak secara sempurna/setengah matang. Penularan lain adalah infeksi penyakit yang ditularkan melalui placenta bayi dalam kandungan bagi ibu yang mengandung. Cara penularan terakhir adalah melalui transfusi darah.
Kembali ke atas

Psitacosis

Walaupun belum ada laporan tentang kasus penyakit Psittacosis yang diderita oleh manusia tetapi penyakit yang disebarkan oleh burung paruh bengkok (nuri dan kakatua) ini dapat menyebabkan gangguan pernafasan. Penularannya bisa lewat kotoran burung yang kemudian terhirup oleh manusia.

Gejala klinik yang ditimbulkan antara lain adalah gangguan pernafasan mulai dari sesak nafas sampai peradangan pada saluran pernafasan, diare, tremor serta kelemahan pada anggota gerak. Kondisi akan semakin parah bila penderita dalam kondisi stress dan makanan yang kekurangan gizi.
Kembali ke atas
Salmonellosis

Bakteri Salmonella masuk ke tubuh penderita melalui makanan atau minuman yang tercemar bakteri ini. Akibat yang ditimbulkan bila terinfeksi bakteri Salmonella adalah peradangan pada saluran pencernaan sampai rusaknya dinding usus. Akibatnya penderita akan mengalami diare, sari makanan yang masuk dalam tubuh tidak dapat terserap dengan baik sehingga penderita akan tampak lemah dan kurus. Racun yang dihasilkan oleh bakteri Salmonella menyebabkan kerusakan otak, organ reproduksi wanita bahkan yang sedang hamilpun dapat mengalami keguguran.

Satwa yang bisa menularkan penyakit salmonella ini antara lain primata, iguana, ular, dan burung.
Kembali ke atas
Leptospirosis

Penyakit yang disebabkan oleh sejenis kuman ini menyerang semua jenis satwa termasuk manusia. Organ tubuh yang paling disukai oleh kuman ini tumbuh subur adalah ginjal dan organ reproduksi. Penularan penyakit berawal dari adanya luka yang terbuka dan terkontaminasi dengan air kencing atau cairan dari organ reproduksi. Bakan makanan atau minuman yang tercemarpun dapat menyebakan infeksi masuk dalam tubuh.

Gejala yang mudah diamati bila terinfeksi penyakit ini adalah air kencing berubah menjadi merah karena ginjal penderita mengalami perdarahan. Selain itu kepala akan mengalami sakit yang luar biasa, depresi, badan lemah bahkan wanita hamil juga akan mengalami keguguran. Sampai saat ini belum ada vaksin Leptospira untuk manusia, yang tersedia hanya untuk satwa. Satwa yang bisa menularkan penyakit mengerikan ini adalah anjing, kucing, harimau, tikus, musang, jelarang dan tupai.
Kembali ke atas
Herpes

Adanya pelepuhan kulit di seluruh tubuh merupakan gejala awal yang ditimbulkan bila terinfeksi virus herpes. Virus ini bisa berakibat kematian bagi bangsa primata. Manusia dapat tertular dari gigitan atau cakaran satwa yang mengandung virus tersebut. Penderita penyakit ini akan mengalami dehidrasi akibat pelepuhan kulit dan akhirnya kematian akan menjemputnya. Hati-hati jika memelihara primata seperti monyet, lutung, owa, siamang, orangutan, dan lain-lain. Bisa jadi primata yang anda pelihara itu ternyata menderita herpes!.

penulis Oleh: Drh. Luki Kusuma Wardhani

sumber www.profauna.org
READ MORE - 9 Penyakit Menular dari Satwa Liar

Tarsius

Minggu, 28 Maret 2010


Tarsius


Tarsius adalah primata dari genus Tarsius, suatu genus monotipe dari famili Tarsiidae, satu-satunya famili yang bertahan dari ordo Tarsiiformes. Meskipun grup ini dahulu kala memiliki penyebaran yang luas, semua spesies yang hidup sekarang ditemukan di pulau-pulau di Asia Tenggara.

Catatan Fosil

Fosil tarsius dan primata ordo Tarsiiformes lain ditemukan di Asia, Eropa, dan Amerika Utara dan ada fosil yang diragukan yang berasal dari Afrika, namun tarsius-tarsius yang bertahan hingga sekarang terbatas di beberapa kepulauan di Asia Tenggara termasuk Filipina, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatra. Catatan fosilnya juga yang terpanjang kesinambungannya dibanding genus primata manapun,[2] dan catatan fosil itu menandakan bahwa susunan gigi mereka tidak banyak berubah, kecuali ukurannya, dalam 45 juta terakhir.

Klasifikasi


Posisi filogenetik tarsius yang hidup sekarang banyak diperdebatkan pada abad yang lalu, dan tarsius diklasifikasikan secara bergantian pada Strepsirrhini pada subordo prosimia, atau sebagai grup saudara dari simia (=Anthropoidea) dalam infraordo Haplorrhini.

Diindikasikan bahwa tarsius, yang semuanya dimasukkan pada genus Tarsius, sebenarnya harus diklasifikasikan pada dua (grup Sulawesi dan Filipina-Barat) atau tiga genera yang berbeda (grup Sulawesi, Filipina dan Barat).[1][3]. Taksonomi di tngkat spesies adalah rumit, dengan morfologi seringkali digunakan secara terbatas dibandingkan vokalisasi. Beberapa "ragam bentuk vokal" mungkin mewakili taksa yang belum dideskripsikan, yang secara taksonomis terpisah dari Tarsius tarsier (=spectrum) (seperti tarsius dari Minahasa dan kepulauan Togean), dan banyak tarsius lain dari Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya (Shekelle & Leksono 2004). Hal ini mungkin juga merupakan kasus sejumlah populasi Filipina yang terisolasi yang kurang diketahui seperti populasi Basilan, Leyte dan Dinagat dari grup T. syrichta. Kerancuan lebih lanjut muncul pada validitas nama-nama tertentu. Diantaranya, T. dianae yang sering dipakai telah ditunjukkan sebagai sinonim junior dari T. dentatus, sama halnya dengan itu, T. spectrum sekarang dianggap sinonim junior dari T. tarsier.[1] Terlebih lagi, T. tarsier yang diperdebatkan sebagai sinonim senior dari T. spectrum yang dipakai secara luas.



Anatomi dan Fisiologi

Tarsius bertubuh kecil dengan mata yang sangat besar; tiap bola matanya berdiameter sekitar 16 mm dan berukuran sebesar keseluruhan otaknya.[5] Kaki belakangnya juga sangat panjang. Tulang tarsus di kakinya sangat panjang dan dari tulang tarsus inilah tarsius mendapatkan nama. Panjang kepala dan tubuhnya 10 sampai 15 cm, namun kaki belakangnya hampir dua kali panjang ini, mereka juga punya ekor yang ramping sepanjang 20 hingga 25 cm. Jari-jari mereka juga memanjang, dengan jari ketiga kira-kira sama panjang debngan lengan atas. Di banyak ujung jarinya ada kuku namun pada jari kedua dan ketiga dari kaki belakang berupa cakar yang mereka pakai untuk merawat tubuh. Bulu tarsius sangat lembut dan mirip beludru yang bisanya berwarna cokelat abu-abu, cokelat muda atau kuning-jingga muda.[6]

Tidak seperti prosimia lain, tarsius tidak mempunyai sisir gigi, dan susunan gigi mereka juga unik:

2.1.3.3
1.1.3.3

[sunting] Penglihatan

Semua jenis tarsius bersifat nokturnal, namun seperti organisme nokturnal lain beberapa individu mungkin lebih banyak atau sedikit beraktivitas selama siang hari. Tidak seperti kebanyakan binatang nokturnal lain, tarsius tidak memiliki daerah pemantul cahaya (tapetum lucidum) di matanya. Mereka juga memiliki fovea, suatu hal yang tidak biasa pada binatang nokturnal.

Otak tarsius berebda dari primata lain dalam hal koneksi kedua mata dan lateral geniculate nucleus, yang merupakan daerah utama di talamus yang menerima informasi visual. Rangkaian lapisan seluler yang menerima informasi dari bagian mata ipsilateral (sisi kepala yang sama) and contralateral (sisi kepala yang berbeda) di lateral geniculate nucleus membedakan tarsius dari lemur, kukang, dan monyet, yang semuanya sama dalam hal ini.[7].

[sunting] Tingkah Laku

Tarsius merupakan satwa insektivora, dan menangkap serangga dengan melompat pada serangga itu. Mereka juga diketahui memangsa vertebrata kecil seperti burung, ular, kadal dan kelelawar.[6] Saat melompat dari satu pohon ke pohon lain, tarsius bahkan dapat menangkap burung yang sedang bergerak.[rujukan?]

Kehamilan berlangsung enam bulan, kemudian tarsius melahirkan seekor anak. Tarsius muda lahir berbulu dan dengan mata terbuka serta mampu memanjat dalam waktu sehari setelah kelahiran. Mereka mencapai masa dewasa setelah satu tahun. Tarsius dewasa hidup berpasangan dengan jangkauan tempat tinggal sekitar satu hektar.

[sunting] Pelestarian

Satu jenis tarsius, tarsius Dian T. dentatus; terdaftar segabai sinonim juniornya T. dianae oleh IUCN), terdaftar di IUCN Red List berstatus Bergantung Konservasi. Dua spesies/subspesies lain , Tarsius Barat (T. bancanus) dan subspesies nominasinya (T. bancanus bancanus , terdaftar dengan status Risiko Rendah. Tarsius Sulawesi (T. tarsier; terdaftar sebagai sinonim juniornya T. spectrum) dikategorikan sebagai Hampir Terancam. Jenis tarsius lain terdaftar oleh IUCN sebagai Data Kurang. Adapun di Indonesia, semua jenis tarsius yang hidup di Indonesia terdaftar sebagai satwa dilindungi.

Tarsius tidak pernah sukses membentuk koloni pembiakan dalam kurungan, dan bila dikurung, tarsius diketahui melukai dan bahkan membunuh dirinya karena stres.[8]

Satu situs mendapat keberhasilan mengembalikan populasi tarisus di pulau Filipina Bohol. Philippine Tarsier Foundation telah mengembangkan kandang besar semi-liar yang memakai cahaya untuk menarik serangga nokturnal yang menjadi makanan tarsius. [9]

Di tahun 2008 dideskripsikan tarsius Siau yang dianggap bestatus kritis dan terdaftar dalam 25 primata paling terancam oleh Conservation International dan IUCN/SCC Primate Specialist Group tahun 2008.[10]

READ MORE - Tarsius

Jenis-jenis burung

Rabu, 17 Februari 2010
Pertama-tama gw mo keluarin jenis burung elang mulai dari CHE (Changeable Hawk Eagle) atau elang brontok:

elang brontok di bagi 3 yaitu

fase terang:
tubuh bagian atas coklat abu-abu gelap, tubuh bagian bawah putih bercoret-coret coklat kehitaman memanjang. Strip mata dan kumis kehitaman. Burung muda : Tubuh bagian atas coklat keabu-abuan, kepala dan tubuh bagian bawah keputih-putihan.


fase gelap:
seluruh tubuh coklat gelap dengan garis hitam pada ujung ekor, terlihat kontras dengan bagian ekor lain yang coklat dan lebih terang. Atau warna tubuh hitam secara keseluruhan.


fase peralihan:
Bentuk peralihan diantara kedua fase gelap dan terang,terutama terlihat pada pola warna coretan dan garis (tetapi lebih mirip fase terang); garis hitam pada ekor dan sayap tidak teratur serta garis-garis coklat kemerahan melintang pada perut bagian bawah. Iris kuning sampai cokelat, paruh kehitaman, sera kuning kehitaman, kaki kuning kehijauan.


Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Accipitriformes
Family : Accipitridae
Genus : Spizaetus
Species : Spizaetus cirrhatus

Kedua Elang Ular Bido atau bahasa inggrisnya Crested Serpent Eagle

Elang Ular Bido:
Elang ini berwarna hitam dengan garis putih di ujung belakang sayap, terlihat disaat terbang seperti garis yang tebal. Sayap menekuk ke atas (seperti Elang Jawa) dan kedepan, membentuk huruf C yang terlihat membusur. Ciri khas lainnya adalah kulit kuning tanpa bulu di sekitar mata hingga paruh.


Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Accipitriformes
Family: Accipitridae
Genus: Spilornis
Species: S. cheela

Ketiga Elang Bondol ato Bahasa Inggrisnya Brahminy Kite

Elang Bondol:
Elang Bondol atau Brahminy Kite (Haliastur indus), juga dikenal sebagai the red-backed sea-eagle yaitu Burung Elang Laut yang bagian belakangnya berwarna merah dan kepala sampai leher berwarna putih, merupakan sejenis burung buas atau burung pemangsa yang berukuran sedang dari famili Accipitridae. Elang Bondol ini juga sering terlihat di langit India, Pakistan, Banglades, dan asia tenggara dan juga bagian selatan new south wales, Australia, melalui daerah yang mana merupakan daerah penyebaran Elang bondol.


Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Falconiformes (or Accipitriformes, q.v.)
Family: Accipitridae
Genus: Haliastur
Species: H. indus

Ke Empat Elang Hitam ato Black Eagle

Elang Hitam:
Burung yang berukuran besar, dengan panjang (dari paruh hingga ujung ekor) sekitar 70 cm. Sayap dan ekornya panjang, sehingga burung ini tampak sangat besar bilamana terbang. Seluruh tubuh berwarna hitam, kecuali kaki dan sera (pangkal paruh) yang berwarna kuning. Sebetulnya terdapat pola pucat di pangkal bulu-bulu primer pada sayap dan garis-garis samar di ekor yang bisa terlihat ketika burung ini terbang melayang, namun umumnya tak begitu mudah teramati.[1] Jantan dan betina berwarna dan berukuran sama.

Sayap terbentang lurus, sedikit membentuk huruf V, dengan pangkal sayap lebih sempit daripada di tengahnya, serta bulu primer yang terdalam membengkok khas, membedakannya dari elang brontok (Spizaetus cirrhatus) bentuk yang hitam. Elang hitam juga sering terbang perlahan, rendah dekat kanopi (atap tajuk) hutan.Bulu Primar lebih menjari.

Terdapat 2 pose terbang, saat gliding (meluncur) dan soaring (mengintai). Saat gliding bulu paling ujung menekuk kedalam, dan saat soaring bulu ini terbentang dan terlihat menyamping.


Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Accipitriformes
Family: Accipitridae
Genus: Ictinaetus
Species: I. malayensis

Kelima Elang Jawa ato Spizaetus bartelsi

Elang Jawa:
adalah salah satu spesies elang berukuran sedang yang endemik di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia. Elang yang bertubuh sedang sampai besar, langsing, dengan panjang tubuh antara 60-70 cm (dari ujung paruh hingga ujung ekor).

Kepala berwarna coklat kemerahan (kadru), dengan jambul yang tinggi menonjol (2-4 bulu, panjang hingga 12 cm) dan tengkuk yang coklat kekuningan (kadang nampak keemasan bila terkena sinar matahari). Jambul hitam dengan ujung putih; mahkota dan kumis berwarna hitam, sedangkan punggung dan sayap coklat gelap. Kerongkongan keputihan dengan garis (sebetulnya garis-garis) hitam membujur di tengahnya. Ke bawah, ke arah dada, coret-coret hitam menyebar di atas warna kuning kecoklatan pucat, yang pada akhirnya di sebelah bawah lagi berubah menjadi pola garis (coret-coret) rapat melintang merah sawomatang sampai kecoklatan di atas warna pucat keputihan bulu-bulu perut dan kaki. Bulu pada kaki menutup tungkai hingga dekat ke pangkal jari. Ekor kecoklatan dengan empat garis gelap dan lebar melintang yang nampak jelas di sisi bawah, ujung ekor bergaris putih tipis. Betina berwarna serupa, sedikit lebih besar.

Iris mata kuning atau kecoklatan; paruh kehitaman; sera (daging di pangkal paruh) kekuningan; kaki (jari) kekuningan. Burung muda dengan kepala, leher dan sisi bawah tubuh berwarna coklat kayu manis terang, tanpa coretan atau garis-garis.


Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Falconiformes
Family: Accipitridae
Genus: Spizaetus
Species: S. bartelsi

Ke Enam Elang Laut Perut Putih ato White Bellied Sea Eagle

Elang Laut Perut Putih:
Berukuran besar dengan panjang 70-80 cm.Tubuh berwarna putih, Abu-abu dan hitam. Individu dewasa: Kepala, leher dan bagian bawah badan berwarna putih. Sayap, punggung dan ekor berwarna Abu-abu, Bulu primer Hitam Pada individu yang masih anak dan remaja warna cokelat pucat dan akan berubah warna sekitar umur 3 tahun. sedangkan warna Abu-abu sayap berwarna cokelat tua.Bentuk ekor menyerupai baji. Warna iris cokelat, paruh dan sera abu-abu.


Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Falconiformes
Family : Accipitridae
Genus : Haliaeetus
Species : Haliaeetus leucogaster, J.M.Gmelin, 1788

Ke Tujuh Kestrel

Kestrel :
Kestrel sering terbang pada ketinggian 10-20 meter (33-66kaki). makanannya mamalia kecil, kadal ato serangga besar. Ukuran tubuh Betina lebih besar daripada jantan.


Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Falconiformes
Family: Falconidae
Genus: Falco (partim)

Ke Delapan Alap-alap tikus ato Black Winged Kite ato Alap-alap Putih

Alap-alap Tikus :
Burung ini memiliki badan yang putih, di sekitar mata ada lingkaran hitam seperti topeng. Pada jenis burung ini yang masih muda, matanya berwarna kuning, tapi saat sudah dewasa matanya berubah menjadi merah.


Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Accipitriformes
Family: Accipitridae
Genus: Elanus
Species: E. caeruleus

Barn Owl ato Tyto alba

Barn Owl :
The Barn Owl adalah pucat, panjang bersayap, berkaki panjang burung hantu dengan ekor pendek persegi. Depending on subspecies , it measures c.25-45 cm in overall length, with a wingspan of about 75-100 cm. Tergantung pada subspesies, mengukur c.25-45 cm panjang keseluruhan, dengan lebar sayap sekitar 75-100 cm.


Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Subclass: Neornithes
Infraclass: Neognathae
Superorder: Neoaves
Order: Strigiformes
Family: Tytonidae
Subfamily: Tytoninae
Genus: Tyto
Species: T. alba

Barred Owl Eagle ato Bubo Sumatranus

Bubo Sumatranus :
Memiliki alis seperti tanduk. ditemukan di Brunei, Cocos (Keeling) Islands, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Singapura, dan Thailand. habitat Alamnya adalah subtropis atau tropis basah dataran rendah hutan.


Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Strigiformes
Family: Strigidae
Genus: Bubo
Species: B. sumatranus

Celepuk ato Sunda Scops-Owl ato Collared Scops-Owl.

Celepuk :
Bertubuh kecil, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 20-21 cm. Panjang sayap sekitar 15 cm, dan berat sekitar 100 gram.
Seperti umumnya burung hantu, celepuk ini berwarna burik. Banyak jenis celepuk yang warnanya bermiripan, sehingga identifikasi harus dilakukan dengan hati-hati. Bantuan lainnya ialah dengan menggunakan suaranya.
Jantan bersuara lembut, wuuup.. sedikit meninggi. Betina bernada lebih tinggi, bergetar berubah menurun: whiio atau pwok.., sekitar lima kali per menit. Terkadang juga mengeluarkan cicitan lembut. Pasangan sering melakukan duet.


Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: STRIGIFORMES
Family: Strigidae
Genus: Otus
Species: O. lempiji

Bay Owl ato Oriental Bay Owl (Phodilus badius) ato Kongo Bay Owl (Phodilus prigoginei).

Bay Owl :
Aktif di malam hari, mereka umumnya lebih kecil, mempunyai telinga seperti bulu jumbai (hampir tidak terlihat pada spesies Afrika), dan yang lebih wajah berbentuk U disk.


Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Strigiformes
Family: Tytonidae
Genus: Phodilus

Strix Owl ato earless owls ato wood-owls

Strix Owl :
(sorry all pake bahasa inggris, soalnya ga bisa di translete pake google) Strix is a genus of owls. They belong to the typical owl family Strigidae, one of the two generally accepted living families of owls, with the other being the barn-owls (Tytonidae). Common names are earless owls or wood-owls though they are not the only owls without ear tufts, and "wood owl" is also used as a more generic name for forest-living owls. Neotropical birds in the genus Ciccaba are sometimes included in Strix.


Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Subclass: Neornithes
Infraclass: Neognathae
Superorder: Neoaves
Order: Strigiformes
Family: Strigidae
Genus: Strix

Buffy Fish Owl ato Ketupa ketupu

Buffy Fish Owl :
(sorry all ini juga ga bisa di translete) The Buffy Fish-owl (Ketupa ketupu) is a species of owl in the Strigidae family. It is found in Brunei, Cambodia, Cocos (Keeling) Islands, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapore, Thailand, and Vietnam. Its natural habitat is subtropical or tropical moist montanes.


Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Strigiformes
Family: Strigidae
Genus: Ketupa
Species: K. ketupu

Enggang badak ato Rhinoceros hornbill (Buceros rhinoceros) adalah jenis burung dr keluarga hornbill yg memiliki ukuran tubuh terbesar. Burung dewasa akan mencapai panjang 110-127 cm dan berat 2-3kg. Dia dpt hidup sampai 35 thn lebih jika mjd binatang peliharaan.
Seperti jenis2 hornbill yg lain, jantan memilki mata yg berwarna orange atau merah dan betina memilki mata yg keputih2an.
Burung ini dapat ditemukan di Semenanjung Melayu, Sumatra, Jawa dan Kalimantan.
Makanannya terutama buah-buahan juga kadal, kelelawar, tikus, ular, burung dan berbagai jenis serangga.
Perlu diketahui jg burung jenis ini terkenal krn kesetiaannya thdp pasangannya. Mrk akan berpasangan dgn pasangannya itu sampai seumur hidup.



Kingdom: Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Coraciiformes
Family : Bucerotidae
Genus : Buceros
Species : Buceros rhinoceros

Elang gunung (blyth's hawk-eagle)


Nama Latin : Spizaetus alboniger
Nama Inggris : Blyth’s Hawk-Eagle

Penyebaran lokal :

Kemungkinan tersebar luas di Sumatra dan Kalimantan. Tidak umum di hutan primer, hutan tebangan, pinggir hutan, perbukitan, dan pegunungan dengan rentang ketinggian 300-1200 m.

Makanan:
Burung, ayam, mamalia, kadal, dan sesekali kelelawar.

Rajawali Totol (Greater Spotted Eagle)



Nama Latin : Aquila clanga
Nama Inggris : Greater Spotted Eagle

Penyebaran lokal dan status :
Pengunjung musim dingin di Sumatra. Menyukai hutan tergenang air dan lahan basah di dataran rendah sampai ketinggian 1000 m.

Makanan:
Sangat bervariasi, tergantung ketersediaan makanan. Biasanya memangsa: mamalia kecil, katak, kadal, ular, ikan, bangkai hewan, dan terkadang serangga.

Elang alap jambul (Crested Goshawk)


Nama Latin : Accipiter trivirgatus
Nama Inggris : Crested Goshawk

Penyebaran Lokal :
Tidak jarang ditemukan di hutan dataran rendah Sumatera (termasuk Nias) dan Kalimantan (termasuk Kep. Natuna) sampai ketinggian 1000 m. Di Jawa dan Bali dulu tersebar luas di hutan dataran rendah dan perbukitan, tetapi sekarang langka

Makanan:
Kadal dan burung

Kangkareng Perut Putih / Oriental Pied Hornbill (Anthracoceros albirostris)
Kangkareng perut putih (Anthracoceros albirostris) adalah salah satu spesies dari family bucerotidae. Panjang tubuhnya bs mencapai 90 cm.
Makanannya juga buah2an, kadal, serangga, burung2 kecil.
Burung ini dapat ditemukan di Bangladesh, Bhutan, Brunei, Cambodia, China, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Singapore, Thailand, and Vietnam.
Habitatnya adalah di hutan2 dataran rendah di daerah subtropis dan tropis.



Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Coraciiformes
Family: Bucerotidae
Genus: Anthracoceros
Species: Anthracoceros albirostris

Julang Emas / Wreathed Hornbill (Rhyticeros undulatus)
The Wreathed Hornbill (Rhyticeros undulatus), juga dikenal sbg Bar-pouched Wreathed Hornbill, atau di Indonesia lbh dikenal sbg burung rangkong adalah salah satu anggota keluarga burung hornbill yg terdapat di India, Bhutan hingga Vietnam & Indonesia. Di Indonesia terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa and Bali.
Panjang tubuh mereka 75-100 cm. Berat tubuh jantan 1,8-3,65 kg, sdgkan betina 1,36-2,7 kg.
Baik jantan maupun betina fisiknya hampir sama, kecuali jantan memilki kantong di leher berwarna kuning, sdgkan betina warnanya biru.
Selain buah2an sbg makanan utamanya, mrk jg makan mamalia kecil, burung, reptil dan serangga.
Mereka bersifat monogamous. bersarang di lubang2 di pohon yg tinggi. betina bertugas mengerami telur, sdgkan jantan mencari makan dan kemudian memberikannya ke betina dan anaknya di sarang.



Kingdom: Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Coraciiformes
Family : Bucerotidae
Genus : Rhyticeros
Species : Rhyticeros undulatus

Merak Hijau (Pavo muticus)
Merak Hijau (Green Peafowl) yang dalam bahasa ilmiah disebut Pavo muticus adalah salah satu dari tiga spesies merak yang terdapat di dunia. Satwa yang terdapat di Cina, Vietnam dan Indonesia ini mempunyai bulu-bulu yang indah. Apalagi Merak Hijau jantan yang memiliki ekor panjang yang mampu mengembang bagai kipas. Namun justru karena keindahan itu yang membawa petaka bagi kehidupan satwa langka dan dilindungi ini.

Pada musim berbiak, burung jantan memamerkan bulu ekornya di depan burung betina. Bulu-bulu penutup ekor dibuka membentuk kipas dengan bintik berbentuk mata. Burung betina menetaskan tiga sampai enam telur setelah mengeraminya pada tumpukan daun dan ranting di atas tanah selama satu bulan. Anaknya akan terus berdekatan dengan induknya hingga musim kimpoi berikutnya, walaupun sudah bisa terbang pada usia yang masih sangat muda.

Dalam urusan makan, burung Merak Hijau doyan aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing dan kadal kecil.

Populasi Merak Hijau tersebar di hutan terbuka dengan padang rumput di Republik Rakyat Cina, Vietnam, Myanmar dan Jawa, Indonesia. Sebelumnya Merak Hijau ditemukan juga di India, Bangladesh dan Malaysia, namun sekarang telah punah di sana. Meskipun berukuran besar, burung indah, langka, dan dilindungi ini bisa terbang.

Di Indonesia, Merak Hijau hanya terdapat di Pulau Jawa. Habitatnya mulai dari dataran rendah hingga tempat-tempat yang tinggi. Salah satunya yang masih bisa ditemui berada di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur. Selain itu diperkirakan juga masih terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon, dan Taman Nasional Meru Betiri.

Populasi Merak Hijau terus berkurang. Ini diakibatkan oleh rusaknya habitat dan perburuan liar. Burung langka yang indah ini diburu untuk diambil bulunya ataupun diperdagangkan sebagai bintang peliharaan. Untuk menghindari kepunahan burung langka ini dilindungi undang-undang. Di Pulau Jawa kini jumlah Merak Hijau diperkirakan tidak lebih dari 800 ekor.

International Council for Bird Preservation telah menetapkan burung merak ini sebagai spesies yang hampir punah. CITES, memasukkan Merak Hijau dalam kategori Appendix II. Sedangkan Red List Authority-IUCN, pada data yang dirilis pada bulan Oktober 2009 telah menaikkan status Merak Hijau (Pavo muticus) dari vulnerable (VU atau ”rentan”) menjadi endangered (EN atau “genting”).



Kingdom: Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Galliformes
Family : Phasianidae
Genus : Pavo
Species: Pavo muticus

Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) atau disebut juga Curik Bali adalah sejenis burung sedang dengan panjang lebih kurang 25 cm. Burung pengicau berwarna putih ini merupakan satwa endemik Indonesia yang hanya bisa ditemukan di Pulau Bali bagian barat. Burung ini juga merupakan satu-satunya satwa endemik Pulau Bali yang masih tersisa setelah Harimau Bali dinyatakan punah. Sejak tahun 1991, satwa yang masuk kategori “kritis” (Critically Endangered) dalam Redlist IUCN dan nyaris punah di habitat aslinya ini dinobatkan sebagai fauna identitas (maskot) provinsi Bali.
Jalak Bali merupakan satwa yang secara hidupan liar (di habitat aslinya) populasinya amat langka dan terancam kepunahan. Diperkirakan jumlah spesies ini yang masih mampu bertahan di alam bebas hanya sekitar belasan ekor saja.
Jalak Bali merupakan satwa yang dilarang diperdagangkan kecuali hasil penangkaran dari generasi ketiga (indukan bukan dari alam).



Maleo (Macrocephalon maleo)
Burung Maleo yang dalam nama ilmiahnya Macrocephalon maleo adalah sejenis burung yang berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm. Burung Maleo adalah satwa endemik Sulawesi, artinya hanya bisa ditemukan hidup dan berkembang di Pulau Sulawesi, Indonesia. Selain langka, burung ini ternyata unik karena anti poligami. Burung ini tidak akan bertelur lagi setelah pasangannya mati.

Burung Maleo memiliki bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna kuning, iris mata merah kecoklatan, kaki abu-abu, paruh jingga dan bulu sisi bawah berwarna merah-muda keputihan. Di atas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras berwarna hitam. Jantan dan betina serupa. Biasanya betina berukuran lebih kecil dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan.

Populasi terbanyaknya kini tinggal di Sulawesi Tengah. Salah satunya adalah di cagar alam Saluki, Donggala, Sulawesi Tengah. Di wilayah Taman Nasional Lore Lindu ini, populasinya ditaksir tinggal 320 ekor. Karena populasinya yang kian sedikit, burung unik dan langka ini dilindungi dari kepunahan. Maleo dikategorikan sebagai terancam punah di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix I.

Populasi Maleo terancam oleh para pencuri telur dan pembuka lahan yang mengancam habitatnya. Belum lagi musuh alami yang memangsa telur Maleo, yakni babi hutan dan biawak. Habitatnya yang khas juga mempercepat kepunahan. Maleo hanya bisa hidup di dekat pantai berpasir panas atau di pegununungan yang memiliki sumber mata air panas atau kondisi geothermal tertentu. Sebab di daerah dengan sumber panas bumi itu, Maleo mengubur telurnya dalam pasir.
Anak maleo yang telah berhasil menetas harus berjuang sendiri keluar dari dalam tanah sedalam kurang lebih 50cm (bahkan ada yang mencapai 1 m) tanpa bantuan sang induk. Perjuangan untuk mencapai permukaan tanah akan membutuhkan waktu selama kurang lebih 48 jam. Inipun akan tergantung pada jenis tanahnya. Sehingga tak jarang beberapa anak maleo dijumpai mati “ditengah jalan". Anak yang baru saja mencapai permukaan tanah sudah memiliki kemampuan untuk terbang dan mencari makan sendiri (tanpa asuhan sang induk).



Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Galliformes
Family : Megapodiidae
Genus : Macrocephalon
Species : Macrocephalon maleo

Sumber:kaskus.us
READ MORE - Jenis-jenis burung

Cara merawat Guinea Pig

Senin, 15 Februari 2010
Cara Mandiin Guinea Pig
Spoiler for mandiin GP:
yg di perlukan untuk mandiin GP :
> ember ato bathtub.
> 2 handuk. 1 handuk di taro di bathtub/ember, 1 nya lgi di taro di samping bathtub/ember supaya waktu GPnya dah slese mandi langsung di taro disitu.
> shampoo khusus utk guinea pig ato kelinci .
> sisir khusus .
> gelas plastik .

cara mandiinnya :
1. Isi bathtub nya dengan air yg cukup hangat (jgn tlalu panas jga). jangan tlalu banyak. Secukupnya saja, sampe badannya GP kena (jgn sampe mukanya jga kena).

2. Taro handuk kecil di bathtub yg sudah terisi air.

3. Perlahan" pegang GP dan taro di bathtub yg ada handuk kecilnya. (Kalo misalnya dya panik/ketakutan gitu angkat dya plan" dan taro di handuk yg lbih besar sambil mengusap" badannya dengan handuk. Klo udah gk panik lgi, msukin lgi ke bathtub).

4. Pake gelas plastik trus tuangkan air nya dari ekor sampe badannya. Jangan sampe kena muka ato telinga nya. Cukup di badannya saja. Klo udah, dipakein shampoo.

5. Ambil shampoo dengan jumlah sedikit aja. Taro di tanganmu. Trus gosok" ditangan supaya kluar busa, trus usapin di badan GP dengan rata.

6. Bilas GP dengan air yg bersih. Klo pake ember, butuh 1 lagi ember untuk air yg bersih. Air hangat juga. Pindahin GP dri ember air kotor ke ember yg airnya bersih. Trus pke gelas plastiknya siram perlahan" ke badan GP sampe bersih.

7. Angkat GP nya trus taro di handuk besar sambil lap"in bulunya. Bungkus badannya di handuknya sampe beberapa menit aja supaya dya gk kedinginan. Jangan balikin GP nya ke kandang sebelum dya bener" kering. Pastikan dya ada di ruangan yg hangat waktu dya abis mandi/ keringin badan.

8. Klo GP nya dah kering total, balikin ke kandangnya. Bilas kembali bathtub yg abis di pake mandi ma GP nya. Slesai!!


Cara Gunting Kuku Guinea Pig

Spoiler for gunting kuku GP:
Potong kuku GP harus sabar.. Harus perlahan-lahan, dan sedikit demi sedikit.. Berikut caranya:
1) Gunakan gunting kuku (saya prefer sih) manusia yang tajam
2) Siap-siap kapas dengan alkohol/betadine jika nantinya ada pendarahan
3) Nah yang jadi masalah itu, dalam kuku GP ada pembuluh darah halus yang jika dipotong akan berdarah dan bikin GP kita sakit.. Jadi potongnya cukup UJUNG-nya, bener2 ujungnya loh..
4) Kalo perlu lihat di tempat terang pembuluh darahnya (disebut quick). Quick ini berwarna pink. Nah itu jangan sampai ke gunting..
5) Jika terjadi pendarahan cepat2 ditekan dengan kapas alkohol/betadine tadi.
6) Gunting kuku dilakukan sebulan sekali, nanti quick-nya makin mundur kalo kuku-nya makin pendek..



Ciri2 Guinea Pig Hamil dan Ciri2 Mau Ngelahirin

Spoiler for GP hamil dan lahirin:
Memang rada sulit untuk mengetahui apakah seekor betina hamil atau tidak.. Tapi kalau betina disatukan dengan jantan kemungkinan hamilnya besar..
Ciri-cirinya di deket puser coba teken tapi jangan keras2 kaya ada jendil2 gitu deh (itu katanya sih puser bayinya).. Nah kalo si betina sudah tidak ingin dipegang lagi daerah pusernya berarti dia hamil kurang lebih 6 minggu (Alhamdullillah tinggal 3-4minggu lagi brojolnya) Nanti semakin dekat kelahiran semakin terlihat gendutnya.. Soalnya kalo masih hamil muda gendutnya ga kentara --> alias sama aja sama jantan-jantan ku yang perutnya gendut dibelakang Hehehhehe..

Ciri-ciri mau lahiran kalo udah ada bukaan (kaya manusia juga), kalo sudah dua jari berarti akan melahirkan dalam 24 jam, biasanya malam ketika kita tidak tahu. Jantan dipisahkan ketika betina sudah merasa terganggu dan galak! Lebih baik betina dipisah, kalau punya GP betina lain (yang cocok dengan si hamil) atau anak2 GP boleh disatuin sama si hamil.. Karena bagaimana pun juga 'ditemanin' pada masa kritis lebih membahagiakan dan memberi semangat pada GP yang bersangkutan hehehhe..

Makanan Buat Guinea Pig
Spoiler for food:
Sayur/buah yang mengandung vit. C
Rumput yang Fresh
Brokoli
Kol
Sawi
Apel ( potongan kecil, hanya boleh 1x sminggu)
Pir ( potongan kecil, hanya boleh 1x sminggu)
Jagung
Wortel
Pepaya
Tomat
Bayam

contoh :

Yg tdk boleh dimakan :
Kangkung
coklat
biskuit
cereal
cookies
pasta
yogurt
roti, dll .


Data Biologis Guinea Pig
by Joe_Zulfakar

Spoiler for data:
Lama Hidup : 8 tahun atau lebih
Lama Produksi Ekonomis : 1-2 tahun
Lama Hamil : 55-75 hari, rata-rata 68 hari
kimpoi sesudah beranak : 6-20 Jam
Umur Disapih : 14-21 hari
Umur dewasa : 55-70 hari
Masa kimpoi : Setelah berat mencapai 400 g(jantan dan betina)
Siklus Kelamin : Poliestrus
Siklus Etrus(Birahi) : 16-19 hari
Periode Etrus : 6-11 jam
Perkimpoian : Pada waktu estrus
Ovulasi : rata-rata 10 jam sesudah timbul estrus, spontan
Fertilisasi : 1-15 jam sesudah kimpoi
Berat dewasa : 600-1000 gram(Jantan); 600-800 gram(Betina)
Berat Lahir : 75-100 gram(tergantung jumlah anak)
Jumlah anak : rata-rata 4 maksimal 8
Perkimpoian Kelompok : 20 Ekor betina dengan satu ekor jantan
Aktivitas : Krespuskular (Senja dan Subuh)
Kecepatan Tumbuh : 6,4-6,6 gram per hari

Sumber : John B, Smith dan Buku Pintar memelihara Rodensia Bagian GP
Arti Dari Suara2 Guinea Pig

Spoiler for suara GP:
1.Wheek - Suara yang keras, juga dikenal sebagai Bersiul. Sebuah ekspresi umum saat mereka senang, bisa juga terjadi saat mereka mengetahui keberadaan para pemilik atau saat diberi makan. Hal ini kadang-kadang digunakan untuk menemukan GP lainnya jika mereka sedang bermain. Jika ada GP yg hilang, mungkin suara ini bisa membantu.

2. Bubbling ato Purring - Suara ini dibuat ketika GP sedang menikmati, sperti sedang dielus2. Mereka juga dapat membuat suara saat di grooming, menyelidiki tempat baru/asing, atau saar dikasi makan.

3. Rumbling - suara ini biasanya terjadi dengan dominan dalam satu grup, namun dapat juga datang sebagai respon terhadap kenyamanan atau kepuasan.Rumbling biasanya dibunyikan dengan suara tinggi dan tubuh GP bergetar dalam waktu dekat. Sementara Courting, GP cowo biasanya purrs, berayunan dan mengelilingi perempuan dalam perilaku yang disebut "rumblestrutting". Berjalan ogah-ogahan pergi menunjukkan perlawanan pasif.

4. Chutting dan Whining - Ini adalah suara yang dibuat dalam pengejaran situasi .

5. Chattering - Ini adalah suara yang dibuat oleh gertakan gigi gigi dengan cepat, dan umumnya adalah tanda peringatan. GP cenderung menaikkan kepala mereka saat membuat suara ini.

6. Squealing ato Shrieking - Suara tinggi yang berarti ketidakpuasan, sebagai respons atas rasa sakit atau bahaya.

7. Chirping - Suara ini kurang umum, mirip sperti suara burung, tampaknya dikaitkan dengan stres, atau jika bayi Guinea pig ingin diberi makan. Sangat jarang, chirping akan
berlangsung selama beberapa menit saja.
READ MORE - Cara merawat Guinea Pig

Jenis-jenis musang

1. Paradoxurus hermaphroditus / Musang Pulut / Common Palm Civet


2. Viverricula indica /Musang Rase / Small Indian Civet


2. Viverra tangalunga / Tenggalong /Malay Civet


3. Viverra zibetha / Musang Jebat / Large Indian Civet


4. Viverra megaspila / Musang Titik Besar / Large-spotted Civet

5. Paguma larvata / Musang Lamri / Masked Palm Civet

6. Arctogalidia trivirgata / Musang Akar / Small-toothed Palm Civet

7. Hemigalus derbyanus / Musang Belang / Banded Palm Civet

8. Viverricula malaccensis / Musang Bulan / Little Civet


9. Prionodon linsang / Linsang / Banded Linsang

10. Arctictis binturong / Binturong / Bear Cat


11. Cynogale bennettii / Musang Memerang / Otter Civet

12. Herpestes brachyurus / Bambun Ekor Pendek / Short-tailed Mongoose

13. Herpestes edwardsii / Bambun Kelabu / Indian Grey Mongoose

14. Herpestes javanicus / Bambun Jawa / Javan Mongoose

15. Herpestes urva / Bambun Makan Ketam / Crab-eating Mongoose
READ MORE - Jenis-jenis musang

Musang













Musang
Musang luwak (Paradoxurus hermaphroditus) adalah hewan menyusu (mamalia). Hewan ini juga dipanggil dengan berbagai sebutan lain seperti musang (nama umum, Betawi), careuh (Sunda), luak atau luwak (Jawa), serta common palm civet, common musang, house musang atau toddy cat dalam bahasa Inggris.The Name "Civet" berasal dari bahasa arab "zabad.", nama Common Palm Civets ini diberikan karena baik musang jantan maupun betina mempunyai kelenjar yg mengeluarkan bau dibawah buntut.

Anatomi :
Musang bertubuh sedang, panjang total sekitar 90 cm (termasuk ekor, sekitar 40 cm atau kurang). Abu-abu kecoklatan dengan ekor hitam-coklat mulus.

Sisi atas tubuh abu-abu kecoklatan, dengan variasi dari warna tengguli (coklat merah tua) sampai kehijauan. Jalur di punggung lebih gelap, biasanya berupa tiga atau lima garis gelap yang tidak begitu jelas dan terputus-putus, atau membentuk deretan bintik-bintik besar. Sisi samping dan bagian perut lebih pucat.

Terdapat beberapa bintik samar di sebelah menyebelah tubuhnya.

Wajah, kaki dan ekor coklat gelap sampai hitam. Dahi dan sisi samping wajah hingga di bawah telinga berwarna keputih-putihan, seperti beruban. Satu garis hitam samar-samar lewat di tengah dahi, dari arah hidung ke atas kepala.
Hewan betina memiliki tiga pasang puting susu.

Kebiasaan :
Musang luwak adalah salah satu jenis mamalia liar yang kerap ditemui di sekitar pemukiman dan bahkan perkotaan. Hewan ini amat pandai memanjat dan bersifat arboreal (=hewan yg menghabiskan hidup di pepohonan), tidak segan pula untuk turun ke tanah.

Musang juga bersifat nokturnal, aktif di malam hari untuk mencari makanan dan lain-lain aktifitas hidupnya.

Makanan :
Musang sebagai mahluk Omnivora, kerap dituduh sebagai pencuri ayam, walaupun tampaknya lebih sering memakan aneka buah-buahan di kebun dan pekarangan. Termasuk di antaranya kopi, pepaya, pisang, rambutan, mangga, buah pohon kayu afrika (Maesopsis eminii). Mangsa yang lain adalah aneka serangga, moluska, cacing tanah, kadal serta bermacam-macam hewan kecil lain yang bisa ditangkapnya, termasuk mamalia kecil seperti tikus.

Yang Unik :
Di tempat-tempat yang biasa dilaluinya, di atas batu atau tanah yang keras, seringkali didapati tumpukan kotoran musang dengan aneka biji-bijian yang tidak tercerna di dalamnya. Agaknya pencernaan musang ini begitu singkat dan sederhana, sehingga biji-biji itu keluar lagi dengan utuh. Karena itu pulalah, konon musang luak memilih buah yang betul-betul masak untuk menjadi santapannya. Maka terkenal istilah kopi luwak dari Jawa, yang menurut ceritera dari mulut ke mulut diperoleh dari biji kopi hasil pilihan musang luwak, dan telah mengalami ‘proses’ melalui pencernaannya!

Sebagaimana aneka kerabatnya dari Viverridae, musang luwak mengeluarkan semacam bau dari kelenjar di dekat anusnya. Samar-samar bau ini menyerupai harum daun pandan, namun dapat pula menjadi pekat dan memualkan. Kemungkinan bau ini digunakan untuk menandai batas-batas teritorinya, dan pada pihak lain untuk mengetahui kehadiran hewan sejenisnya di wilayah jelajahnya.

Reproduksi :
Musang beranak sepanjang tahun, walaupun pernah ada catatan bahwa anak musang lebih sering diketemukan antara bulan Oktober hingga Desember.
anak musang (kitten) lahir antara 2-5 ekor. Biasanya anak2 musang ditaruh didalam lubang pohon atau gua.

Selama Mating / kimpoi / kimpoi yang masanya cukup singkat, biasanya pasangan musang itu tetap tinggal bersama2 sampai anak2 musang lahir.

Masa dewasa sexual Musang adalah 11-12 bulan, Musang yang dipelihara itu bisa hidup hingga 22 tahun lamanya
READ MORE - Musang

Fat-tailed Gerbil

Fat-tailed Gerbil
(Pachyuromys duprasi)

HABITAT
Fat-tailed Gerbil, atau dalam bahasa Inggris lainnya mereka biasa disebut dengan nama : Duprasi Gerbil, Fat-tailed Jird, Fat-tailed Rat, Beer Mat
Gerbil. Dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan tikus gurun.
Makhluk lucu ini dapat ditemukan di bagian utara gurun Sahara (North-western Egypt, Libya, Tunisia dan Algeria). Habitat mereka di daerah gurun pasir dan biasa bersembunyi di dalam lubang dengan kedalaman sekitar 1 meter. Dan terkadang mereka juga bisa menempati lubang milik penghuni lain.


http://www.gerbil.info/html/otherduprasiuk.htm

BENTUK
Fat-tailed gerbil merupakan jenis gerbil yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Panjang badan mereka sekitar 10 cm dengan buntut sekitar 5 cm. Jenis gerbil ini mempunyai bulu yg lebat, halus dan lembut. Bulu mereka berwarna kekuningan pada bagian belakangnya dengan sedikit abu-abu dan hitam dibagian dalamnya. Sedangkan pada bagian perutnya putih. Seperti hamster Roborovski. Tidak mempunyai leher yang jelas dan wajah yang lancip dengan mata hitam. Kaki gerbil ini juga pendek, tidak seperti Mongolian Gerbil. Mereka tampak mirip seperti hamster, tapi tidak sebulat hamster.

Dengan ekornya yang panjang seperti club (pentungan kayu / tongkat pemukul).
Fat-tailed gerbil menyimpan bahan makanan cadangan dan air pada buntutnya, sama halnya seperti punuknya Onta dan ekornya Geko. Namun gerbil yang sehat dapat dilihat dari ekor yang gemuk dan montok. Hanya dengan melihat ekornya saja, fat-tailed gerbil mudah dibedakan dengan aneka jenis gerbil lainnya.


http://www.petermaas.nl/gerbils/fattailedgerbils.htm

MAKANAN
Fat-tailed gerbil merupakan hewan insectivorous (pemakan serangga) di alam liarnya, namun mereka juga bisa makan beragam jenis tumbuh-tumbuhan. Tapi kita dapat memberinya makanan racikan sendiri untuk hewan pengerat yang biasa diberikan untuk hamster.
Gerbil amat sangat menyukai ulat bambu, jangkrik, ngengat, dan serangga jenis lainnya, termasuk kumbang. Saat ini gerbil yang dirumah baru saya coba kasih ulat bambu, dan reaksi mereka benar-benar amat sangat liar. Bahkan mereka bisa bertengkar satu sama lain demi memperebutkan seekor ulat bambu.

Disarankan memberikan ulat bambu di tempat makan saja dengan berisi lebih dari satu ulat bambu. Karena pertengkaran mereka cukup serius jika mereka sudah berebut serangga.
Jika kita tidak ingin memberikan makan serangga, kita juga bisa memberikannya dry cat food (makanan kucing kering). Gerbil dirumah saya berikan racikan makanan hamster dan dry cat food sebagai sumber protein mereka untuk pengganti serangga. Gerbil juga bisa diberikan buah-buah dan sayuran tapi mereka tidak bisa mengkonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung banyak air karena mereka biasa hidup di daerah kering. Sehingga jarang ditemukan makanan yang banyak mengandung air. Hal ini dapat menyebabkan mereka diare, seperti hamster.
Cabang dan ranting tumbuhan juga kaya akan vitamin dan cocok untuk gerbil selain makanan utama, terutama di musim dingin. Bahkan bagus untuk gigi mereka juga, karena gigi mereka tumbuh sepanjang hidup mereka. Dengan mengigit-gigit ranting mereka dapat mengasah gigi seperti hamster. Ranting yang diperbolehkan hanya dari ranting dari pohon buah, willow, birch, hazel, beech dan maple tree. Namun karena disini kita sulit menemukannya, sebaiknya kita gunakan yang biasa hamster pakai untuk gigit-gigit saja. Karena saya juga menggunakannya untuk gerbil dirumah.

Hay (jerami atau rumput kering) juga bagus untuk fat-tailed gerbil, karena mereka banyak mengandung serat. Selain itu Hay juga bagus untuk membuat sarang. Tapi bisa kita ganti dengan serbuk kayu biasa. Karena yang dirumah juga suka gigit-gigit serbuk. Bahkan mereka juga bisa menjilati serbuk untuk membuat sarang agar pondasinya kuat.

Gerbil butuh minum seperti hamster. Mereka bisa menggunakan botol minum hamster yang biasa dijual di pet store. Tempat makan juga bagus diberikan untuk mereka, tapi sebaiknya diletakkan di tempat tinggi atau mereka akan menguburnya dengan serbuk kayu. Sama seperti hamster yang suka menyembunyikan makanan dibalik serbuk. Jadi tempat makan pun sebenarnya tidak wajib ada di dalam kandang.

KANDANG
Kandang yang baik untuk gerbil adalah aquarium atau terrarium. Sama seperti hamster, jangan terlalu penuh atau sumpek. Beri mereka ruang gerak yang cukup. Fat-tailed gerbil sangat suka menggali, jadi kita perlu memberikan mereka bedding yang tebal, dengan kata lain serbuk kayu yang lebih tebal dari hamster. Mereka juga butuh mandi pasir untuk menjaga bulu mereka tetap licin. Kita bisa berikan tempat untuk mandi pasir atau gunakan pasir sebagai alas bedding mereka dalam kandang. Mereka juga suka mengubur diri dengan serbuk kayu seperti hamster.

Spoiler for contoh 1:

Spoiler for contoh 2:

http://www.petermaas.nl/gerbils/fattailedgerbils.htm

Untuk kandang tidak perlu sedetail ini juga tidak apa-apa. Karena gerbil yang dirumah hanya menggunakan serbuk kayu yang banyak sampai seukuran seperempat lebih sedikit (hampir setengah) kandang aquarium ukuran 30x20x20.
Gerbil bisa diberikan mainan roda hamster. Tapi tidak wajib juga, ini hanya untuk tambahan saja. Dan mereka juga bisa hidup sendirian seperti hamster Syrian.

PERILAKU
Fat-tailed gerbil merupakan hewan yang bersosialisasi dan kadang mereka hidup berkelompok. Tapi mereka juga bisa hidup individual. Di alam liarnya, fat-tailed gerbil lebih aktif pada sore dan malam hari. Namun dalam kandang mereka lebih sering tidur. Jenis gerbil ini aktif hanya beberapa saat dan sisanya mereka gunakan untuk tidur yang cukup lama. Bisa dibilang mereka benar-benar tukang tidur.
Fat-tailed gerbil pada dasarnya jinak dan hampir tidak pernah menggigit. Tapi gerbil dirumah saya ada yang jail. Walaupun bukan gigit melukai ya. Tapi gigit iseng dan becanda.

Banyak orang bilang kalau fat-tailed gerbil yang tersangkut atau terperangkap dapat dengan mudah ditangani tanpa mereka menggigit. Tapi kayanya masih ada kemungkinan menggigit deh. Misalnya ekor atau kaki mereka kejepit pada roda-rodaan hamster yang model besi.
Tidak seperti jenis gerbil lainnya, besar kemungkinan untuk meletakan mereka pada telapak tangan kita dan mereka akan duduk diam disitu. Mereka tidak ada perasaan tertarik untuk lari atau loncat dari tangan. Mereka kurang adanya sifat penasaran, beda dengan Mongolian gerbil, dan kalem seperti hamster Syrian.
Fat-tailed gerbil banyak menghabiskan waktu mereka untuk grooming dan membersihkan muka mereka. Mereka suka menggali dan mandi pasir.

Gerbil betina bisa sangat agresif terhadap jantannya, tapi bukanlah masalah menyatukan mereka bersama dalam satu kandang. Kadang mereka bertengkar dan marah-marahan akan sesuatu seperti saat rebutan serangga, rumah-rumahan, roda-rodaan, dsbnya. Saat mereka berdebat akan sesuatu mereka akan mencicit dan saling menggigit ekor. Bahkan kadang cukup membingungkan dengan ritual cara fat-tailed gerbil kimpoi. Sulit dibedakan antara kimpoi dengan bertengkar. Untuk mencegah mereka bertengkar karena memperebutkan sesuatu, sebaiknya biarkan mereka dengan alas serbuk dan pasir saja. Untuk mengurangi kemungkinan mereka saling menggigit ekor.

Fat-tailed gerbil jantan, seperti hewan pengerat lainnya mempunyai kelenjar beraroma pada bagian perutnya dan biasa mereka menempelkan aroma tersebut pada teritori mereka dengan stretching / meregangkan otot dan menggosok perut mereka ke tanah dan furnitur. Namun kita jarang bisa melihat tanda-tanda gerbil menandai teritorinya dan tidak ada bau yang mencolok.

TERNAK
Fat-tailed gerbil dapat dianggap dewasa dan siap kimpoi di usia 2 bulan, dan bisa melahirkan beberapa kali dalam setahun. Masa kemahilannya adalah 19 hari, dan rata-rata bayi yang keluar sekitar 3-6 ekor.

Spoiler for induk gerbil:

http://www.petermaas.nl/gerbils/fattailedgerbils.htm

Ternak gerbil dalam kandang bisa agak sulit, karena sang induk bisa sangat agresif saat mereka hamil atau menyusui. Mereka akan menyerang si jantan, dan bahkan membunuh pasangan mereka jika mereka tidak dipisahkan setelah proses kimpoi. Kemungkinan seekor fat-tailed gerbil hamil lebih jarang ketimbang Mongolian gerbil. Cara yang cukup baik dan terbukti untuk mengawini mereka adalah dengan menyatukan si jantan dan si betina dalam satu kandang yang tidak terlalu besar tanpa ada apa-apa didalamnya kecuali alas untuk bedding. Sehingga tidak ada yang perlu diperebutkan, seperti tempat makan, rumah-rumahan, mainan dsbnya.

Ritual kimpoi fat-tailed gerbil sedikit aneh. Si jantan dan betina akan berdiri dengan kaki belakang dan bergulat sambil mengeluarkan suara mencicit. Mereka tidak saling menggigit, tapi agak sedikit kasar. Jika si betina tidak mau diajak kerja sama dan si jantan tidak mau menyerah, si betina akan berbalik dan menendang-nendang bedding / serbuk ke arah si jantan.
Saat si betina sudah siap melahirkan, mereka akan membuat sarang. Mereka adalah ibu yang baik. Dan lebih baik pisahkan jantannya, bukan karena mereka bermasalah, tapi karena si betina bisa merasa stres dan bisa menyerang si jantan.

Spoiler for baru lahir:


Spoiler for 1 minggu:


Spoiler for 2 minggu:


Spoiler for 3 minggu:


Spoiler for 4 minggu, disini anak gerbil sudah bisa makan makanan biasa:

http://www.petermaas.nl/gerbils/fattailedgerbils.htm

Sejauh ini selama saya merawat gerbil menyusui, saya dapat melihat perilakunya benar-benar mother insting. Saat si induk ingin mengambil makan dan harus meninggalkan bayinya, dia akan menutup bayinya dengan bedding/serbuk kayu. Disini kita agak sulit untuk melihat berapa jumlah bayi yang dilahirkan. Karena induk gerbil tidak ingin lokasi anaknya terlihat.
Sesudah bayinya lahir, biarkan si induk istirahat setidaknya sebulan sebelum dipertemukan kembali dengan si jantan. Perhatikan ekor mereka, itu merupakan petunjuk kondisi fisik sehat atau tidaknya mereka. Pastikan mereka berdua mempunyai ekor yang gemuk dan montok sebelum dikimpoikan.

KELAMIN
Membedakan jenis kelamin gerbil sama seperti hamster dan hewan pengerat lainnya. Kita bisa lihat jarak dari lubang urin dan lubang anal. Untuk yang jantan, jarak antara kedua lubang tsb cukup jauh dibandingkan yang betina. Jantan dewasa mempunyai 2 buah kantung kemaluan yang bisa terlihat cukup jelas. Untuk bayi gerbil betina yang berusia 2 minggu juga sudah bisa dilihat bahwa mereka mempunyai sisi botak pada bagian putingnya.

Spoiler for male:

Spoiler for female:

Spoiler for female 2 weeks:

http://www.petermaas.nl/gerbils/fattailedgerbils.htm

VARIASI
Warna bulu gerbil biasanya berwarna krem dan kekuning-kuningan. Namun ada variasi warna lain dari gerbil, yaitu keabu-abuan. Dan jenis ini cukup jarang. Ada yang berpendapat bahwa warna gerbil yang keabu-abuan ini merupakan colour mutation. Tapi tidak semua orang yakin bahwa itu adalah colour mutation. Besar kemungkinan fat-tailed gerbil abu-abu merupakan spesis gerbil yang berasal dari Mesir. Lapisan luar bulu gerbil ini sangat abu-abu dan memudar saat makin tua. Beberapa campuran dari Egyptian gerbil dan Algerian gerbil mempunyai warna bulu abu-abu juga, walaupun disaat tua makin memutih, tapi tetap lebih keabu-abuan. Dan sejauh ini baru ada 2 jenis variasi warna fat-tailed gerbil.

Spoiler for variasi 1:

Spoiler for variasi 2:

http://www.gerbil.info/html/otherduprasiuk.htm

PENYAKIT
Fat-tailed gerbil yang sehat mempunyai mata yang bersinar, ceria dan mempunyai bulu yang halus. Punggung mereka kering dan bersih. Fat-tailed gerbil yang sakit tampak lesu dan tidak ceria. Mencegah lebih baik daripada mengobati, teruatama hewan pengerat, seperti fat-tailed gerbil. Tidak selalu mudah menyembuhkan seekor fat-tailed gerbil. Fat-tailed gerbil termasuk kecil dan bahkan dokter hewan sendiri tidak selalu tau bagaimana mengobatinya. Maka itu kita harus mencari dokter hewan yang mengerti dengan hewan pengerat. Fat-tailed gerbil bisa terkena flu dan sangat berbahaya dan bahkan bisa fatal. Ancaman terbesar untuk fat-tailed gerbil adalah terlalu lembap dan basah, panas yang terlalu tinggi, salah makan, dan stres bisa mengganggu kesehatan.
Tidak banyak diketahui saat ini jenis-jenis penyakit fat-tailed gerbil, namun hewan pengerat kecil pada dasarnya mempunyai penyakit yang sama.
Penyakit yang sering kita lihat pada fat-tailed gerbil adalah luka gigitan pada ekor mereka yang disebabkan oleh perkelahian saling gigit ekor.

Spoiler for bite wound 1:

Spoiler for bite wound 2:

Spoiler for bite wound 3:
READ MORE - Fat-tailed Gerbil