tag:blogger.com,1999:blog-4673237461551881882024-03-13T08:35:39.088-07:00Satwa unikkrisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.comBlogger54125tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-49796320209178956322010-04-01T17:55:00.000-07:002010-04-01T17:56:49.811-07:009 Penyakit Menular dari Satwa LiarDaftar Isi<br /><br /> * Hepatitis<br /> * Tuberculosa (TBC)<br /> * Rabies<br /> * Cacing<br /> * Toxoplasmosis<br /> * Psitacosis<br /> * Salmonellosis<br /> * Leptospirosis<br /> * Herpes<br /><br />Hepatitis<br /><br />Di seluruh dunia diperkirakan 2 milyar manusia telah terinfeksi penyakit hepatitis. Dua juta orang meninggal tiap tahunnya atau tiap menitnya ada 4 orang meninggal akibat kasus penyakit tersebut. Kecepatan penularan penyakit hepatitis 4 kali lebih cepat dari penyakit HIV. Penularan penularan penyakit hepatitis ini melalui aliran darah, plasenta bayi bagi ibu yang mengandung serta cairan tubuh seperti sperma, vagina, dan air liur.<br /><br />Orang yang terkena hepatitis, hatinya akan rusak. Perutnya tampak membesar, muntah, diare dan kulit berwarna kekuningan. Fungsi hati yang menyaring racun telah hancur oleh virus ini, akibatnya kematian mengancam penderita hepatitis.<br /><br />Satwa primata (bangsa kera dan monyet) dapat menularkan penyakit hepatitis melalui gigitan atau cakaran. Hati-hati memelihara primata, karena barangkali primata itu terinveksi hepatitis dan sekali dia menggigit anda maka anda berisiko tertular hepatitis.<br />Kembali ke atas<br /><br />Tuberculosa (TBC)<br /><br />TBC adalah penyakit yang menyebabkan kematian terbesar kedua di Indonesia. Gejala yang ditimbulkan antara lain gangguan pernafasan seperti sesak nafas, batuk sampai berdarah, badan tampak kurus kering dan lemah. Penularan penyakit ini sangat cepat karena ditularkan melalui saluran pernafasan.<br /><br />Selain manusia satwapun dapat terinfeksi dan menularkan penyakit TBC melalui kotorannya. Jika kotoran satwa yang terinveksi itu terhirup oleh manusia maka membuka peluang manusia akan terinveksi juga penyakit TBC. Penyakit Tuberculosis bersifat menahun atau berjalan kronis, sehingga gejala klinisnya baru muncul jika sudah parah.<br /><br />Satwa yang punya potensi besar menularkan penyakit TBC ke manusia adalah primata, misalnya orangutan, owa dan siamang.<br />Kembali ke atas<br /><br />Rabies<br /><br />Penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus ini dikenal juga sebagai penyakit anjing gila. Penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat ini dapat ditularkan ke manusia lewat gigitan satwa. Kasus gigitan hewan penyebar rabies adalah anjing (90%), kucing (3%), kera (3%) dan satwa lain (1%).<br /><br />Gejala yang ditimbulkan bila terinfeksi rabies pertama-tama adalah tingkah laku yang abnormal dan sangat sensitif (mudah marah), kelumpuhan dan kekejangan pada anggota gerak. Penderita akan mati karena kesulitan untuk bernafas dan menelan dalam kurun waktu 2-10 hari.<br />Kembali ke atas<br /><br />Cacing<br /><br />Cacingan sering dianggap penyakit yang ringan, padahal penyebab kematian terbesar satwa dipelihara oleh manusia dalam kondisi buruk adalah penyakit ini. Stress dapat meningkatkan jumlah infeksi cacing dalam tubuh. Dengan ukuran yang sangat kecilyaitu 0,01-0,1 mm, sangat memudah bagi parasit menular ke semua satwa termasuk manusia.<br /><br />Diare, badan kurus, kekurangan cairan (dehidrasi), anemia serta badan lemas merupakan gejala awal yang ditimbulkan oleh adanya infeksi cacing. Kejang-kejang pada seluruh anggota gerak, perut membesar dan keras akibat adanya timbunan gas (kembung) merupakan tanda bahwa racun telah menyebar ke seluruh tubuh. Bila tidak segera diobati maka kematian akan menjemput penderitanya.<br /><br />Hampir semua satwa yang berpotensi menularkan penyakit cacingan, misalnya primata, musang, kucing, burung nuri, kakatua, dan lain-lain.<br />Kembali ke atas<br /><br />Toxoplasmosis<br /><br />Penyakit ini ditakuti oleh kaum wanita karena menyebabkan kemandulan atau selalu keguguran bila mengandung. Bayi yang lahir dengan kondisi cacatpun juga dapat di sebabkan oleh penyakit ini.<br /><br />Penyakit Toxoplasmosis disebarkan oleh satwa bangsa kucing, misalnya kucing hutan, harimau atau juga kucing rumahan. Penularan kepada manusia melalui empat cara yaitu: secara tidak sengaja menelan makanan atau minuman yang telah tercemar Toxoplasama, memakan makanan yang berasal dari daging yang mengandung parasit Toxopalsma dan tidak dimasak secara sempurna/setengah matang. Penularan lain adalah infeksi penyakit yang ditularkan melalui placenta bayi dalam kandungan bagi ibu yang mengandung. Cara penularan terakhir adalah melalui transfusi darah.<br />Kembali ke atas<br /><br />Psitacosis<br /><br />Walaupun belum ada laporan tentang kasus penyakit Psittacosis yang diderita oleh manusia tetapi penyakit yang disebarkan oleh burung paruh bengkok (nuri dan kakatua) ini dapat menyebabkan gangguan pernafasan. Penularannya bisa lewat kotoran burung yang kemudian terhirup oleh manusia.<br /><br />Gejala klinik yang ditimbulkan antara lain adalah gangguan pernafasan mulai dari sesak nafas sampai peradangan pada saluran pernafasan, diare, tremor serta kelemahan pada anggota gerak. Kondisi akan semakin parah bila penderita dalam kondisi stress dan makanan yang kekurangan gizi.<br />Kembali ke atas<br />Salmonellosis<br /><br />Bakteri Salmonella masuk ke tubuh penderita melalui makanan atau minuman yang tercemar bakteri ini. Akibat yang ditimbulkan bila terinfeksi bakteri Salmonella adalah peradangan pada saluran pencernaan sampai rusaknya dinding usus. Akibatnya penderita akan mengalami diare, sari makanan yang masuk dalam tubuh tidak dapat terserap dengan baik sehingga penderita akan tampak lemah dan kurus. Racun yang dihasilkan oleh bakteri Salmonella menyebabkan kerusakan otak, organ reproduksi wanita bahkan yang sedang hamilpun dapat mengalami keguguran.<br /><br />Satwa yang bisa menularkan penyakit salmonella ini antara lain primata, iguana, ular, dan burung.<br />Kembali ke atas<br />Leptospirosis<br /><br />Penyakit yang disebabkan oleh sejenis kuman ini menyerang semua jenis satwa termasuk manusia. Organ tubuh yang paling disukai oleh kuman ini tumbuh subur adalah ginjal dan organ reproduksi. Penularan penyakit berawal dari adanya luka yang terbuka dan terkontaminasi dengan air kencing atau cairan dari organ reproduksi. Bakan makanan atau minuman yang tercemarpun dapat menyebakan infeksi masuk dalam tubuh.<br /><br />Gejala yang mudah diamati bila terinfeksi penyakit ini adalah air kencing berubah menjadi merah karena ginjal penderita mengalami perdarahan. Selain itu kepala akan mengalami sakit yang luar biasa, depresi, badan lemah bahkan wanita hamil juga akan mengalami keguguran. Sampai saat ini belum ada vaksin Leptospira untuk manusia, yang tersedia hanya untuk satwa. Satwa yang bisa menularkan penyakit mengerikan ini adalah anjing, kucing, harimau, tikus, musang, jelarang dan tupai.<br />Kembali ke atas<br />Herpes<br /><br />Adanya pelepuhan kulit di seluruh tubuh merupakan gejala awal yang ditimbulkan bila terinfeksi virus herpes. Virus ini bisa berakibat kematian bagi bangsa primata. Manusia dapat tertular dari gigitan atau cakaran satwa yang mengandung virus tersebut. Penderita penyakit ini akan mengalami dehidrasi akibat pelepuhan kulit dan akhirnya kematian akan menjemputnya. Hati-hati jika memelihara primata seperti monyet, lutung, owa, siamang, orangutan, dan lain-lain. Bisa jadi primata yang anda pelihara itu ternyata menderita herpes!.<br /><br />penulis Oleh: Drh. Luki Kusuma Wardhani<br /><br />sumber <!-- w --><a class="postlink" href="http://www.profauna.org/">www.profauna.org</a><!-- w -->krisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-92036761490451565022010-03-28T02:20:00.000-07:002010-03-28T02:29:37.836-07:00Tarsius<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_N4DfydGmVgI/SeAZFk6CQvI/AAAAAAAAAFA/Bg-xROSeKg4/s400/tarsius+bancanus.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 320px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_N4DfydGmVgI/SeAZFk6CQvI/AAAAAAAAAFA/Bg-xROSeKg4/s400/tarsius+bancanus.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><h1 id="firstHeading" class="firstHeading"><br /></h1><h1 id="firstHeading" class="firstHeading">Tarsius</h1><br /><b>Tarsius</b> adalah primata dari genus <i><b>Tarsius</b></i>, suatu genus monotipe dari famili <b>Tarsiidae</b>, satu-satunya famili yang bertahan dari ordo <b>Tarsiiformes</b>. Meskipun grup ini dahulu kala memiliki penyebaran yang luas, semua spesies yang hidup sekarang ditemukan di pulau-pulau di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara" title="Asia Tenggara">Asia Tenggara</a>.<br /><h2><span class="mw-headline" id="Catatan_Fosil">Catatan Fosil</span></h2>Fosil tarsius dan primata ordo Tarsiiformes lain ditemukan di Asia, Eropa, dan Amerika Utara dan ada fosil yang diragukan yang berasal dari Afrika, namun tarsius-tarsius yang bertahan hingga sekarang terbatas di beberapa kepulauan di Asia Tenggara termasuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Filipina" title="Filipina">Filipina</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi" title="Sulawesi">Sulawesi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan" title="Kalimantan">Kalimantan</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra" title="Sumatra" class="mw-redirect">Sumatra</a>. Catatan fosilnya juga yang terpanjang kesinambungannya dibanding genus primata manapun,<sup id="cite_ref-1" class="reference"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius#cite_note-1">[2]</a></sup> dan catatan fosil itu menandakan bahwa susunan gigi mereka tidak banyak berubah, kecuali ukurannya, dalam 45 juta terakhir.<br /><br /><h2><span class="mw-headline" id="Klasifikasi">Klasifikasi</span></h2><br /><p>Posisi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Filogenetik" title="Filogenetik" class="mw-redirect">filogenetik</a> tarsius yang hidup sekarang banyak diperdebatkan pada abad yang lalu, dan tarsius diklasifikasikan secara bergantian pada <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Strepsirrhini&action=edit&redlink=1" class="new" title="Strepsirrhini (halaman belum tersedia)">Strepsirrhini</a> pada subordo prosimia, atau sebagai grup saudara dari <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Simia&action=edit&redlink=1" class="new" title="Simia (halaman belum tersedia)">simia</a> (=Anthropoidea) dalam infraordo <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Haplorrhini&action=edit&redlink=1" class="new" title="Haplorrhini (halaman belum tersedia)">Haplorrhini</a>.</p> <p>Diindikasikan bahwa tarsius, yang semuanya dimasukkan pada genus <i>Tarsius</i>, sebenarnya harus diklasifikasikan pada dua (grup Sulawesi dan Filipina-Barat) atau tiga genera yang berbeda (grup Sulawesi, Filipina dan Barat).<sup id="cite_ref-MSW3_0-1" class="reference"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius#cite_note-MSW3-0">[1]</a></sup><sup id="cite_ref-Asian_2-0" class="reference"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius#cite_note-Asian-2">[3]</a></sup>. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi" title="Taksonomi">Taksonomi</a> di tngkat spesies adalah rumit, dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Morfologi" title="Morfologi">morfologi</a> seringkali digunakan secara terbatas dibandingkan vokalisasi. Beberapa "ragam bentuk vokal" mungkin mewakili <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Takson" title="Takson" class="mw-redirect">taksa</a> yang belum dideskripsikan, yang secara taksonomis terpisah dari <i>Tarsius tarsier</i> (=<i>spectrum</i>) (seperti tarsius dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Minahasa" title="Minahasa">Minahasa</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kepulauan_Togean&action=edit&redlink=1" class="new" title="Kepulauan Togean (halaman belum tersedia)">kepulauan Togean</a>), dan banyak tarsius lain dari Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya (Shekelle & Leksono 2004). Hal ini mungkin juga merupakan kasus sejumlah populasi Filipina yang terisolasi yang kurang diketahui seperti populasi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Basilan" title="Basilan">Basilan</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Leyte" title="Leyte">Leyte</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dinagat&action=edit&redlink=1" class="new" title="Dinagat (halaman belum tersedia)">Dinagat</a> dari grup <i>T. syrichta</i>. Kerancuan lebih lanjut muncul pada validitas nama-nama tertentu. Diantaranya, <i>T. dianae</i> yang sering dipakai telah ditunjukkan sebagai sinonim junior dari <i>T. dentatus</i>, sama halnya dengan itu, <i>T. spectrum</i> sekarang dianggap sinonim junior dari <i>T. tarsier</i>.<sup id="cite_ref-MSW3_0-2" class="reference"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius#cite_note-MSW3-0">[1]</a></sup> Terlebih lagi, <i>T. tarsier</i> yang diperdebatkan sebagai sinonim senior dari <i>T. spectrum</i> yang dipakai secara luas.</p><br /><ul><li><b>Infraordo Tarsiiformes</b><sup id="cite_ref-MSW3_0-3" class="reference"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius#cite_note-MSW3-0">[1]</a></sup> <ul><li><b>Famili Tarsiidae</b>: Tarsius <ul><li><b>Genus <i>Tarsius</i></b> <ul><li>Grup <i>T. syrichta</i> (Filipina-Barat) <ul><li>Tarsius Filipina, <i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tarsius_syrichta&action=edit&redlink=1" class="new" title="Tarsius syrichta (halaman belum tersedia)">Tarsius syrichta</a></i></li><li>Tarsius Barat, <i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tarsius_bancanus&action=edit&redlink=1" class="new" title="Tarsius bancanus (halaman belum tersedia)">Tarsius bancanus</a></i></li></ul> </li><li>Grup <i>T. tarsier</i> (Sulawesi) <ul><li>Tarsius Sulawesi, <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius_tarsier" title="Tarsius tarsier">Tarsius tarsier</a></i></li><li>Tarsius Dian, <i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tarsius_dentatus&action=edit&redlink=1" class="new" title="Tarsius dentatus (halaman belum tersedia)">Tarsius dentatus</a></i></li><li>Tarsius Lariang, <i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tarsius_lariang&action=edit&redlink=1" class="new" title="Tarsius lariang (halaman belum tersedia)">Tarsius lariang</a></i></li><li>Tarsius Peleng, <i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tarsius_pelengensis&action=edit&redlink=1" class="new" title="Tarsius pelengensis (halaman belum tersedia)">Tarsius pelengensis</a></i></li><li>Tarsius Sangihe, <i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tarsius_sangirensis&action=edit&redlink=1" class="new" title="Tarsius sangirensis (halaman belum tersedia)">Tarsius sangirensis</a></i></li><li>Tarsius Siau, <i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tarsius_tumpara&action=edit&redlink=1" class="new" title="Tarsius tumpara (halaman belum tersedia)">Tarsius tumpara</a></i><sup id="cite_ref-3" class="reference"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius#cite_note-3">[4]</a></sup></li><li>Tarsius Kerdil, <i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tarsius_pumilus&action=edit&redlink=1" class="new" title="Tarsius pumilus (halaman belum tersedia)">Tarsius pumilus</a></i></li></ul></li></ul></li></ul></li></ul></li></ul><br /><h2><span class="mw-headline" id="Anatomi_dan_Fisiologi">Anatomi dan Fisiologi</span></h2> <p>Tarsius bertubuh kecil dengan mata yang sangat besar; tiap bola matanya berdiameter sekitar 16 mm dan berukuran sebesar keseluruhan otaknya.<sup id="cite_ref-4" class="reference"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius#cite_note-4">[5]</a></sup> Kaki belakangnya juga sangat panjang. Tulang <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tarsus&action=edit&redlink=1" class="new" title="Tarsus (halaman belum tersedia)">tarsus</a> di kakinya sangat panjang dan dari tulang tarsus inilah tarsius mendapatkan nama. Panjang kepala dan tubuhnya 10 sampai 15 cm, namun kaki belakangnya hampir dua kali panjang ini, mereka juga punya ekor yang ramping sepanjang 20 hingga 25 cm. Jari-jari mereka juga memanjang, dengan jari ketiga kira-kira sama panjang debngan lengan atas. Di banyak ujung jarinya ada kuku namun pada jari kedua dan ketiga dari kaki belakang berupa cakar yang mereka pakai untuk merawat tubuh. Bulu tarsius sangat lembut dan mirip beludru yang bisanya berwarna cokelat abu-abu, cokelat muda atau kuning-jingga muda.<sup id="cite_ref-EoM_5-0" class="reference"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius#cite_note-EoM-5">[6]</a></sup></p> <p>Tidak seperti <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prosimia&action=edit&redlink=1" class="new" title="Prosimia (halaman belum tersedia)">prosimia</a> lain, tarsius tidak mempunyai sisir gigi, dan susunan gigi mereka juga unik:</p> <table style="margin: 0pt 0pt 0.5em 1em; border-collapse: collapse; text-align: center;" border="1" cellpadding="0"> <tbody><tr> <td><b>2.1.3.3</b></td> </tr> <tr> <td><b>1.1.3.3</b></td> </tr> </tbody></table> <h2><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tarsius&action=edit&section=4" title="Sunting bagian: Penglihatan">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Penglihatan">Penglihatan</span></h2> <p>Semua jenis tarsius bersifat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nokturnal" title="Nokturnal" class="mw-redirect">nokturnal</a>, namun seperti organisme nokturnal lain beberapa individu mungkin lebih banyak atau sedikit beraktivitas selama siang hari. Tidak seperti kebanyakan binatang nokturnal lain, tarsius tidak memiliki daerah pemantul cahaya (<i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tapetum_lucidum&action=edit&redlink=1" class="new" title="Tapetum lucidum (halaman belum tersedia)">tapetum lucidum</a></i>) di matanya. Mereka juga memiliki <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fovea&action=edit&redlink=1" class="new" title="Fovea (halaman belum tersedia)">fovea</a>, suatu hal yang tidak biasa pada binatang nokturnal.</p> <p>Otak tarsius berebda dari primata lain dalam hal koneksi kedua mata dan <i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lateral_geniculate_nucleus&action=edit&redlink=1" class="new" title="Lateral geniculate nucleus (halaman belum tersedia)">lateral geniculate nucleus</a></i>, yang merupakan daerah utama di <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Talamus&action=edit&redlink=1" class="new" title="Talamus (halaman belum tersedia)">talamus</a> yang menerima informasi visual. Rangkaian lapisan seluler yang menerima informasi dari bagian mata ipsilateral (sisi kepala yang sama) and contralateral (sisi kepala yang berbeda) di lateral geniculate nucleus membedakan tarsius dari lemur, kukang, dan monyet, yang semuanya sama dalam hal ini.<sup id="cite_ref-6" class="reference"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius#cite_note-6">[7]</a></sup>.</p> <h2><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tarsius&action=edit&section=5" title="Sunting bagian: Tingkah Laku">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Tingkah_Laku">Tingkah Laku</span></h2> <p>Tarsius merupakan satwa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Insektivora" title="Insektivora">insektivora</a>, dan menangkap serangga dengan melompat pada serangga itu. Mereka juga diketahui memangsa vertebrata kecil seperti burung, ular, kadal dan kelelawar.<sup id="cite_ref-EoM_5-1" class="reference"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius#cite_note-EoM-5">[6]</a></sup> Saat melompat dari satu pohon ke pohon lain, tarsius bahkan dapat menangkap burung yang sedang bergerak.<sup class="noprint Inline-Template"><span title="Kalimat yang diikuti tag ini membutuhkan rujukan. since Desemebr 2008" style="white-space: nowrap;">[<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Mengutip_sumber" title="Wikipedia:Mengutip sumber" class="mw-redirect">rujukan?</a></i>]</span></sup></p> <p><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kehamilan" title="Kehamilan">Kehamilan</a> berlangsung enam bulan, kemudian tarsius melahirkan seekor anak. Tarsius muda lahir berbulu dan dengan mata terbuka serta mampu memanjat dalam waktu sehari setelah kelahiran. Mereka mencapai masa dewasa setelah satu tahun. Tarsius dewasa hidup berpasangan dengan jangkauan tempat tinggal sekitar satu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hektar" title="Hektar" class="mw-redirect">hektar</a>.</p> <h2><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tarsius&action=edit&section=6" title="Sunting bagian: Pelestarian">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Pelestarian">Pelestarian</span></h2> <p>Satu jenis tarsius, tarsius Dian <i>T. dentatus</i>; terdaftar segabai sinonim juniornya <i>T. dianae</i> oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/IUCN" title="IUCN" class="mw-redirect">IUCN</a>), terdaftar di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/IUCN_Red_List" title="IUCN Red List">IUCN Red List</a> berstatus <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bergantung_Konservasi&action=edit&redlink=1" class="new" title="Bergantung Konservasi (halaman belum tersedia)">Bergantung Konservasi</a>. Dua spesies/subspesies lain , Tarsius Barat (<i>T. bancanus</i>) dan subspesies nominasinya (<i>T. bancanus bancanus</i> , terdaftar dengan status <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Risiko_Rendah" title="Risiko Rendah">Risiko Rendah</a>. Tarsius Sulawesi (<i>T. tarsier</i>; terdaftar sebagai sinonim juniornya <i>T. spectrum</i>) dikategorikan sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hampir_Terancam" title="Hampir Terancam">Hampir Terancam</a>. Jenis tarsius lain terdaftar oleh IUCN sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Data_Kurang&action=edit&redlink=1" class="new" title="Data Kurang (halaman belum tersedia)">Data Kurang</a>. Adapun di Indonesia, semua jenis tarsius yang hidup di Indonesia terdaftar sebagai satwa dilindungi.</p> <p>Tarsius tidak pernah sukses membentuk koloni pembiakan dalam kurungan, dan bila dikurung, tarsius diketahui melukai dan bahkan membunuh dirinya karena stres.<sup id="cite_ref-7" class="reference"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius#cite_note-7">[8]</a></sup></p> <p>Satu situs mendapat keberhasilan mengembalikan populasi tarisus di pulau Filipina Bohol. <a href="http://www.tarsierfoundation.org/" class="external text" rel="nofollow">Philippine Tarsier Foundation</a> telah mengembangkan kandang besar semi-liar yang memakai cahaya untuk menarik serangga nokturnal yang menjadi makanan tarsius. <sup id="cite_ref-8" class="reference"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius#cite_note-8">[9]</a></sup></p> <p>Di tahun 2008 dideskripsikan tarsius Siau yang dianggap bestatus <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kritis" title="Kritis">kritis</a> dan terdaftar dalam 25 primata paling terancam oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Conservation_International" title="Conservation International">Conservation International</a> dan IUCN/SCC Primate Specialist Group tahun 2008.<sup id="cite_ref-9" class="reference"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius#cite_note-9">[10]</a></sup></p>krisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-81512425624675357092010-02-17T16:55:00.000-08:002010-02-17T17:12:20.054-08:00Jenis-jenis burung<!-- message --> Pertama-tama gw mo keluarin jenis burung elang mulai dari CHE (Changeable Hawk Eagle) atau elang brontok:<br /><br />elang brontok di bagi 3 yaitu<br /><br />fase terang:<br />tubuh bagian atas coklat abu-abu gelap, tubuh bagian bawah putih bercoret-coret coklat kehitaman memanjang. Strip mata dan kumis kehitaman. Burung muda : Tubuh bagian atas coklat keabu-abuan, kepala dan tubuh bagian bawah keputih-putihan.<br /><img src="http://i635.photobucket.com/albums/uu77/hoamjink/Image0999.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />fase gelap:<br />seluruh tubuh coklat gelap dengan garis hitam pada ujung ekor, terlihat kontras dengan bagian ekor lain yang coklat dan lebih terang. Atau warna tubuh hitam secara keseluruhan.<br /><img src="http://i635.photobucket.com/albums/uu77/hoamjink/baungcamp_1208953642.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />fase peralihan:<br />Bentuk peralihan diantara kedua fase gelap dan terang,terutama terlihat pada pola warna coretan dan garis (tetapi lebih mirip fase terang); garis hitam pada ekor dan sayap tidak teratur serta garis-garis coklat kemerahan melintang pada perut bagian bawah. Iris kuning sampai cokelat, paruh kehitaman, sera kuning kehitaman, kaki kuning kehijauan.<br /><img src="http://i635.photobucket.com/albums/uu77/hoamjink/85005631.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Kingdom : Animalia<br />Phylum : Chordata<br />Class : Aves<br />Order : Accipitriformes<br />Family : Accipitridae<br />Genus : Spizaetus<br />Species : Spizaetus cirrhatus<br /><br />Kedua Elang Ular Bido atau bahasa inggrisnya Crested Serpent Eagle<br /><br />Elang Ular Bido:<br />Elang ini berwarna hitam dengan garis putih di ujung belakang sayap, terlihat disaat terbang seperti garis yang tebal. Sayap menekuk ke atas (seperti Elang Jawa) dan kedepan, membentuk huruf C yang terlihat membusur. Ciri khas lainnya adalah kulit kuning tanpa bulu di sekitar mata hingga paruh.<br /><img src="http://i635.photobucket.com/albums/uu77/hoamjink/cimg8955.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Kingdom: Animalia<br />Phylum: Chordata<br />Class: Aves<br />Order: Accipitriformes<br />Family: Accipitridae<br />Genus: Spilornis<br />Species: S. cheela <br /><br />Ketiga Elang Bondol ato Bahasa Inggrisnya Brahminy Kite<br /><br />Elang Bondol:<br />Elang Bondol atau Brahminy Kite (Haliastur indus), juga dikenal sebagai the red-backed sea-eagle yaitu Burung Elang Laut yang bagian belakangnya berwarna merah dan kepala sampai leher berwarna putih, merupakan sejenis burung buas atau burung pemangsa yang berukuran sedang dari famili Accipitridae. Elang Bondol ini juga sering terlihat di langit India, Pakistan, Banglades, dan asia tenggara dan juga bagian selatan new south wales, Australia, melalui daerah yang mana merupakan daerah penyebaran Elang bondol.<br /><img src="http://i635.photobucket.com/albums/uu77/hoamjink/255778-Brahminy-Kite-Haliastur-indu.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Kingdom: Animalia<br />Phylum: Chordata<br />Class: Aves<br />Order: Falconiformes (or Accipitriformes, q.v.)<br />Family: Accipitridae<br />Genus: Haliastur<br />Species: H. indus <br /><br />Ke Empat Elang Hitam ato Black Eagle<br /><br />Elang Hitam:<br />Burung yang berukuran besar, dengan panjang (dari paruh hingga ujung ekor) sekitar 70 cm. Sayap dan ekornya panjang, sehingga burung ini tampak sangat besar bilamana terbang. Seluruh tubuh berwarna hitam, kecuali kaki dan sera (pangkal paruh) yang berwarna kuning. Sebetulnya terdapat pola pucat di pangkal bulu-bulu primer pada sayap dan garis-garis samar di ekor yang bisa terlihat ketika burung ini terbang melayang, namun umumnya tak begitu mudah teramati.[1] Jantan dan betina berwarna dan berukuran sama.<br /><br />Sayap terbentang lurus, sedikit membentuk huruf V, dengan pangkal sayap lebih sempit daripada di tengahnya, serta bulu primer yang terdalam membengkok khas, membedakannya dari elang brontok (Spizaetus cirrhatus) bentuk yang hitam. Elang hitam juga sering terbang perlahan, rendah dekat kanopi (atap tajuk) hutan.Bulu Primar lebih menjari.<br /><br />Terdapat 2 pose terbang, saat gliding (meluncur) dan soaring (mengintai). Saat gliding bulu paling ujung menekuk kedalam, dan saat soaring bulu ini terbentang dan terlihat menyamping.<br /><img src="http://i635.photobucket.com/albums/uu77/hoamjink/225px-Black_eagle.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Kingdom: Animalia<br />Phylum: Chordata<br />Class: Aves<br />Order: Accipitriformes<br />Family: Accipitridae<br />Genus: Ictinaetus<br />Species: I. malayensis <br /><br />Kelima Elang Jawa ato Spizaetus bartelsi<br /><br />Elang Jawa:<br />adalah salah satu spesies elang berukuran sedang yang endemik di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia. Elang yang bertubuh sedang sampai besar, langsing, dengan panjang tubuh antara 60-70 cm (dari ujung paruh hingga ujung ekor).<br /><br />Kepala berwarna coklat kemerahan (kadru), dengan jambul yang tinggi menonjol (2-4 bulu, panjang hingga 12 cm) dan tengkuk yang coklat kekuningan (kadang nampak keemasan bila terkena sinar matahari). Jambul hitam dengan ujung putih; mahkota dan kumis berwarna hitam, sedangkan punggung dan sayap coklat gelap. Kerongkongan keputihan dengan garis (sebetulnya garis-garis) hitam membujur di tengahnya. Ke bawah, ke arah dada, coret-coret hitam menyebar di atas warna kuning kecoklatan pucat, yang pada akhirnya di sebelah bawah lagi berubah menjadi pola garis (coret-coret) rapat melintang merah sawomatang sampai kecoklatan di atas warna pucat keputihan bulu-bulu perut dan kaki. Bulu pada kaki menutup tungkai hingga dekat ke pangkal jari. Ekor kecoklatan dengan empat garis gelap dan lebar melintang yang nampak jelas di sisi bawah, ujung ekor bergaris putih tipis. Betina berwarna serupa, sedikit lebih besar.<br /><br />Iris mata kuning atau kecoklatan; paruh kehitaman; sera (daging di pangkal paruh) kekuningan; kaki (jari) kekuningan. Burung muda dengan kepala, leher dan sisi bawah tubuh berwarna coklat kayu manis terang, tanpa coretan atau garis-garis.<br /><img src="http://i635.photobucket.com/albums/uu77/hoamjink/foto009.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Kingdom: Animalia<br />Phylum: Chordata<br />Class: Aves<br />Order: Falconiformes<br />Family: Accipitridae<br />Genus: Spizaetus<br />Species: S. bartelsi <br /><br />Ke Enam Elang Laut Perut Putih ato White Bellied Sea Eagle<br /><br />Elang Laut Perut Putih:<br />Berukuran besar dengan panjang 70-80 cm.Tubuh berwarna putih, Abu-abu dan hitam. Individu dewasa: Kepala, leher dan bagian bawah badan berwarna putih. Sayap, punggung dan ekor berwarna Abu-abu, Bulu primer Hitam Pada individu yang masih anak dan remaja warna cokelat pucat dan akan berubah warna sekitar umur 3 tahun. sedangkan warna Abu-abu sayap berwarna cokelat tua.Bentuk ekor menyerupai baji. Warna iris cokelat, paruh dan sera abu-abu.<br /><img src="http://i635.photobucket.com/albums/uu77/hoamjink/elang-laut-perut-putih5.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Kingdom : Animalia<br />Phylum : Chordata<br />Class : Aves<br />Order : Falconiformes<br />Family : Accipitridae<br />Genus : Haliaeetus<br />Species : Haliaeetus leucogaster, J.M.Gmelin, 1788 <br /><br />Ke Tujuh Kestrel<br /><br />Kestrel :<br />Kestrel sering terbang pada ketinggian 10-20 meter (33-66kaki). makanannya mamalia kecil, kadal ato serangga besar. Ukuran tubuh Betina lebih besar daripada jantan.<br /><img src="http://i635.photobucket.com/albums/uu77/hoamjink/american_kestrel.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Kingdom: Animalia<br />Phylum: Chordata<br />Class: Aves<br />Order: Falconiformes<br />Family: Falconidae<br />Genus: Falco (partim) <br /><br />Ke Delapan Alap-alap tikus ato Black Winged Kite ato Alap-alap Putih<br /><br />Alap-alap Tikus :<br />Burung ini memiliki badan yang putih, di sekitar mata ada lingkaran hitam seperti topeng. Pada jenis burung ini yang masih muda, matanya berwarna kuning, tapi saat sudah dewasa matanya berubah menjadi merah.<br /><img src="http://i635.photobucket.com/albums/uu77/hoamjink/Elangtikus.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Kingdom: Animalia<br />Phylum: Chordata<br />Class: Aves<br />Order: Accipitriformes<br />Family: Accipitridae<br />Genus: Elanus<br />Species: E. caeruleus <br /><br />Barn Owl ato Tyto alba<br /><br />Barn Owl :<br />The Barn Owl adalah pucat, panjang bersayap, berkaki panjang burung hantu dengan ekor pendek persegi. Depending on subspecies , it measures c.25-45 cm in overall length, with a wingspan of about 75-100 cm. Tergantung pada subspesies, mengukur c.25-45 cm panjang keseluruhan, dengan lebar sayap sekitar 75-100 cm.<br /><img src="http://i635.photobucket.com/albums/uu77/hoamjink/owl/wildlife_barn_owl.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Kingdom: Animalia<br />Phylum: Chordata<br />Class: Aves<br />Subclass: Neornithes<br />Infraclass: Neognathae<br />Superorder: Neoaves<br />Order: Strigiformes<br />Family: Tytonidae<br />Subfamily: Tytoninae<br />Genus: Tyto<br />Species: T. alba <br /><br />Barred Owl Eagle ato Bubo Sumatranus<br /><br />Bubo Sumatranus :<br />Memiliki alis seperti tanduk. ditemukan di Brunei, Cocos (Keeling) Islands, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Singapura, dan Thailand. habitat Alamnya adalah subtropis atau tropis basah dataran rendah hutan.<br /><img src="http://i635.photobucket.com/albums/uu77/hoamjink/owl/1575153074_ebd5c01787.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Kingdom: Animalia<br />Phylum: Chordata<br />Class: Aves<br />Order: Strigiformes<br />Family: Strigidae<br />Genus: Bubo<br />Species: B. sumatranus <br /><br />Celepuk ato Sunda Scops-Owl ato Collared Scops-Owl.<br /><br />Celepuk :<br />Bertubuh kecil, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 20-21 cm. Panjang sayap sekitar 15 cm, dan berat sekitar 100 gram.<br />Seperti umumnya burung hantu, celepuk ini berwarna burik. Banyak jenis celepuk yang warnanya bermiripan, sehingga identifikasi harus dilakukan dengan hati-hati. Bantuan lainnya ialah dengan menggunakan suaranya.<br />Jantan bersuara lembut, wuuup.. sedikit meninggi. Betina bernada lebih tinggi, bergetar berubah menurun: whiio atau pwok.., sekitar lima kali per menit. Terkadang juga mengeluarkan cicitan lembut. Pasangan sering melakukan duet.<br /><img src="http://i635.photobucket.com/albums/uu77/hoamjink/owl/Photo_00018_lljpg.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Kingdom: Animalia<br />Phylum: Chordata<br />Class: Aves<br />Order: STRIGIFORMES<br />Family: Strigidae<br />Genus: Otus<br />Species: O. lempiji <br /><br />Bay Owl ato Oriental Bay Owl (Phodilus badius) ato Kongo Bay Owl (Phodilus prigoginei).<br /><br />Bay Owl :<br />Aktif di malam hari, mereka umumnya lebih kecil, mempunyai telinga seperti bulu jumbai (hampir tidak terlihat pada spesies Afrika), dan yang lebih wajah berbentuk U disk.<br /><img src="http://i635.photobucket.com/albums/uu77/hoamjink/owl/oriental.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Kingdom: Animalia<br />Phylum: Chordata<br />Class: Aves<br />Order: Strigiformes<br />Family: Tytonidae<br />Genus: Phodilus<br /><br />Strix Owl ato earless owls ato wood-owls<br /><br />Strix Owl :<br />(sorry all pake bahasa inggris, soalnya ga bisa di translete pake google) Strix is a genus of owls. They belong to the typical owl family Strigidae, one of the two generally accepted living families of owls, with the other being the barn-owls (Tytonidae). Common names are earless owls or wood-owls though they are not the only owls without ear tufts, and "wood owl" is also used as a more generic name for forest-living owls. Neotropical birds in the genus Ciccaba are sometimes included in Strix.<br /><img src="http://i635.photobucket.com/albums/uu77/hoamjink/owl/femalespottedowl.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Kingdom: Animalia<br />Phylum: Chordata<br />Class: Aves<br />Subclass: Neornithes<br />Infraclass: Neognathae<br />Superorder: Neoaves<br />Order: Strigiformes<br />Family: Strigidae<br />Genus: Strix <br /><br />Buffy Fish Owl ato Ketupa ketupu<br /><br />Buffy Fish Owl :<br />(sorry all ini juga ga bisa di translete) The Buffy Fish-owl (Ketupa ketupu) is a species of owl in the Strigidae family. It is found in Brunei, Cambodia, Cocos (Keeling) Islands, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapore, Thailand, and Vietnam. Its natural habitat is subtropical or tropical moist montanes.<br /><img src="http://i635.photobucket.com/albums/uu77/hoamjink/owl/Buffy_Fish-Owl.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Kingdom: Animalia<br />Phylum: Chordata<br />Class: Aves<br />Order: Strigiformes<br />Family: Strigidae<br />Genus: Ketupa<br />Species: K. ketupu<br /><br />Enggang badak ato Rhinoceros hornbill (Buceros rhinoceros) adalah jenis burung dr keluarga hornbill yg memiliki ukuran tubuh terbesar. Burung dewasa akan mencapai panjang 110-127 cm dan berat 2-3kg. Dia dpt hidup sampai 35 thn lebih jika mjd binatang peliharaan.<br />Seperti jenis2 hornbill yg lain, jantan memilki mata yg berwarna orange atau merah dan betina memilki mata yg keputih2an.<br />Burung ini dapat ditemukan di Semenanjung Melayu, Sumatra, Jawa dan Kalimantan.<br />Makanannya terutama buah-buahan juga kadal, kelelawar, tikus, ular, burung dan berbagai jenis serangga.<br />Perlu diketahui jg burung jenis ini terkenal krn kesetiaannya thdp pasangannya. Mrk akan berpasangan dgn pasangannya itu sampai seumur hidup.<br /><br /><img src="http://i749.photobucket.com/albums/xx133/nicebint/enggangc.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Kingdom: Animalia<br />Phylum : Chordata<br />Class : Aves<br />Order : Coraciiformes<br />Family : Bucerotidae<br />Genus : Buceros<br />Species : Buceros rhinoceros <br /><br />Elang gunung (blyth's hawk-eagle)<br /> <!-- / icon and title --> <!-- message --> <img src="http://img514.imageshack.us/img514/9714/92218022vy7zhthrdsc6074.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Nama Latin : Spizaetus alboniger<br />Nama Inggris : Blyth’s Hawk-Eagle<br /><b><br />Penyebaran lokal :</b><br />Kemungkinan tersebar luas di Sumatra dan Kalimantan. Tidak umum di hutan primer, hutan tebangan, pinggir hutan, perbukitan, dan pegunungan dengan rentang ketinggian 300-1200 m.<br /><br /><b>Makanan:</b><br />Burung, ayam, mamalia, kadal, dan sesekali kelelawar.<br /><span style="font-size:100%;"><br /><strong>Rajawali Totol (Greater Spotted Eagle)</strong></span><br /><img src="http://img213.imageshack.us/img213/9599/106856910wkn6goup.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Nama Latin : Aquila clanga<br />Nama Inggris : Greater Spotted Eagle<br /><br /><b>Penyebaran lokal dan status :</b><br />Pengunjung musim dingin di Sumatra. Menyukai hutan tergenang air dan lahan basah di dataran rendah sampai ketinggian 1000 m.<br /><br /><b>Makanan:</b><br />Sangat bervariasi, tergantung ketersediaan makanan. Biasanya memangsa: mamalia kecil, katak, kadal, ular, ikan, bangkai hewan, dan terkadang serangga. <br /><br /><strong>Elang alap jambul (Crested Goshawk)<br /></strong><img src="http://img256.imageshack.us/img256/7981/accipitertrivirgatusmal.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Nama Latin : Accipiter trivirgatus<br />Nama Inggris : Crested Goshawk<br /><br /><b>Penyebaran Lokal :</b><br />Tidak jarang ditemukan di hutan dataran rendah Sumatera (termasuk Nias) dan Kalimantan (termasuk Kep. Natuna) sampai ketinggian 1000 m. Di Jawa dan Bali dulu tersebar luas di hutan dataran rendah dan perbukitan, tetapi sekarang langka<br /><br /><b>Makanan:</b><br />Kadal dan burung <br /><br /><strong>Kangkareng Perut Putih / Oriental Pied Hornbill (Anthracoceros albirostris)<br /></strong> <!-- / icon and title --> <!-- message --> Kangkareng perut putih (Anthracoceros albirostris) adalah salah satu spesies dari family bucerotidae. Panjang tubuhnya bs mencapai 90 cm.<br />Makanannya juga buah2an, kadal, serangga, burung2 kecil.<br />Burung ini dapat ditemukan di Bangladesh, Bhutan, Brunei, Cambodia, China, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Singapore, Thailand, and Vietnam.<br />Habitatnya adalah di hutan2 dataran rendah di daerah subtropis dan tropis.<br /><br /><img src="http://i749.photobucket.com/albums/xx133/nicebint/kangkang5.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Kingdom: Animalia<br />Phylum: Chordata<br />Class: Aves<br />Order: Coraciiformes<br />Family: Bucerotidae<br />Genus: Anthracoceros<br />Species: Anthracoceros albirostris<br /><br /><div style="font-size: 16px;"> <strong>Julang Emas / Wreathed Hornbill (Rhyticeros undulatus)</strong> </div>The Wreathed Hornbill (Rhyticeros undulatus), juga dikenal sbg Bar-pouched Wreathed Hornbill, atau di Indonesia lbh dikenal sbg burung rangkong adalah salah satu anggota keluarga burung hornbill yg terdapat di India, Bhutan hingga Vietnam & Indonesia. Di Indonesia terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa and Bali.<br />Panjang tubuh mereka 75-100 cm. Berat tubuh jantan 1,8-3,65 kg, sdgkan betina 1,36-2,7 kg.<br />Baik jantan maupun betina fisiknya hampir sama, kecuali jantan memilki kantong di leher berwarna kuning, sdgkan betina warnanya biru.<br />Selain buah2an sbg makanan utamanya, mrk jg makan mamalia kecil, burung, reptil dan serangga.<br />Mereka bersifat monogamous. bersarang di lubang2 di pohon yg tinggi. betina bertugas mengerami telur, sdgkan jantan mencari makan dan kemudian memberikannya ke betina dan anaknya di sarang.<br /><br /><img src="http://i749.photobucket.com/albums/xx133/nicebint/Rangkonga.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Kingdom: Animalia<br />Phylum : Chordata<br />Class : Aves<br />Order : Coraciiformes<br />Family : Bucerotidae<br />Genus : Rhyticeros<br />Species : Rhyticeros undulatus <br /><br /><div style="font-size: 16px;"> <strong>Merak Hijau (Pavo muticus)<br /></strong>Merak Hijau (Green Peafowl) yang dalam bahasa ilmiah disebut Pavo muticus adalah salah satu dari tiga spesies merak yang terdapat di dunia. Satwa yang terdapat di Cina, Vietnam dan Indonesia ini mempunyai bulu-bulu yang indah. Apalagi Merak Hijau jantan yang memiliki ekor panjang yang mampu mengembang bagai kipas. Namun justru karena keindahan itu yang membawa petaka bagi kehidupan satwa langka dan dilindungi ini.<br /><br />Pada musim berbiak, burung jantan memamerkan bulu ekornya di depan burung betina. Bulu-bulu penutup ekor dibuka membentuk kipas dengan bintik berbentuk mata. Burung betina menetaskan tiga sampai enam telur setelah mengeraminya pada tumpukan daun dan ranting di atas tanah selama satu bulan. Anaknya akan terus berdekatan dengan induknya hingga musim kimpoi berikutnya, walaupun sudah bisa terbang pada usia yang masih sangat muda.<br /><br />Dalam urusan makan, burung Merak Hijau doyan aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing dan kadal kecil.<br /><br />Populasi Merak Hijau tersebar di hutan terbuka dengan padang rumput di Republik Rakyat Cina, Vietnam, Myanmar dan Jawa, Indonesia. Sebelumnya Merak Hijau ditemukan juga di India, Bangladesh dan Malaysia, namun sekarang telah punah di sana. Meskipun berukuran besar, burung indah, langka, dan dilindungi ini bisa terbang.<br /><br />Di Indonesia, Merak Hijau hanya terdapat di Pulau Jawa. Habitatnya mulai dari dataran rendah hingga tempat-tempat yang tinggi. Salah satunya yang masih bisa ditemui berada di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur. Selain itu diperkirakan juga masih terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon, dan Taman Nasional Meru Betiri.<br /><br />Populasi Merak Hijau terus berkurang. Ini diakibatkan oleh rusaknya habitat dan perburuan liar. Burung langka yang indah ini diburu untuk diambil bulunya ataupun diperdagangkan sebagai bintang peliharaan. Untuk menghindari kepunahan burung langka ini dilindungi undang-undang. Di Pulau Jawa kini jumlah Merak Hijau diperkirakan tidak lebih dari 800 ekor.<br /><br />International Council for Bird Preservation telah menetapkan burung merak ini sebagai spesies yang hampir punah. CITES, memasukkan Merak Hijau dalam kategori Appendix II. Sedangkan Red List Authority-IUCN, pada data yang dirilis pada bulan Oktober 2009 telah menaikkan status Merak Hijau (Pavo muticus) dari vulnerable (VU atau ”rentan”) menjadi endangered (EN atau “genting”).<br /><br /><img src="http://i749.photobucket.com/albums/xx133/nicebint/Merakijo1.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Kingdom: Animalia<br />Phylum : Chordata<br />Class : Aves<br />Order : Galliformes<br />Family : Phasianidae<br />Genus : Pavo<br />Species: Pavo muticus <br /><strong><br /></strong><div style="font-size: 16px;"> <strong>Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)<br /></strong><!-- message --> Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) atau disebut juga Curik Bali adalah sejenis burung sedang dengan panjang lebih kurang 25 cm. Burung pengicau berwarna putih ini merupakan satwa endemik Indonesia yang hanya bisa ditemukan di Pulau Bali bagian barat. Burung ini juga merupakan satu-satunya satwa endemik Pulau Bali yang masih tersisa setelah Harimau Bali dinyatakan punah. Sejak tahun 1991, satwa yang masuk kategori “kritis” (Critically Endangered) dalam Redlist IUCN dan nyaris punah di habitat aslinya ini dinobatkan sebagai fauna identitas (maskot) provinsi Bali.<br />Jalak Bali merupakan satwa yang secara hidupan liar (di habitat aslinya) populasinya amat langka dan terancam kepunahan. Diperkirakan jumlah spesies ini yang masih mampu bertahan di alam bebas hanya sekitar belasan ekor saja.<br />Jalak Bali merupakan satwa yang dilarang diperdagangkan kecuali hasil penangkaran dari generasi ketiga (indukan bukan dari alam).<br /><br /><img src="http://i749.photobucket.com/albums/xx133/nicebint/jalak-bali-jpg.jpg" alt="" border="0" /> <!-- / message --><br /><br /><div style="font-size: 16px;"> <strong>Maleo (Macrocephalon maleo)</strong> </div>Burung Maleo yang dalam nama ilmiahnya Macrocephalon maleo adalah sejenis burung yang berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm. Burung Maleo adalah satwa endemik Sulawesi, artinya hanya bisa ditemukan hidup dan berkembang di Pulau Sulawesi, Indonesia. Selain langka, burung ini ternyata unik karena anti poligami. Burung ini tidak akan bertelur lagi setelah pasangannya mati.<br /><br />Burung Maleo memiliki bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna kuning, iris mata merah kecoklatan, kaki abu-abu, paruh jingga dan bulu sisi bawah berwarna merah-muda keputihan. Di atas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras berwarna hitam. Jantan dan betina serupa. Biasanya betina berukuran lebih kecil dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan.<br /><br />Populasi terbanyaknya kini tinggal di Sulawesi Tengah. Salah satunya adalah di cagar alam Saluki, Donggala, Sulawesi Tengah. Di wilayah Taman Nasional Lore Lindu ini, populasinya ditaksir tinggal 320 ekor. Karena populasinya yang kian sedikit, burung unik dan langka ini dilindungi dari kepunahan. Maleo dikategorikan sebagai terancam punah di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix I.<br /><br />Populasi Maleo terancam oleh para pencuri telur dan pembuka lahan yang mengancam habitatnya. Belum lagi musuh alami yang memangsa telur Maleo, yakni babi hutan dan biawak. Habitatnya yang khas juga mempercepat kepunahan. Maleo hanya bisa hidup di dekat pantai berpasir panas atau di pegununungan yang memiliki sumber mata air panas atau kondisi geothermal tertentu. Sebab di daerah dengan sumber panas bumi itu, Maleo mengubur telurnya dalam pasir.<br />Anak maleo yang telah berhasil menetas harus berjuang sendiri keluar dari dalam tanah sedalam kurang lebih 50cm (bahkan ada yang mencapai 1 m) tanpa bantuan sang induk. Perjuangan untuk mencapai permukaan tanah akan membutuhkan waktu selama kurang lebih 48 jam. Inipun akan tergantung pada jenis tanahnya. Sehingga tak jarang beberapa anak maleo dijumpai mati “ditengah jalan". Anak yang baru saja mencapai permukaan tanah sudah memiliki kemampuan untuk terbang dan mencari makan sendiri (tanpa asuhan sang induk).<br /><br /><img src="http://i749.photobucket.com/albums/xx133/nicebint/maleo18.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Kingdom : Animalia<br />Phylum : Chordata<br />Class : Aves<br />Order : Galliformes<br />Family : Megapodiidae<br />Genus : Macrocephalon<br />Species : Macrocephalon maleo <br /><br /><span style="font-size:78%;">Sumber:kaskus.us</span><br /> </div> </div>krisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-62366264748584077002010-02-15T16:28:00.000-08:002010-02-15T16:36:50.119-08:00Cara merawat Guinea Pig<span style="font-size:130%;">Cara Mandiin Guinea Pig</span><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>mandiin GP</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> yg di perlukan untuk mandiin GP :<br />> ember ato bathtub.<br />> 2 handuk. 1 handuk di taro di bathtub/ember, 1 nya lgi di taro di samping bathtub/ember supaya waktu GPnya dah slese mandi langsung di taro disitu.<br />> shampoo khusus utk guinea pig ato kelinci .<br />> sisir khusus .<br />> gelas plastik .<br /><br />cara mandiinnya :<br />1. Isi bathtub nya dengan air yg cukup hangat (jgn tlalu panas jga). jangan tlalu banyak. Secukupnya saja, sampe badannya GP kena (jgn sampe mukanya jga kena).<br /><br />2. Taro handuk kecil di bathtub yg sudah terisi air.<br /><br />3. Perlahan" pegang GP dan taro di bathtub yg ada handuk kecilnya. (Kalo misalnya dya panik/ketakutan gitu angkat dya plan" dan taro di handuk yg lbih besar sambil mengusap" badannya dengan handuk. Klo udah gk panik lgi, msukin lgi ke bathtub).<br /><br />4. Pake gelas plastik trus tuangkan air nya dari ekor sampe badannya. Jangan sampe kena muka ato telinga nya. Cukup di badannya saja. Klo udah, dipakein shampoo.<br /><br />5. Ambil shampoo dengan jumlah sedikit aja. Taro di tanganmu. Trus gosok" ditangan supaya kluar busa, trus usapin di badan GP dengan rata.<br /><br />6. Bilas GP dengan air yg bersih. Klo pake ember, butuh 1 lagi ember untuk air yg bersih. Air hangat juga. Pindahin GP dri ember air kotor ke ember yg airnya bersih. Trus pke gelas plastiknya siram perlahan" ke badan GP sampe bersih.<br /><br />7. Angkat GP nya trus taro di handuk besar sambil lap"in bulunya. Bungkus badannya di handuknya sampe beberapa menit aja supaya dya gk kedinginan. Jangan balikin GP nya ke kandang sebelum dya bener" kering. Pastikan dya ada di ruangan yg hangat waktu dya abis mandi/ keringin badan.<br /><br />8. Klo GP nya dah kering total, balikin ke kandangnya. Bilas kembali bathtub yg abis di pake mandi ma GP nya. Slesai!!<br /></div> </div> </div><br /><br /><span style="font-size:130%;">Cara Gunting Kuku Guinea Pig<br /></span><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>gunting kuku GP</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> Potong kuku GP harus sabar.. Harus perlahan-lahan, dan sedikit demi sedikit.. Berikut caranya:<br />1) Gunakan gunting kuku (saya prefer sih) manusia yang tajam<br />2) Siap-siap kapas dengan alkohol/betadine jika nantinya ada pendarahan<br />3) Nah yang jadi masalah itu, dalam kuku GP ada pembuluh darah halus yang jika dipotong akan berdarah dan bikin GP kita sakit.. Jadi potongnya cukup UJUNG-nya, bener2 ujungnya loh..<br />4) Kalo perlu lihat di tempat terang pembuluh darahnya (disebut quick). Quick ini berwarna pink. Nah itu jangan sampai ke gunting..<br />5) Jika terjadi pendarahan cepat2 ditekan dengan kapas alkohol/betadine tadi.<br />6) Gunting kuku dilakukan sebulan sekali, nanti quick-nya makin mundur kalo kuku-nya makin pendek..<br /><img src="http://i43.tinypic.com/2mwdp1j.jpg" alt="" border="0" /><br /></div> </div> </div><br /><br /><span style="font-size:130%;">Ciri2 Guinea Pig Hamil dan Ciri2 Mau Ngelahirin<br /></span><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>GP hamil dan lahirin</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> Memang rada sulit untuk mengetahui apakah seekor betina hamil atau tidak.. Tapi kalau betina disatukan dengan jantan kemungkinan hamilnya besar..<br />Ciri-cirinya di deket puser coba teken tapi jangan keras2 kaya ada jendil2 gitu deh (itu katanya sih puser bayinya).. Nah kalo si betina sudah tidak ingin dipegang lagi daerah pusernya berarti dia hamil kurang lebih 6 minggu (Alhamdullillah tinggal 3-4minggu lagi brojolnya) Nanti semakin dekat kelahiran semakin terlihat gendutnya.. Soalnya kalo masih hamil muda gendutnya ga kentara --> alias sama aja sama jantan-jantan ku yang perutnya gendut dibelakang Hehehhehe..<br /><br />Ciri-ciri mau lahiran kalo udah ada bukaan (kaya manusia juga), kalo sudah dua jari berarti akan melahirkan dalam 24 jam, biasanya malam ketika kita tidak tahu. Jantan dipisahkan ketika betina sudah merasa terganggu dan galak! Lebih baik betina dipisah, kalau punya GP betina lain (yang cocok dengan si hamil) atau anak2 GP boleh disatuin sama si hamil.. Karena bagaimana pun juga 'ditemanin' pada masa kritis lebih membahagiakan dan memberi semangat pada GP yang bersangkutan hehehhe.. </div> </div> </div><br /><span style="font-size:130%;">Makanan Buat Guinea Pig</span><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>food</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> Sayur/buah yang mengandung vit. C<br />Rumput yang Fresh<br />Brokoli<br />Kol<br />Sawi<br />Apel ( potongan kecil, hanya boleh 1x sminggu)<br />Pir ( potongan kecil, hanya boleh 1x sminggu)<br />Jagung<br />Wortel<br />Pepaya<br />Tomat<br />Bayam<br /><br />contoh : <img src="http://i41.tinypic.com/5d5efl.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Yg tdk boleh dimakan :<br />Kangkung<br />coklat<br />biskuit<br />cereal<br />cookies<br />pasta<br />yogurt<br />roti, dll . </div> </div> </div><br /><br /><span style="font-size:130%;">Data Biologis Guinea Pig<br />by Joe_Zulfakar</span><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>data</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> Lama Hidup : 8 tahun atau lebih<br />Lama Produksi Ekonomis : 1-2 tahun<br />Lama Hamil : 55-75 hari, rata-rata 68 hari<br />kimpoi sesudah beranak : 6-20 Jam<br />Umur Disapih : 14-21 hari<br />Umur dewasa : 55-70 hari<br />Masa kimpoi : Setelah berat mencapai 400 g(jantan dan betina)<br />Siklus Kelamin : Poliestrus<br />Siklus Etrus(Birahi) : 16-19 hari<br />Periode Etrus : 6-11 jam<br />Perkimpoian : Pada waktu estrus<br />Ovulasi : rata-rata 10 jam sesudah timbul estrus, spontan<br />Fertilisasi : 1-15 jam sesudah kimpoi<br />Berat dewasa : 600-1000 gram(Jantan); 600-800 gram(Betina)<br />Berat Lahir : 75-100 gram(tergantung jumlah anak)<br />Jumlah anak : rata-rata 4 maksimal 8<br />Perkimpoian Kelompok : 20 Ekor betina dengan satu ekor jantan<br />Aktivitas : Krespuskular (Senja dan Subuh)<br />Kecepatan Tumbuh : 6,4-6,6 gram per hari<br /><br />Sumber : John B, Smith dan Buku Pintar memelihara Rodensia Bagian GP </div> </div> </div><span style="font-size:130%;">Arti Dari Suara2 Guinea Pig<br /></span><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>suara GP</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> 1.Wheek - Suara yang keras, juga dikenal sebagai Bersiul. Sebuah ekspresi umum saat mereka senang, bisa juga terjadi saat mereka mengetahui keberadaan para pemilik atau saat diberi makan. Hal ini kadang-kadang digunakan untuk menemukan GP lainnya jika mereka sedang bermain. Jika ada GP yg hilang, mungkin suara ini bisa membantu.<br /><br />2. Bubbling ato Purring - Suara ini dibuat ketika GP sedang menikmati, sperti sedang dielus2. Mereka juga dapat membuat suara saat di grooming, menyelidiki tempat baru/asing, atau saar dikasi makan.<br /><br />3. Rumbling - suara ini biasanya terjadi dengan dominan dalam satu grup, namun dapat juga datang sebagai respon terhadap kenyamanan atau kepuasan.Rumbling biasanya dibunyikan dengan suara tinggi dan tubuh GP bergetar dalam waktu dekat. Sementara Courting, GP cowo biasanya purrs, berayunan dan mengelilingi perempuan dalam perilaku yang disebut "rumblestrutting". Berjalan ogah-ogahan pergi menunjukkan perlawanan pasif.<br /><br />4. Chutting dan Whining - Ini adalah suara yang dibuat dalam pengejaran situasi .<br /><br />5. Chattering - Ini adalah suara yang dibuat oleh gertakan gigi gigi dengan cepat, dan umumnya adalah tanda peringatan. GP cenderung menaikkan kepala mereka saat membuat suara ini.<br /><br />6. Squealing ato Shrieking - Suara tinggi yang berarti ketidakpuasan, sebagai respons atas rasa sakit atau bahaya.<br /><br />7. Chirping - Suara ini kurang umum, mirip sperti suara burung, tampaknya dikaitkan dengan stres, atau jika bayi Guinea pig ingin diberi makan. Sangat jarang, chirping akan<br />berlangsung selama beberapa menit saja.<br /></div> </div> </div>krisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-34685587234392710732010-02-15T16:26:00.000-08:002010-02-17T17:14:07.354-08:00Jenis-jenis musang1. Paradoxurus hermaphroditus / Musang Pulut / Common Palm Civet<br /><img src="http://i160.photobucket.com/albums/t181/jobaja3raja/buat-fb.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />2. Viverricula indica /Musang Rase / Small Indian Civet<br /><img src="http://i749.photobucket.com/albums/xx133/nicebint/rasse1.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />2. Viverra tangalunga / Tenggalong /Malay Civet<br /><img src="http://i160.photobucket.com/albums/t181/jobaja3raja/musang/civetmalay.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />3. Viverra zibetha / Musang Jebat / Large Indian Civet<br /><img src="http://i160.photobucket.com/albums/t181/jobaja3raja/musang/indiancivet.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />4. Viverra megaspila / Musang Titik Besar / Large-spotted Civet<br /><br />5. Paguma larvata / Musang Lamri / Masked Palm Civet<br /><br />6. Arctogalidia trivirgata / Musang Akar / Small-toothed Palm Civet<br /><br />7. Hemigalus derbyanus / Musang Belang / Banded Palm Civet<br /><br />8. Viverricula malaccensis / Musang Bulan / Little Civet<br /><img src="http://i749.photobucket.com/albums/xx133/nicebint/musangbulan1.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />9. Prionodon linsang / Linsang / Banded Linsang<br /><br />10. Arctictis binturong / Binturong / Bear Cat<br /><img src="http://i749.photobucket.com/albums/xx133/nicebint/DSC00441b.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />11. Cynogale bennettii / Musang Memerang / Otter Civet<br /><br />12. Herpestes brachyurus / Bambun Ekor Pendek / Short-tailed Mongoose<br /><br />13. Herpestes edwardsii / Bambun Kelabu / Indian Grey Mongoose<br /><br />14. Herpestes javanicus / Bambun Jawa / Javan Mongoose<br /><br />15. Herpestes urva / Bambun Makan Ketam / Crab-eating Mongoosekrisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-68862535827461267582010-02-15T16:18:00.000-08:002010-02-15T16:24:14.535-08:00Musang<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.kitsiescrocodiles.com/images/musang.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 300px; height: 200px;" src="http://www.kitsiescrocodiles.com/images/musang.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.kitsiescrocodiles.com/images/musang.jpg"><br /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><b><span style="color:Sienna;">Musang </span></b><br />Musang luwak <span style="color:Blue;">(Paradoxurus hermaphroditus)</span> adalah hewan menyusu (mamalia). Hewan ini juga dipanggil dengan berbagai sebutan lain seperti musang (nama umum, Betawi), careuh (Sunda), luak atau luwak (Jawa), serta common palm civet, common musang, house musang atau toddy cat dalam bahasa Inggris.The Name "Civet" berasal dari bahasa arab "zabad.", nama Common Palm Civets ini diberikan karena baik musang jantan maupun betina mempunyai kelenjar yg mengeluarkan bau dibawah buntut.<br /><br /><u>Anatomi :</u><br />Musang bertubuh sedang, panjang total sekitar 90 cm (termasuk ekor, sekitar 40 cm atau kurang). Abu-abu kecoklatan dengan ekor hitam-coklat mulus.<br /><br />Sisi atas tubuh abu-abu kecoklatan, dengan variasi dari warna tengguli (coklat merah tua) sampai kehijauan. Jalur di punggung lebih gelap, biasanya berupa tiga atau lima garis gelap yang tidak begitu jelas dan terputus-putus, atau membentuk deretan bintik-bintik besar. Sisi samping dan bagian perut lebih pucat.<br /><br />Terdapat beberapa bintik samar di sebelah menyebelah tubuhnya.<br /><br />Wajah, kaki dan ekor coklat gelap sampai hitam. Dahi dan sisi samping wajah hingga di bawah telinga berwarna keputih-putihan, seperti beruban. Satu garis hitam samar-samar lewat di tengah dahi, dari arah hidung ke atas kepala.<br />Hewan betina memiliki tiga pasang puting susu.<br /><br /><u>Kebiasaan :</u><br />Musang luwak adalah salah satu jenis mamalia liar yang kerap ditemui di sekitar pemukiman dan bahkan perkotaan. Hewan ini amat pandai memanjat dan bersifat <span style="color:Blue;">arboreal</span> (=hewan yg menghabiskan hidup di pepohonan), tidak segan pula untuk turun ke tanah.<br /><br />Musang juga bersifat nokturnal, aktif di malam hari untuk mencari makanan dan lain-lain aktifitas hidupnya.<br /><br /><u>Makanan :</u><br />Musang sebagai mahluk Omnivora, kerap dituduh sebagai pencuri ayam, walaupun tampaknya lebih sering memakan aneka buah-buahan di kebun dan pekarangan. Termasuk di antaranya kopi, pepaya, pisang, rambutan, mangga, buah pohon kayu afrika (Maesopsis eminii). Mangsa yang lain adalah aneka serangga, moluska, cacing tanah, kadal serta bermacam-macam hewan kecil lain yang bisa ditangkapnya, termasuk mamalia kecil seperti tikus.<br /><br /><u>Yang Unik :</u><br />Di tempat-tempat yang biasa dilaluinya, di atas batu atau tanah yang keras, seringkali didapati tumpukan kotoran musang dengan aneka biji-bijian yang tidak tercerna di dalamnya. Agaknya pencernaan musang ini begitu singkat dan sederhana, sehingga biji-biji itu keluar lagi dengan utuh. Karena itu pulalah, konon musang luak memilih buah yang betul-betul masak untuk menjadi santapannya. Maka terkenal istilah kopi luwak dari Jawa, yang menurut ceritera dari mulut ke mulut diperoleh dari biji kopi hasil pilihan musang luwak, dan telah mengalami ‘proses’ melalui pencernaannya!<br /><br />Sebagaimana aneka kerabatnya dari Viverridae, musang luwak mengeluarkan semacam bau dari kelenjar di dekat anusnya. Samar-samar bau ini menyerupai harum daun pandan, namun dapat pula menjadi pekat dan memualkan. Kemungkinan bau ini digunakan untuk menandai batas-batas teritorinya, dan pada pihak lain untuk mengetahui kehadiran hewan sejenisnya di wilayah jelajahnya.<br /><br /><u>Reproduksi : </u><br />Musang beranak sepanjang tahun, walaupun pernah ada catatan bahwa anak musang lebih sering diketemukan antara bulan Oktober hingga Desember.<br />anak musang (kitten) lahir antara 2-5 ekor. Biasanya anak2 musang ditaruh didalam lubang pohon atau gua.<br /><br />Selama Mating / kimpoi / kimpoi yang masanya cukup singkat, biasanya pasangan musang itu tetap tinggal bersama2 sampai anak2 musang lahir.<br /><br />Masa dewasa sexual Musang adalah 11-12 bulan, Musang yang dipelihara itu bisa hidup hingga 22 tahun lamanya<br /><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/keyjm/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot.png" alt="" />krisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-63824805106572688132010-02-15T16:13:00.000-08:002010-02-15T16:16:18.618-08:00Fat-tailed Gerbil<span style="font-size:180%;">Fat-tailed Gerbil</span><br /><i>(Pachyuromys duprasi)<br /><br /></i><u><b>HABITAT</b></u><br />Fat-tailed Gerbil, atau dalam bahasa Inggris lainnya mereka biasa disebut dengan nama : Duprasi Gerbil, Fat-tailed Jird, Fat-tailed Rat, Beer Mat<br />Gerbil. Dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan tikus gurun.<br />Makhluk lucu ini dapat ditemukan di bagian utara gurun Sahara (North-western Egypt, Libya, Tunisia dan Algeria). Habitat mereka di daerah gurun pasir dan biasa bersembunyi di dalam lubang dengan kedalaman sekitar 1 meter. Dan terkadang mereka juga bisa menempati lubang milik penghuni lain. <br /><br /><img src="http://www.gerbil.info/p-d-map.gif" alt="" border="0" /><br /><i><a href="http://www.gerbil.info/html/otherduprasiuk.htm" target="_blank">http://www.gerbil.info/html/otherduprasiuk.htm</a></i><br /><br /><u><b>BENTUK</b></u><br />Fat-tailed gerbil merupakan jenis gerbil yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Panjang badan mereka sekitar 10 cm dengan buntut sekitar 5 cm. Jenis gerbil ini mempunyai bulu yg lebat, halus dan lembut. Bulu mereka berwarna kekuningan pada bagian belakangnya dengan sedikit abu-abu dan hitam dibagian dalamnya. Sedangkan pada bagian perutnya putih. Seperti hamster Roborovski. Tidak mempunyai leher yang jelas dan wajah yang lancip dengan mata hitam. Kaki gerbil ini juga pendek, tidak seperti Mongolian Gerbil. Mereka tampak mirip seperti hamster, tapi tidak sebulat hamster.<br /><br />Dengan ekornya yang panjang seperti club (pentungan kayu / tongkat pemukul).<br />Fat-tailed gerbil menyimpan bahan makanan cadangan dan air pada buntutnya, sama halnya seperti punuknya Onta dan ekornya Geko. Namun gerbil yang sehat dapat dilihat dari ekor yang gemuk dan montok. Hanya dengan melihat ekornya saja, fat-tailed gerbil mudah dibedakan dengan aneka jenis gerbil lainnya.<br /><br /><img src="http://www.petermaas.nl/gerbils/images/dikstaartgerbils-sati-apophis.JPG" alt="" border="0" /><br /><i><a href="http://www.petermaas.nl/gerbils/fattailedgerbils.htm" target="_blank">http://www.petermaas.nl/gerbils/fattailedgerbils.htm</a></i><br /><br /><u><b>MAKANAN</b></u><br />Fat-tailed gerbil merupakan hewan insectivorous (pemakan serangga) di alam liarnya, namun mereka juga bisa makan beragam jenis tumbuh-tumbuhan. Tapi kita dapat memberinya makanan racikan sendiri untuk hewan pengerat yang biasa diberikan untuk hamster. <br />Gerbil amat sangat menyukai ulat bambu, jangkrik, ngengat, dan serangga jenis lainnya, termasuk kumbang. Saat ini gerbil yang dirumah baru saya coba kasih ulat bambu, dan reaksi mereka benar-benar amat sangat liar. Bahkan mereka bisa bertengkar satu sama lain demi memperebutkan seekor ulat bambu.<br /><br />Disarankan memberikan ulat bambu di tempat makan saja dengan berisi lebih dari satu ulat bambu. Karena pertengkaran mereka cukup serius jika mereka sudah berebut serangga.<br />Jika kita tidak ingin memberikan makan serangga, kita juga bisa memberikannya dry cat food (makanan kucing kering). Gerbil dirumah saya berikan racikan makanan hamster dan dry cat food sebagai sumber protein mereka untuk pengganti serangga. Gerbil juga bisa diberikan buah-buah dan sayuran tapi mereka tidak bisa mengkonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung banyak air karena mereka biasa hidup di daerah kering. Sehingga jarang ditemukan makanan yang banyak mengandung air. Hal ini dapat menyebabkan mereka diare, seperti hamster.<br />Cabang dan ranting tumbuhan juga kaya akan vitamin dan cocok untuk gerbil selain makanan utama, terutama di musim dingin. Bahkan bagus untuk gigi mereka juga, karena gigi mereka tumbuh sepanjang hidup mereka. Dengan mengigit-gigit ranting mereka dapat mengasah gigi seperti hamster. Ranting yang diperbolehkan hanya dari ranting dari pohon buah, willow, birch, hazel, beech dan maple tree. Namun karena disini kita sulit menemukannya, sebaiknya kita gunakan yang biasa hamster pakai untuk gigit-gigit saja. Karena saya juga menggunakannya untuk gerbil dirumah.<br /><br />Hay (jerami atau rumput kering) juga bagus untuk fat-tailed gerbil, karena mereka banyak mengandung serat. Selain itu Hay juga bagus untuk membuat sarang. Tapi bisa kita ganti dengan serbuk kayu biasa. Karena yang dirumah juga suka gigit-gigit serbuk. Bahkan mereka juga bisa menjilati serbuk untuk membuat sarang agar pondasinya kuat.<br /><br />Gerbil butuh minum seperti hamster. Mereka bisa menggunakan botol minum hamster yang biasa dijual di pet store. Tempat makan juga bagus diberikan untuk mereka, tapi sebaiknya diletakkan di tempat tinggi atau mereka akan menguburnya dengan serbuk kayu. Sama seperti hamster yang suka menyembunyikan makanan dibalik serbuk. Jadi tempat makan pun sebenarnya tidak wajib ada di dalam kandang.<br /><br /><u><b>KANDANG</b></u><br />Kandang yang baik untuk gerbil adalah aquarium atau terrarium. Sama seperti hamster, jangan terlalu penuh atau sumpek. Beri mereka ruang gerak yang cukup. Fat-tailed gerbil sangat suka menggali, jadi kita perlu memberikan mereka bedding yang tebal, dengan kata lain serbuk kayu yang lebih tebal dari hamster. Mereka juga butuh mandi pasir untuk menjaga bulu mereka tetap licin. Kita bisa berikan tempat untuk mandi pasir atau gunakan pasir sebagai alas bedding mereka dalam kandang. Mereka juga suka mengubur diri dengan serbuk kayu seperti hamster.<br /><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>contoh 1</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> <img src="http://www.petermaas.nl/gerbils/images/duprasi-tank.JPG" alt="" border="0" /> </div> </div> </div><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>contoh 2</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> <img src="http://www.petermaas.nl/gerbils/images/dikstaartgerbilkooi-small.JPG" alt="" border="0" /> </div> </div> </div><br /><i><a href="http://www.petermaas.nl/gerbils/fattailedgerbils.htm" target="_blank">http://www.petermaas.nl/gerbils/fattailedgerbils.htm</a></i><br /><br />Untuk kandang tidak perlu sedetail ini juga tidak apa-apa. Karena gerbil yang dirumah hanya menggunakan serbuk kayu yang banyak sampai seukuran seperempat lebih sedikit (hampir setengah) kandang aquarium ukuran 30x20x20.<br />Gerbil bisa diberikan mainan roda hamster. Tapi tidak wajib juga, ini hanya untuk tambahan saja. Dan mereka juga bisa hidup sendirian seperti hamster Syrian.<br /><br /><b><u>PERILAKU</u></b><br />Fat-tailed gerbil merupakan hewan yang bersosialisasi dan kadang mereka hidup berkelompok. Tapi mereka juga bisa hidup individual. Di alam liarnya, fat-tailed gerbil lebih aktif pada sore dan malam hari. Namun dalam kandang mereka lebih sering tidur. Jenis gerbil ini aktif hanya beberapa saat dan sisanya mereka gunakan untuk tidur yang cukup lama. Bisa dibilang mereka benar-benar tukang tidur.<br />Fat-tailed gerbil pada dasarnya jinak dan hampir tidak pernah menggigit. Tapi gerbil dirumah saya ada yang jail. Walaupun bukan gigit melukai ya. Tapi gigit iseng dan becanda.<br /><br />Banyak orang bilang kalau fat-tailed gerbil yang tersangkut atau terperangkap dapat dengan mudah ditangani tanpa mereka menggigit. Tapi kayanya masih ada kemungkinan menggigit deh. Misalnya ekor atau kaki mereka kejepit pada roda-rodaan hamster yang model besi.<br />Tidak seperti jenis gerbil lainnya, besar kemungkinan untuk meletakan mereka pada telapak tangan kita dan mereka akan duduk diam disitu. Mereka tidak ada perasaan tertarik untuk lari atau loncat dari tangan. Mereka kurang adanya sifat penasaran, beda dengan Mongolian gerbil, dan kalem seperti hamster Syrian.<br />Fat-tailed gerbil banyak menghabiskan waktu mereka untuk grooming dan membersihkan muka mereka. Mereka suka menggali dan mandi pasir.<br /><br />Gerbil betina bisa sangat agresif terhadap jantannya, tapi bukanlah masalah menyatukan mereka bersama dalam satu kandang. Kadang mereka bertengkar dan marah-marahan akan sesuatu seperti saat rebutan serangga, rumah-rumahan, roda-rodaan, dsbnya. Saat mereka berdebat akan sesuatu mereka akan mencicit dan saling menggigit ekor. Bahkan kadang cukup membingungkan dengan ritual cara fat-tailed gerbil kimpoi. Sulit dibedakan antara kimpoi dengan bertengkar. Untuk mencegah mereka bertengkar karena memperebutkan sesuatu, sebaiknya biarkan mereka dengan alas serbuk dan pasir saja. Untuk mengurangi kemungkinan mereka saling menggigit ekor.<br /><br />Fat-tailed gerbil jantan, seperti hewan pengerat lainnya mempunyai kelenjar beraroma pada bagian perutnya dan biasa mereka menempelkan aroma tersebut pada teritori mereka dengan stretching / meregangkan otot dan menggosok perut mereka ke tanah dan furnitur. Namun kita jarang bisa melihat tanda-tanda gerbil menandai teritorinya dan tidak ada bau yang mencolok.<br /><br /><b><u>TERNAK</u></b><br />Fat-tailed gerbil dapat dianggap dewasa dan siap kimpoi di usia 2 bulan, dan bisa melahirkan beberapa kali dalam setahun. Masa kemahilannya adalah 19 hari, dan rata-rata bayi yang keluar sekitar 3-6 ekor.<br /><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>induk gerbil</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> <img src="http://www.petermaas.nl/gerbils/images/satimetpupinbek.JPG" alt="" border="0" /> </div> </div> </div><br /><i><a href="http://www.petermaas.nl/gerbils/fattailedgerbils.htm" target="_blank">http://www.petermaas.nl/gerbils/fattailedgerbils.htm</a></i><br /><br />Ternak gerbil dalam kandang bisa agak sulit, karena sang induk bisa sangat agresif saat mereka hamil atau menyusui. Mereka akan menyerang si jantan, dan bahkan membunuh pasangan mereka jika mereka tidak dipisahkan setelah proses kimpoi. Kemungkinan seekor fat-tailed gerbil hamil lebih jarang ketimbang Mongolian gerbil. Cara yang cukup baik dan terbukti untuk mengawini mereka adalah dengan menyatukan si jantan dan si betina dalam satu kandang yang tidak terlalu besar tanpa ada apa-apa didalamnya kecuali alas untuk bedding. Sehingga tidak ada yang perlu diperebutkan, seperti tempat makan, rumah-rumahan, mainan dsbnya.<br /><br />Ritual kimpoi fat-tailed gerbil sedikit aneh. Si jantan dan betina akan berdiri dengan kaki belakang dan bergulat sambil mengeluarkan suara mencicit. Mereka tidak saling menggigit, tapi agak sedikit kasar. Jika si betina tidak mau diajak kerja sama dan si jantan tidak mau menyerah, si betina akan berbalik dan menendang-nendang bedding / serbuk ke arah si jantan.<br />Saat si betina sudah siap melahirkan, mereka akan membuat sarang. Mereka adalah ibu yang baik. Dan lebih baik pisahkan jantannya, bukan karena mereka bermasalah, tapi karena si betina bisa merasa stres dan bisa menyerang si jantan.<br /><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>baru lahir</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> <img src="http://www.petermaas.nl/gerbils/images/litterduprasi-week0small.JPG" alt="" border="0" /><img src="http://www.petermaas.nl/gerbils/images/duprasipup-week0small.JPG" alt="" border="0" /> </div> </div> </div><br /><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>1 minggu</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> <img src="http://www.petermaas.nl/gerbils/images/litterduprasi-week1small.JPG" alt="" border="0" /><img src="http://www.petermaas.nl/gerbils/images/duprasipup-week1small.JPG" alt="" border="0" /> </div> </div> </div><br /><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>2 minggu</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> <img src="http://www.petermaas.nl/gerbils/images/litterduprasi-week2small.JPG" alt="" border="0" /><img src="http://www.petermaas.nl/gerbils/images/duprasipup-week2small.JPG" alt="" border="0" /> </div> </div> </div><br /><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>3 minggu</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> <img src="http://www.petermaas.nl/gerbils/images/litterduprasi-week3small.JPG" alt="" border="0" /><img src="http://www.petermaas.nl/gerbils/images/duprasipup-week3small.JPG" alt="" border="0" /> </div> </div> </div><br /><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>4 minggu, disini anak gerbil sudah bisa makan makanan biasa</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> <img src="http://www.petermaas.nl/gerbils/images/duprasipup-week4small.JPG" alt="" border="0" /> </div> </div> </div><br /><i><a href="http://www.petermaas.nl/gerbils/fattailedgerbils.htm" target="_blank">http://www.petermaas.nl/gerbils/fattailedgerbils.htm</a></i><br /><br />Sejauh ini selama saya merawat gerbil menyusui, saya dapat melihat perilakunya benar-benar mother insting. Saat si induk ingin mengambil makan dan harus meninggalkan bayinya, dia akan menutup bayinya dengan bedding/serbuk kayu. Disini kita agak sulit untuk melihat berapa jumlah bayi yang dilahirkan. Karena induk gerbil tidak ingin lokasi anaknya terlihat.<br />Sesudah bayinya lahir, biarkan si induk istirahat setidaknya sebulan sebelum dipertemukan kembali dengan si jantan. Perhatikan ekor mereka, itu merupakan petunjuk kondisi fisik sehat atau tidaknya mereka. Pastikan mereka berdua mempunyai ekor yang gemuk dan montok sebelum dikimpoikan.<br /><br /><b><u>KELAMIN</u></b><br />Membedakan jenis kelamin gerbil sama seperti hamster dan hewan pengerat lainnya. Kita bisa lihat jarak dari lubang urin dan lubang anal. Untuk yang jantan, jarak antara kedua lubang tsb cukup jauh dibandingkan yang betina. Jantan dewasa mempunyai 2 buah kantung kemaluan yang bisa terlihat cukup jelas. Untuk bayi gerbil betina yang berusia 2 minggu juga sudah bisa dilihat bahwa mereka mempunyai sisi botak pada bagian putingnya.<br /><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>male</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> <img src="http://www.petermaas.nl/gerbils/images/dikstaartgerbilmannetje.JPG" alt="" border="0" /> </div> </div> </div><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>female</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> <img src="http://www.petermaas.nl/gerbils/images/dikstaartgerbilvrouwtje.JPG" alt="" border="0" /> </div> </div> </div><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>female 2 weeks</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> <img src="http://www.petermaas.nl/gerbils/images/femalepup-nipples.JPG" alt="" border="0" /> </div> </div> </div><br /><i><a href="http://www.petermaas.nl/gerbils/fattailedgerbils.htm" target="_blank">http://www.petermaas.nl/gerbils/fattailedgerbils.htm</a></i><br /><br /><b><u>VARIASI</u></b><br />Warna bulu gerbil biasanya berwarna krem dan kekuning-kuningan. Namun ada variasi warna lain dari gerbil, yaitu keabu-abuan. Dan jenis ini cukup jarang. Ada yang berpendapat bahwa warna gerbil yang keabu-abuan ini merupakan colour mutation. Tapi tidak semua orang yakin bahwa itu adalah colour mutation. Besar kemungkinan fat-tailed gerbil abu-abu merupakan spesis gerbil yang berasal dari Mesir. Lapisan luar bulu gerbil ini sangat abu-abu dan memudar saat makin tua. Beberapa campuran dari Egyptian gerbil dan Algerian gerbil mempunyai warna bulu abu-abu juga, walaupun disaat tua makin memutih, tapi tetap lebih keabu-abuan. Dan sejauh ini baru ada 2 jenis variasi warna fat-tailed gerbil.<br /><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>variasi 1</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> <img src="http://www.gerbil.info/assets/images/duprasigrijs1.jpg" alt="" border="0" /> </div> </div> </div><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>variasi 2</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> <img src="http://www.gerbil.info/assets/images/duprasigrijs2.jpg" alt="" border="0" /> </div> </div> </div><br /><i><a href="http://www.gerbil.info/html/otherduprasiuk.htm" target="_blank">http://www.gerbil.info/html/otherduprasiuk.htm</a></i><br /><br /><b><u>PENYAKIT</u></b><br />Fat-tailed gerbil yang sehat mempunyai mata yang bersinar, ceria dan mempunyai bulu yang halus. Punggung mereka kering dan bersih. Fat-tailed gerbil yang sakit tampak lesu dan tidak ceria. Mencegah lebih baik daripada mengobati, teruatama hewan pengerat, seperti fat-tailed gerbil. Tidak selalu mudah menyembuhkan seekor fat-tailed gerbil. Fat-tailed gerbil termasuk kecil dan bahkan dokter hewan sendiri tidak selalu tau bagaimana mengobatinya. Maka itu kita harus mencari dokter hewan yang mengerti dengan hewan pengerat. Fat-tailed gerbil bisa terkena flu dan sangat berbahaya dan bahkan bisa fatal. Ancaman terbesar untuk fat-tailed gerbil adalah terlalu lembap dan basah, panas yang terlalu tinggi, salah makan, dan stres bisa mengganggu kesehatan.<br />Tidak banyak diketahui saat ini jenis-jenis penyakit fat-tailed gerbil, namun hewan pengerat kecil pada dasarnya mempunyai penyakit yang sama.<br />Penyakit yang sering kita lihat pada fat-tailed gerbil adalah luka gigitan pada ekor mereka yang disebabkan oleh perkelahian saling gigit ekor.<br /><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>bite wound 1</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> <img src="http://www.petermaas.nl/gerbils/images/duprasi-tailbitewound.JPG" alt="" border="0" /> </div> </div> </div><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>bite wound 2</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> <img src="http://www.petermaas.nl/gerbils/images/duprasi-tailbitewound2.JPG" alt="" border="0" /> </div> </div> </div><br /><div style="margin: 5px 20px 20px;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>bite wound 3</i>: <input value="Hide" style="width: 60px; font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"> </div> <div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"> <div style=""> <img src="http://www.petermaas.nl/gerbils/images/tailwounds-apophis.JPG" alt="" border="0" /> </div> </div> </div>krisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-11273883402168044812010-02-02T21:42:00.000-08:002010-02-02T22:06:10.657-08:00Bluetongue<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://i33.tinypic.com/wjax4z.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://i33.tinypic.com/wjax4z.jpg" alt="" border="0" /></a><br />Bluetongue adalah salah satu family dari kadal (scincidae), banyak nama untuk hobis untuk memanggil jenis kadal ini yakni,bluetongue ,panana ,kadal lidah biru dan ular berkaki empat. Kenapa orang luar memanggilnya dengan bluetongue? Seperti yang kita liat bahwa kadal ini memiliki lidah berwarna biru pekat karena alasan ini pula, saudara – saudara kita di wilayah timur takut dengan kadal ini karena bahwasanya mereka menganggap kadal ini beracun dan mematikan.<br />Sistematik<br />Bluetongue sangat dekat dengan genus Cyclodomarphus dan Hemisphaeriodon. Semua spesis dari kadal ini dapat di temukan di daratan Australia dan terkecuali jenis Tiliquas Gigas yang dapat di temukan di papua dan beberapa pulau – pulau kecil di Indonesia, satu spesis lain yakni Tiliquas Scincoides dapat di temukan di pulau – pulau kecil di sekitar papua dan Australia, Tiliqua Nigrolutea hanya dapat di jumpai di Pulau Tazmania jenis ini berbeda dengan jenis lain yang biasa disebut pygmy blue-tongue, fisik mereka relatif besar (lebih dari 37cm panjangnya) dengan badan yang mengkilat, kaki yang pendek kepala yang lebar dengan gigi yang besar.<br /><br />Ekologi<br />Banyak jenis kadal ini hidup di dasar lantai hutan ataupun gurun dan kadal ini beraktivitas pada siang dan malam hari, kadal ini tergolong omnivore yakni pemakan segala, terkecuali pygmy bluetongue yang lebih suka jenis arthropoda. Semua jenis kadal ini bereproduksi dengan cara ovovivipar, dengan jenis kadal pygmy bluetongue hanya melahirkan 1-4 ekor saja dan jenis laen dapat mencapai 5 – 24 ekor sekali melahirkan.<br />Spesis dan Subspesis<br />Seperti yang diketahui jenis kadal panana ini tersebar dari wilayah daratan papua dan Australia dan juga pulau – pulau kecil yang ada di sekitarnya dan tidak menutup kemungkinan ada sepsis – sepsis yang terisolasi yang memeliki fisik dan patern yang berbeda dengan yang di daratan. Berikut ini adalah jenis dan subspesis dari kadal panana ini :<br />• Tiliqua adelaidensis, (Adelaide) Pygmy Blue-tongued Skink<br />• Tiliqua gigas, Indonesian Blue-tongued Skink<br />o Tiliqua gigas evanescens, Merakue Blue-tongued Skink<br />o Tiliqua gigas keyensis, Key Island Blue-tongued Skink<br />• Tiliqua multifasciata, Centralian Blue-tongued Skink<br />• Tiliqua nigrolutea, Blotched Blue-tongued Skink<br />• Tiliqua occipitalis, Western Blue-tongued Skink<br />• Tiliqua rugosa, Shingleback (or Bobtail) Skink<br />o Tiliqua rugosa rugosa, Common Shingleback Skink<br />o Tiliqua rugosa aspera, Eastern Shingleback Skink<br />o Tiliqua rugosa palarra, Shark Bay Shingleback Skink<br />o Tiliqua rugosa konowi, Rottnest Island Shingleback Skink<br />• Tiliqua scincoides, Australian Blue-tongued Skink<br />o Tiliqua scincoides scincoides, Eastern Blue-tongued Skink<br />o Tiliqua scincoides intermedia, Northern Blue-tongued Skink<br />o Tiliqua scincoides chimaerea, Tanimbar Blue-tongued Skinkkrisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-48377221872688600112010-01-27T17:16:00.000-08:002010-01-27T17:18:55.441-08:00Tarantula - Poecilotheria<span style="font-weight: bold;">Poecilotheria</span> atau biasa disebut <span style="font-weight: bold;">Pokies</span> - salah satu jenis tarantula arboreal (pemanjat pohon) yang paling dicari oleh para hobbyist. Mereka adalah binatang <span style="color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-weight: bold;">DISPLAY</span></span> bukan binatang piaraan yang bisa dipegang2 karena tarantula ini disegani karena kecepatan dan tingkat racunnya yang tinggi. Saat ini diperkirakan ada 17 spesies, semuanya ditemukan di Selatan dan Tengah Sri Lanka serta Selatan dan Timur Laut India. Lihat disini untuk daftar lengkapnya :<!-- m --> <a class="postlink" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Poecilotheria">http://en.wikipedia.org/wiki/Poecilotheria</a><!-- m --><br /><br />Seperti pada umumnya tarantula dari Old World, mereka tidak memiliki urticating hairs. Poecilotheria lebih suka mengambil sikap mengancam musuhnya tapi juga tidak segan2 menggigit apabila terpojok. Tarantula jenis ini memiliki racun lebih kuat daripada jenis lainnya dan gigitannya bisa menyebabkan rasa sakit dan kejang otot selama berminggu-minggu . . .<br /><br /><span style="font-weight: bold;"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">They are truly NOT toy tarantulas !</span></span><br /><br />Poecilotheria tumbuh dengan cepat di penangkaran, sang jantan dapat mencapai kematangan fisik dalam jangka waktu satu tahun saja, sedangkan yang betina sedikit lebih lama beberapa bulan lagi. Sang betina menjaga kantong telurnya yang berisi 75-150 bayi tarantula dan menetas cuma dalam jangka waktu 3 minggu saja. Para peternak tarantula menyukai jenis ini karena permintaan pasar yang tinggi dan mudah untuk dikembangbiakan tapi sang betina terkenal suka memakan anak2nya sendiri.<br /><br />Air minum sangat penting untuk jenis ini karena mereka suka kelembaban tinggi. Sama seperti tarantula lainnya, Poecilotheria aktif di malam hari dan cukup toleran satu sama lainnya. Tarantula ini dapat dipelihara secara berkelompok, dengan resiko kecil saling memangsa.<br /><img src="http://i46.tinypic.com/2z5rqrt.jpg" alt="Image" /><br /><br /><img src="http://i49.tinypic.com/317awys.jpg" alt="Image" /><br /><br /><img src="http://i47.tinypic.com/14x1c35.jpg" alt="Image" /><br /><br /><img src="http://i45.tinypic.com/2nb8tw4.jpg" alt="Image" /><br /><br /><img src="http://i49.tinypic.com/2zje5bq.jpg" alt="Image" /><br /><br /><img src="http://i50.tinypic.com/2nimv7m.jpg" alt="Image" />krisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-91170572922924714852010-01-27T17:13:00.000-08:002010-01-27T17:15:00.661-08:00Tarantula - Avicularia<span style="font-weight: bold;"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Avicularia</span></span>, spesies Tarantula jenis Arboreal yang pertama kali ditemukan tahun 1818 di Peru. Mereka tidak terlalu agresif, tetapi gampang banget gugup. Spesies ini mudah sekali dibedakan dengan adanya warna merah muda pada setiap ujung kaki2nya, dalam bahasa Spanyol mereka dikenal sebagai <span style="font-weight: bold;">ull ploros Rosado con Punta</span> atau <span style="color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-weight: bold;">Dark Angel Pink Toed</span></span>.<br /><br />Avicularia cukup mudah untuk dikembangbiakan melalui penangkaran pribadi dan bertumbuh dengan sangat cepat dan mencapai ukuran maksimal hanya dalam jangka waktu 18 bulan tapi sama seperti kebanyakan tarantula dari jenis pemanjat pohon lainnya, Avicularia berumur lebih pendek (daripada tarantula jenis terrestrial) mereka bisa hidup sekitar 7 - 10 tahun saja.<br /><br />Avicularia sangat mahir dalam melompat dari satu dahan ke dahan yang lainnya, tapi sayang kaki pendeknya mencegah mereka melompat lebih tinggi lagi. Tarantula ini juga terkenal karena dapat 'berenang', caranya ? Dengan adanya udara yang terperangkap diantara bulu2 yang menutupi seluruh tubuhnya dan memungkinkan mereka untuk tetap terapung di atas permukaan air !<br /><br />Salah satu fitur yang paling terkenal dari spesies ini adalah metode pertahanannya yang unik. Ketika terancam, pilihan pertama mereka adalah lari secepat mungkin atau melompat sejauh mungkin TAPI ridak jarang juga mereka melepaskan kotorannya ke arah si pengganggu dengan tingkat akurasi yang cukup baik dimana jangkauannya mencapai 0,5 sampai 1 meter !<br /><br />Sama seperti tarantula lain, Avicularia makan serangga, reptil kecil dan hewan pengerat hingga sebesar ukuran mereka sendiri, mulai dari jangkrik, ngengat, larva kumbang, cacing, kelabang, kecoak sampai tikus. Avicularia dapat disimpan dalam kandang yang memiliki cukup ruang dan medium untuk didaki yang akan dijadikan tempat membuat sarang dengan lubang ventilasi yang cukup banyak.<br /><br />Beberapa jenis Avicularia yang paling sering disimpan sebagai binatang peliharaan adalah Avicularia avicularia, Avicularia huriana, Avicularia bicegoi, Avicularia metallica, Avicularia geroldi dan Avicularia versicolor. Lihat disini untuk daftar lengkapnya :<!-- m --> <a class="postlink" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Avicularia">http://en.wikipedia.org/wiki/Avicularia</a><!-- m --><br /><br /><img src="http://i50.tinypic.com/w9gq5f.jpg" alt="Image" /><br /><br /><img src="http://i49.tinypic.com/2zxv77d.jpg" alt="Image" /><br /><br /><img src="http://i47.tinypic.com/2z5k75j.jpg" alt="Image" /><br /><br /><img src="http://i48.tinypic.com/25tak5i.jpg" alt="Image" /><br />Sumber:reptilxkrisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-23358181738226353192010-01-27T17:06:00.001-08:002010-01-27T17:12:31.218-08:00Tarantula - Brachypelma<span style="font-weight: bold;"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Brachypelma</span></span>, spesies tarantula jenis terrestrial sekaligus burrowers yang mulai ditemukan pada tahun 1891 dan tersebar luas di seluruh Amerika Tengah, mulai dari Meksiko, Costa Rica, Guatemala dan Panama. Tarantula ini begitu terkenal dalam dunia perdagangan hewan peliharaan karena temperamen mereka yang lembut, mudah beradaptasi dengan tempat baru dan tidak agresif alias enggan menggigit - sangat cocok untuk para hobbyist pemula yang ingin memelihara tarantula pertama mereka !<br /><br />Pertumbuhan Brachypelma boleh dibilang sangat lambat karena membutuhkan waktu 5 tahun untuk mencapai kematangan fisik. Ada beberapa laporan individu yang menyebutkan bahwa piaraan Brachypelma mereka berumur lebih dari 30 tahun ! Juga, hampir tidak pernah ada laporan bahwa Brachypelma menggigit manusia tapi mereka gampang banget menebarkan bulu2 yang cukup bikin jengkel sang majikan karena kegatelan, garuk2 melulu setelah membersihkan kandang ataupun memegang tarantula ini . . .<br /><br />Brachypelma adalah jenis tarantula indah karena penampilan mereka yang cukup mencolok dan tidak terlalu suka menyembunyikan diri seperti yang dilakukan oleh banyak tarantula pada umumnya yang mengakibatkan mereka sangat cocok untuk dipamerkan ke teman2 Anda.<br /><br />Sang jantan mencapai kematangannya dalam waktu 3 - 4 tahun (tergantung dari kondisi dimana dan bagaimana mereka dipelihara) dan ukuran penuh bisa mencapai 6 inchi. Spesies ini merupakan salah satu jenis tarantula yang tidak dapat hidup berdampingan dengan sesamanya dalam 1 kandang, sering terjadi kanibalisme sehingga mereka harus disimpan satu per satu secara terpisah (kecuali untuk mating).<br /><br />Tarantula yang digunakan dalam film-film Hollywood, seperti Indiana Jones dan The Mummy Returns sering menggunakan Brachypelma smithi atau Brachypelma emilia karena mereka terkenal sebagai yang paling jinak di antara semua jenis tarantula. Spesies yang paling terkenal dalam klan Brachypelma ini adalah Brachypelma smithi, Brachypelma albopilosum, Brachypelma boehmei, Brachypelma vegans dan Brachypelma emilia. Lihat disini untuk daftar lengkapnya :<!-- m --> <a class="postlink" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Brachypelma">http://en.wikipedia.org/wiki/Brachypelma</a><!-- m --><br /><br />Karena spesies <span style="color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-weight: bold;">Brachypelma smithi</span></span> atau <span style="color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-weight: bold;">Mexican Red Knee</span></span> begitu diminati banyak orang untuk dipelihara, maka sekarang jenis ini sudah masuk ke dalam daftar hewan yang dilindungi oleh CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) dibawah hukum internasional dan terdaftar di bawah Appendix II. Apa itu Appendix II ? Terjemahin sendiri dehh yaa huehehe . . .<br /><br />“Appendix II lists species that are not necessarily now threatened with extinction but that may become so unless trade is closely controlled. It also includes so-called "look-alike species", i.e. species of which the specimens in trade look like those of species listed for conservation reasons (see Article II, paragraph 2 of the Convention). International trade in specimens of Appendix-II species may be authorized by the granting an export permit or re-export certificate; no import permit is necessary. Permits or certificates should only be granted if the relevant authorities are satisfied that certain conditions are met, above all that trade will not be detrimental to the survival of the species in the wild.”<br /><br /><img src="http://i48.tinypic.com/2h6hjir.jpg" alt="Image" /><br /><br /><img src="http://i46.tinypic.com/rw8849.jpg" alt="Image" /><br /><br /><img src="http://i45.tinypic.com/ety5pu.jpg" alt="Image" /><br /><br /><img src="http://i45.tinypic.com/25umdxv.jpg" alt="Image" /><br /><br /><img src="http://i49.tinypic.com/281v95i.jpg" alt="Image" /><br />Sumber:reptilxkrisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-44548620498830988582010-01-27T17:04:00.000-08:002010-01-27T17:05:04.583-08:00Pelatihan Toilet pada KelinciPelatihan Toilet pada Kelinci <br />oleh House Rabbit Society <br /><br />Secara alami kelinci memilih satu tempat atau lebih (biasanya pojokan) untuk membuang air kecil and air besarnya. Pelatihan buang air kecil lebih dari sekadar menaruh kotak toilet dimana kelinci memilih tempat. Pelatihan buang air besar hanya membutuhkan anda untuk memberikan tempat dimana kelinci tahu bahwa dia tidak akan diserang dengan yang lain. Inilah beberapa anjuran untuk membantu kelinci anda menggunakan kotak toilet.<br /><br />Apakah umur membuat perbedaan?<br />Kelinci dewasa lebih mudah dilatih daripada kelinci yang lebih muda, khususnya yang masih kecil. Perhatian kelinci dan kecakapannya untuk belajar bertambah saat kelinci tumbuh. Jika anda memiliki kelinci muda, tetaplah bersamanya. Dan jika anda sedang memutuskan apakah mengadopsi kelinci dewasa atou melatih kelinci dewasa anda, latihlah mereka!<br /><br />Apakah sterilsasi (Spaying/Neutering) membuat perbedaan?<br />Ya! Ini sering menjadi faktor yang peling penting. Waktu kelinci mencapai umur 4-6 bulan, hormon mereka menjadi aktif dan mereka biasanya mulai memberi tanda daerah mereka. Dengan mensterilisai kelinci anda, mereka kemungkinan besar akan menggunakan kotak toiletnya dan lebih sehat dan lebih bahagia.<br /><br />Jenis alas toilet apa yang sebaiknya saya pakai?<br />Tergantung apa yang tersedia di daerah anda dan kebiasaan kelinci anda. Waktu memilih alas toilet anda harus ingat ini:<br />- kebanyakan kelinci menghabiskan waktunya di kotak toilet<br />- kelinci akan selalu mencoba mengunyah sebagian alasnya<br />- bau kencing kelinci sangat kuat<br /><br />House Rabbit Society menganjurkan alas organic terbuat dari alfafa, oat, citrus atau kertas.<br />Hindari alas yang terbuat dari kayu lunak seperti serutan pinus atau cedar atau chips, karena alas ini diperkirakan sebagai penyebab perusak hati pada kelinci yang menggunakannya. Alas kucing dari sisa gandum juga sebaiknya dihindari karena kelinci sering kali memakannya. Karena mengandung gandum, alas ini mengandung karbohidrat dan dapat menyebabkan kegemukan, cecal produksi yang berlebihan, diare, ketidak seimbangan bakteria dan masalah kesehatan lainnya.<br /><br />Cara lainnya adalah dengan menaruh segenggam rumput kering (hay) di setiap kotak toiletnya, atau gunakan rumput kering sebagai alas toiletnya. Menaruh beberapa lembar kertas koran juga membantu menyerap kencing jadi kelinci anda tidak berdiri di atas air kencingnya. Kebanyakan kertas koran sekarang memakai tinta soya, yang aman untuk kelinci anda tetapi periksa dulu untuk memastikan. Jelas saja, anda perlu mengganti rumput kering sesering kali (setiap hari), karena kelinci anda juga memakannya. Cara in sering membantu mendorong habit toilet yang baik dan juga mendorong mengkonsumsi rumput kering, karena kelinci sering makan di atau dekat saat dia menggunakan kotak toiletnya.<br /><br />Pro dan kontra berbagai macam jenis alas toilet:<br /><br />Alas tanah (clay litter) : berdebu jika kelinci anda suka menggali, debu dapat membuat kelinci anda mudah terserang radang paru-paru (pneumonia)<br />Kristal deodoran pada beberapa alas tanah beracun.<br />Alas gumpal (clumping litters) akan menggumpal dalam pencernaan kelinci dan saluran pernafasan yang menyebabkan masalah yang serius dan sering kali dapat menyebabkan kematian.<br />Serutan pinus dan cedar mengeluarkan gas yang dapat merusak hati waktu dihirup oleh kelinci<br />Alas tongkol jagung (corn cob litter) bukan penyerap dan tidak mengontrol bau dan mempunyai resiko dimakan dan menyebabkan penyumbatan yang mematikan.<br />Alas oat dan alfafa memiliki kwalitas penyerap bau yang baik tetapi jika kelinci makan ini kebanyakan, mereka dapat menjadi buncit dan menyebabkan kembung; alas ini juga dapat menjadi kompos jika ditambah dengan kotoran kelinci.<br />Koran penyerap yang baik tetapi tidak menyerap bau.<br />Alas citrus (citrus based litters) bekerja dengan baik, tidak berbahaya dan dapat dikomposkan, tetapi mungkin susah didapat dan mahal di bebarapa daerah.<br />Peat Moss: beberapa orang melaporkan sukses dengan peat moss yang juga dapat dikomposkan.<br />Banyak orang sukses dengan alas yang terbuat dari bubur kertas atau produk kertas daur ulang. Alas ini sangat baik pada penyerapan dan mengurangi bau<br />Pelet serbut gergaji yang dipadatkan (compressed sawdust pellet): murah, alas dengan daya serap tinggi. Terbuat dari serbuk kayu lunak dan kayu keras tetapi tidak beracun karena senyawa phenolic nya dikeluarkan pada waktu dibuat. Komposisi kayunya juga membantu mengontrol pertumbuhan bakteri dan bau.<br />Alas dari kulit kayu Aspen aman dan sangat bagus dalam menyerap bau.<br /><br />Pembersihan dan Pembuangan kotoran<br />Seringlah membersihkan kotak toilet supaya kelinci anda selalu memakainya. Gunakan cuka putih untuk membersihkan kotoran bandel pada kotak, biarkan basah. Kecelekaan di luar kandang dapat dibersihkan cuka putting atau baking soda. Jika kencingnya telah kering, anda dapat menggunakan permbersih untuk menghilangkan bercak dan bau. Untuk alas organik, anda dapat gunakan sebagai pupuk atau kompos. Kotoran kelinci dapat diberikan langsung ke tanaman sebagai pupuk.<br /><br />Jenis kandang apa yang bekerja dengan baik?<br />Gunakan kandang yang cukup besar untuk memuat satu kotak toilet dengan tempat makanan, tempat minuman, mainan dan lainnya dan juga ruangannya masih cukup untuk kelinci untuk merebah. Taruhlah kotak toilet di pojok kandang. Dengan kotak di dalam kandang, waktu kelinci dikandang saat anda tidak dirumah, waktu kandang adalah waktu belajar.<br /><br />Bagaimana jika kandang kelinci saya tinggi atau pintunya terbuka dari atas sehingga kelinci saya tidak keluar dengan sendirinya?<br />Jika kandangnya tinggi, buatlah jembatan atau tangga atau buat tumpukan kotak untuk membuat tangga – apa saja supaya dia dapat keluar masuk dengan sendirinya.<br />Jika pintunya ada di atas, taruhlah panjatan atau kotak di dalam kandang untuk membantunya keluar, papan atau keset untuk membantu dia ke pinggir kandang dan jembatan, tangga atau kotak untuk turun dan naik.<br /><br />Bagaimana jika kandang kelinci saya terlalu kecil untuk menaruh kotak toiletnya atau tidak memakai kandang?<br />Jika kelinci anda terlampau kecil untuk kotak toilet maka kemungkinan anda memiliki kandang yang terlalu kecil buat kelinci anda. Atau anda memiliki kelinci mini (dwarf rabbit) dan anda tidak mendapatkan kotak toilet yang kecil. Penggantinya yang baik adalah mangkok panggang pyrex. Ukuran 25 x 25 cm juga cukup untuk kelinci kecil 1-2 kg.<br />Anda mungkin memiliki kandang dengan dasar kawat/jerugi dan tatakan dibawahnya yang menampung air seninya. Jika begitu maka tatakannya adalah kotak toiletnya dan kandannya adalah dimana kelinci harus pergi. Anda dapat sering menaruh kotak toiletnya di tatakannya dibawah kandang supaya anda tidak perlu mengisi semua tatakannya dengan alas toilet.<br />Jika anda tidak menggunakan kandang, anda harus menyediakan daerah tertentu untuk kelinci anda. Taruhlah kotak toilet dimana kelinci lebih condong ke tempat itu.<br /><br />Kotoran vs Air kencing<br />Semua kelinci akan membuang kotorannya di sekitar kandang untuk menandai daerahnya. Ini bukan kegagalan pelatihan toilet. Sangat penting untuk kelinci anda menandai kandangnya sebagai kepunyaannya supaya pada waktu dia keluar dari kandang di dunia luas rumah anda, dia akan membedakan daerah keluarga anda dengan dirinya dan menghindar untuk menandainya. Untuk mendorong ini, buatlah dia menjadi raja di kandangnya. Cobalah tidak memaksa dia masuk atau keluar – bujuklah dia. Jangan melakukan sesuatu pada kandang kelinci yang tidak sukainya, atau pada kelinci anda pada saat dia di kandang.<br /><br />Teknik membuat kelinci anda supaya kotorannya tetap di kandang adalah dengan memberi hak kemilikan kandangnya – hargai kandangnya sebagai miliknya.<br /><br />Jangan menangkap kelinci anda untuk mengeluarkannya; buka pintunya dan biarkan dia keluar jika dan waktu dia mau keluar.<br />Jangan tangkap dia dan taruh ke kandang kembali atau kandangnya akan menjadi penjara, bukan rumahnya. Giring dia kembali dengan pelan dan biarkan dia memilih untuk masuk menghindari anda. ( Saya berjalan di belakang kelinci saya, bertepuk tangan dan berkata “waktunya tidur”. Mereka tahu bahwa saya tidak akan berhenti menggangunya sampai dia masuk ke kandangnya, jadi dia akan masuk ke dalam kandang kecuali dia rasa dia belum cukup waktunya bermain diluar kandang.)<br /><br />Ini seperti anak yang pulang ke rumah dan menutup pintunya, karena seseorang memanggil namanya. Mereka dapat membuat tempat bermainnya menjadi kurang nyaman untuknya tetapi mereka tidak dapat menggangunya di dalam rumahnya sendiri.<br />Jika kelinci baru saja bersama anda, maka tidak apa-apa untuk membawanya ke pintu kandang dan biarkan dia masuk dengan sendirinya – hanya jangan menaruh dia langsung ke kandang dan jangan pernah mengejar dan menjebaknya dan menaruh dia ke dalam kandang.<br />Jangan menggapai masuk ke kandang untuk mengambil mangkok makanannya – tambatkan mangkoknya dekat pintu supaya mangkok makanannya dapat diisi dengan sedikit gangguan di dalam kandang atau tunggu sampai kelincinya keluar untuk mengisi mangkoknya.<br />Jangan bersihkan kandang ketika kelincinya masih di dalam kandang – tunggu sampai dia keluar. Dia akan datang menghampiri dan mengawasi anda, bahkan membantu anda memindahkan sesuatu yang anda telah keluarkan dari kandang, selama kelinci ada di luar, dia tidak akan menganggap pembersihan yang anda lakukan sebagai penyerangan ke daerahnya.<br />Teknik yang sama juga dapat dipakai untuk kelinci yang tidak tinggal di dalam kandang khususnya yang tinggal di sebagian ruangan. Tandai daerah kekuasaannya dengan selotape dan jangan melanggar daerah ini.<br /><br />Dapatkan kelinci memiliki ruangan berlari?<br />Meskipun tujuan anda membiarkan kelinci anda memiliki rumah untuk berkeliaran, anda harus dimulai dengan daerah yang kecil. Mulailah dengan kandang dengan ruangan untuk berkeliaran yang kecil dan saat kelinci anda cukup terlatih pada ruangan itu, bertahap perbesar ruangannya. Tetapi lakukan secara bertahap. Jika anda berikan dia kebebasan terlalu banyak sebelum dia siap, dia akan lupa dimana kotaknya dan akan hilang kebiasaan baiknya.<br /><br />Jadi metode apa yang benar?<br />Mulailah dengan satu kotak toilet di dalam kandang dan satu kotak atau lebih di daerah kelinci berkeliaran. Jika ia kencing di pojokan kandang bukan di kotak, pindah kotak ke pojok itu sampai dia mengerti. Jangan terlalu dipikirkan jika kelinci anda meringkuk di dalam kotak toiletnya – ini alami. Setelah di menggunakan kotak di dalam kandang, bukan pintu kandangnya dan biarkan di daerah mainnya. Perhatikan dia masuk dan keluar kandang dengan sendirinya. Jika dia menuju ke pojokan yang tidak ada kotaknya, atau mengangkat ekornya, bilang “jangan” dengan suara tegas. Dengan hati-hati giringlah dia ke dalam kandang dan ke kotak toiletnya, atau ke salah satu kotak toiletnya dalam ruangannya. Tetapi, hati-hati, jangan sampai membuat kandang atau kotak toilet seperti tempat hukuman. Segenggam rumput kering (hay) dalam kotak akan lebih diterima. Setelah dia memakai kotaknya pertama kali, pujilah dia dan berikan dia makanan camilan favoritnya. Setelah dia menggunakan kotak toiletnya beberapa kali, anda berhasil karena kebiasaan/habitnya akan mulai terbentuk.<br />Setelah dia telah terlatih di ruangannya itu, anda dapat memperlebar ruangannya. Jangan tergesa-gesa melakukan proses ini. Dan jika daerahnya menjadi luar atau termasuk lantai dua, pastikan juga memberi kotak toiletnya lagi, jadi tidak membingungkannya. Ingat, setelah dia lebih yakin dan menggunakan kotak lebih sedikit, anda dapat mulai mengangkat kotak toiletnya yang tidak terpakai. Ajak kelinci anda pada rutin sehari-hari dan coba tidak membuat bervariasi. Kelinci sangat habitual dan setelah rutin terbentuk, dia biasanya lebih suka tetap pada itu.<br /><br />Berapa banyak kotak toiletnya?<br />Lebih banyak lebih bagus, khususnya jika kelinci anda agak lamban belajarnya, atau masih susah memilih kotak mana yang dia mau. Setelah habitnya membaik, anda dapat mengurangi jumlah kotak toiletnya.<br /><br />Melempar alasnya keluar dari kotak<br />Beberapa kelinci suka menendang keluar alas dari kotak. Anda dapat menggunakan kotak toilet dengan tutup untuk memecahkan masalah ini. Anda juga dapat mencoba dengan menggunakan jenis alas lain.<br /><br />Kencing dipinggir luar kotak toilet<br />Masalah kedua adalah posisi saat kelinci kencing yang terlalu ke pinggir kotak toilet sehingga kencingnya keluar dari kotak toilet. Jalan keluar masalah ini adalah dengan menggunakan kotak toilet yang ada penutupnya. Solusi lainnya adalah dengan menggunakan panci atau tube dengan sisinya lebih tinggi. Solusi lainya juga dengan pengaman (urine guard) untuk ditaruh di belakang kandang untuk mencegah keluarnya semprotan kencing keluar dari kandang.<br /><br />Apa yang harus dilakukan jika kelinci saya bersikeras menggunakan daerah yang lain?<br />Kompromi. Biarkan saja jika kelinci anda terus menerus kencing di daerah yang tidak ada kotak toiletnya, taruh kotak toiletnya di situ yang dia mau, meskipun anda harus memindahkan kandangnya atau memindahkan meja anda. Akan lebih mudah mengikuti dia daripada harus mencoba bekerja melawan kelinci yang kukuh.<br /><br />Kesalahan pelatihan toilet apa yang biasa terjadi?<br /><br />1. Melepas kelinci anda keluar kandang dan tidak mengawasi dengan perhatian penuh.<br />Anda tidak dapat menonton TV atau membaca koran atau berbicara di telepon dan berharap pikiran anda tertuju pada apa yang kelinci anda kerjakan setiap detik – jika dia kencing tanpa ketahuan dan tidak digiring masuk ke kotak toilet, dia akan lebih lamban belajarnya daripada yang diperkirakan.<br /><br />2. Terburu-buru<br />Kelinci memerlukan waktu. Barangkali itulah anugrahnya yang diberikan untuk anda di dunia ramai ini. Mereka memerlukan anda untuk berhenti untuk duduk dan mengawasi dan tidak melakukan lainnya. Disamping mendapat kelinci yang terlatih, anda juga mendapatkan waktu setiap hari untuk memperhatikan makhluk kecil yang mepesona ini menjelajah, melewati waktu untuk kesenangan dan menghibur anda dengan kekelinciannya.<br /><br />Apa yang harus saya lakukan jika kelinci saya mulai kencing bertestesan/berceceran di kandang bukan menggunakan kotak toiletnya?<br /><br />Tetesan biasanya menandakan adanya infeksi pada kandung kemih. Bawahlah kelinci anda ke dokter hewan yang biasanya akan diberikan obat antibiotik. Jika tetesan berhenti, anda tahu bahwa itu masalahnya.<br /><br />Jika tetesan nya lebih dari tetesan atau jika obat antibiotiknya tidak membuat berhenti, perhatikan faktor lain yang mungkin membuat kelinci anda mereka merasa tidak aman seperti hewan peliharan baru, tamu, perubahan lokasi kandangnya atau lainnya. Sesuatu yang membuat kelinci anda menandai kandangnya secara berlebihan.<br /><br />Mengapa kelinci saya kencing atau membuang kotorannya di pinggir kotak toiletnya?<br />Ada tiga hal umum yang berhubungan dengan kebiasaan toilet yang buruk (khususnya jika kelinci anda sudah terbiasa memakai kotak toiletnya): infeksi saluran kencing, prilaku dan daerah kekuasaan.<br /><br />1. Infeksi saluran kencing: lumpur kandung kemih; kencing batu; penyakit ginjal. Ini semua harus dirawat oleh dokter.<br /><br />2. Tingkah laku<br /><br />Setelah penyebab fisiologis dihapuskan, masalah prilaku kelihatan seperti ini:<br />Seekor kelinci membuang kotorannya di sekitar kotak toiletnya karena stres, contohnya perubahaan rutin seperti waktu berkeliaraannya lebih pendek daripada biasanya, tamu, anak-anak pulang dari sekolah atau kamping, peristiwa apa saja baik yang bagus maupun yang buruk. Dapat juga satu kejadian yang menakutkan seperti bunyi yang keras mendadak saat dia di kotak toiletnya dan kemudian dia menghubungkan dengan keberadaannya di toilet. Apapun alasannya, dia merasa tidak aman dan mencoba membangun rasa percaya diri dengan menandai kembali daerah kekuasaannya. Jika stres ini tidak dihilangkan, memikirkan penyebab lainnya tidak ada hubungannya. Faktor yang terpenting bukan kejadian pertama kali tetapi kebiasaan yang sering tumbuh karena itu. Ia kencing disamping kotah hari ini karena ia melakukannya juga kemarin. Banyak orang yang tidak melakukan apa-apa pada saat kejadian pertama kali. Khususnya dengan kelinci yang biasanya sudah selalu memakai kotak toiletnya. Orang pikir itu hanya kebetulan saja dan akan hilang dengan sendirinya. Inilah yang memberikan waktu untuk kebiasaan ini mulai terbentuk. Pada hari ke tiga, kebiasaan mulai terbentuk dan pembetulan untuk penyebabnya tidak akan memecahkan masalah.<br /><br />Bagaimana memecahkannya? Biasa saja: pengurungan, pujian, hadiah, pemantauan dan pengawasan dengan waspada selama waktu berkeliarannya. Tetapi metode ini ada timbal baliknya. Umumnya membutuhkan perubahan rutin kelinci yang biasanya juga menyebabkan perubahan prilaku. Saya mengerti tidak ada jalan yang mudah untuk memecahkan masalah ini. Jalan kasarnya adalah dikurung, dipuji dengan sedikit merubah rutin biasanya. Sering kali saya memberi kotak toilet tambahan. Sesuatu yang baru membuat kotak nya lebih menarik. Ia akan loncat untuk melihat-lihat. Dan wala! Dia membuang kotorannya di dalam kotak. Inilah prilaku yang baik, pantas mendapatkan hadiah yang banyak. Sering kali, lebih mudah membuat kelinci masuk ke kotak toilet yang baru daripada kotak yang lama.<br /><br />Penting untuk anda mengerti bahwa proses ini memerlukan waktu. Seekor kelinci yang terlatih dengan baik selama 3 tahun dan kencing disamping kotak selama 3 hari dan memerlukan 3 minggu pelatihan intesif untuk kembali prilaku nya yang baik. Mengapa kebiasaan yang jelek memerlukan waktu panjang untuk merubahnya daripada memulainya sementara kebiasaan yang baik tidak?<br /><br />3. Daerah kekuasaan<br />Seekor kelinci yang biasa memakai kotak toiletnya mulai kencing dilantai disamping kotak toilet dekat pintu kandang saat kelinci lain datang. Setelah ia terbiasa dengan kelinci lain dan ia sudah cukup menandai daerahnya, ia berhenti kencing di lantai dan kembali menggunakan kotak toiletnya.<br />sumber:reptilx.comkrisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-44707047980382033962010-01-27T16:56:00.001-08:002010-01-27T16:58:40.862-08:00TIPS MEMBELI DAN MEMELIHARA ANJINGsebelom membeli anjing :<br /><br />1. Pastikan kita uda siap untuk memelihara dgn segala resiko nya<br />memang puppy itu semua keliatannya lucu, kalo gw liat di rajiman (bandung) ato di petshop2, kayanya smua anak anjing menatap dengan tatapan yang bikin pengen orang mlihara.....<br />tapi kalo uda di pelihara......<br />hari ke 1-3 aja uda bikin sebel, anjing yang baru kita beli (biasanya 1,5 - 2,5 bulan) itu masih terbiasa kumpul bareng adik kk nya, ato temen2 anjing yang lain.. jadi begitu kita ambil (kita pisahin dari yang lain), puppy pasti ribut... kaing kaing begitu ditinggal... belom lagi BAB n pipis dimana aja (biasanya msi mencret)<br /><br />2. Siapkan kandang sebelom anjing dateng<br />lengkap dengan tempat minum, tempat makan (disesuaikan utk anjing gede ato kecil) n yang pasti jgn keangin-angin, jangan keujanan, jgn kepanasan, ksi lampu bohlam (10 watt). bohlam jgn terlalu deket ma anjing (biasanya si dijilat, pug gw suka jilatin sampe lidahnya berasep) n kabelnya jgn sampe bisa kegigit..... ntar nyetrum mokad tuh anjing....<br /><br />3. Ksi tau lah orang rumah, jgn mendadak beli n bokap nyokap gak suka, gak lama dibuang tuh anjing. soalnya hari ke 1 - 3 biasanya menyebalkan (kita jg malemnya sering ke bangun buat nemenin, supaya gak ribut)<br /><br />waktu beli anjing<br /><br />1. pilih jenis anjing yang sesuai (anjing jaga, anjing sahabat, toy dog, dll) sebelom ke penjual anjing... jadi gak bingung cari2 disana.. soalnya smua anak anjing itu dipastikan lucu..<br /><br />2. waktu beli ke tukang anjing,<br />liat2 dulu sekeliling, kalo uda ada anjing yang disukai jgn menunjukan muka suka... pedagang anjing itu bakal ksi harga gila2an kalo kita kaya anak kecil pengen mainan... jadi bisa-bisanya kita untuk jgn nunjukin kalo kita suka bgt sama anjing itu, n tawar (kalo di rajiman bisa setengahnya)<br /><br />3. pilih anjing yang berkualitas n sehat<br />anjing yang ras, pastiin punya stambum, n ada tato nya..<br />biasanya si orang pilih anjing yang kakinya besar, kepala besar, bentuk proporsional, kuping sesuai dgn kodratnya (golden kupingnya turun kebawah, doberman kupingnya ke atas) hehehe... tiap-tiap anjing mungkin punya standar kualitas yang berbeda-beda. bisa dilihat di web-web yang ada. contoh<!-- w --> <a class="postlink" href="http://www.anjingkita.com/">http://www.anjingkita.com</a><!-- w --><br />anjing punya beberapa karakter... ada yang agresif, ada yang pemales (walaupun jenis sama) anjing gw golden ret, dulu punya yang agresif bgt.. pusing gw ngurusnya cape bgt, yang sekarang dia sedeng2 aja.. di ksitau mau nurut, gak gigit... senang deh....<br />jadi pilih jgn yang pemales, jgn jg yang agresif bgt (buat anjing gede berat ngurusnya, tenaganya gede bgt loh)<br /><br />anjing sehat bisa diliat dari matanya (jgn belekan, biasanya anjing belekan itu cacingan, dr dokter hewan nih), trus pilih yang idung nya basah tp jgn yang pilek (kalo demam anjing biasanya kering idungnya), pilih yang telapak kakinya gak kasar, lembab. trus cukup lincah, mau diajak main.<br /><br />Setelah dibeli<br />1. pastikan kita menyiapkan kotak buat bawa anjing itu, kalo kecil bisa dipeluk aja, ato bisa minta kardus ke orang yang jual, yang pasti pastikan puppy nyaman, kalo pake kardus ya ksi lobang buat napasnya....<br /><br />2. begitu sampe rumah langsung keluarin anjing n ksi minum (anjing itu cepet bgt haus....)<br /><br />3. jgn kaget kalo anjingnya dieeeeeemmmmm terusss ato bobooo terussss<br />anjing kecil yang dibawa-bawa bakal kecapean dijalan n otomatis lemes begitu sampe rumah (tergantung jarak jg sih)<br /><br />4. diemin dulu, biarkan istirahat, biasanya krna ada anjing baru dirumah, smua orang pengen liat n ajak main, pegang-pegang, lempar-lempar dll.... ksian loh.. inget point 3.<br /><br />5. kalo uda normal smua, ajarin dia BAB n pipis ditempatnya... banyak tips n tricknya.. mungkin jadi 1 thread lg.. yang gampangnya tiap dia ee ato pipis, ambil pake koran sedikit, pindahin ke tempat yang seharusnya, trus tempat pipis ato ee yang sebelomnya di bersihin yang sebersih-bersihnya.. supaya anjing gak cium2 n pipis disitu lagi... anjing jantan lebih nakal biasanya...<br />- kalo ada anjing lain disitu, biasanya anjing yang baru ato anjing yang lama jadi ee/pipis sembarangan, itu krna mreka belom kenal n menandai daerah kekuasaan<br /><br />6. pastikan divaksin<br />- 1.5 bulan (parvo) supaya gak mencret2 rp.40-50rb<br />- 2 bulan (parvo)<br />- 3 bulan (komplit: distemper, rabies, etc.) rp.110-150rb<br />- 1 tahun 3 bulan (komplit) diulang tiap taun<br /><br />kalo anjing kita anjing kampung, cukup vaksin pertama n kedua aja...<br />anjing bawaan indonesia lebih kuat loh.... hehehehe uda biasa ngisep polusi n virus2 disini...<br /><br />7. waktu umur 1.5 - 3 bulan ksi mam dog food yang di lembekin pake air....<br /><br />8. Jangan di ksi susu (buatan) kalo si penjualnya gak ksi dia susu sebelomnya, kalo penjualnya uda ksi susu (buatan), ksi susu dengan merk yang sama (soalnya susu bisa bikin mencret kalo gak kuat)<br /><br />9.jgn dimandiin sampe 3 bulanan, di lap-lap aja...<br /><br />10. jgn diajak jalan2 sebelom vaksin ke 3 komplit. biasanya anjing diajak jalan2 kalo ketemu anjing lain suka ngendus2.. (banyak sekali virus di lingkungan kita)<br /><br />11. jangan lupa kasi anjing kalsium, anjing ras ato anjing kampung tetep perlu kalsium utk pertumbuhan gigi n tulang... bisa beli yang buat orang jg, tp konsultasi dulu ke dokter hewan(waktu vaksin anjing pake kesempatan buat tanya sebanyak2nya)<br /><br />12.JANGAN KASI COKLATkrisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-47917052448999819522010-01-26T00:42:00.001-08:002010-01-26T00:42:52.080-08:00Angler Fish Aneh<img src="http://www.hddstudio.net/gambar/images/fx741361.jpg" alt="Image" /><br /><br />Ikan yang satu ini berwajah datar, berkulit sangat lentur, dan bisa merangkak. Mblesek-mblesek di antara celah sempit terumbu karang adalah keahliannya. Keahlian yang diduga membuatnya selama ini dianggap tak ada.<br /><br />Tapi tidak sampai 28 Januari lalu. Saat itu sepasang suami-istri, Buck dan Fitrie Randolph, ditemani instruktur selam Toby Fadirsyair, berhasil menangkap basah keberadaannya di bawah laut di perairan pelabuhan Ambon, Maluku. Dua bulan berselang, seekor yang dewasa dan dua lainnya yang lebih muda terlihat lagi. Selasa lalu, ketahuan kalau seekor di antara yang dewasa ternyata telah meninggalkan telur dalam jumlah besar.<br /><br />Pasangan Randolph, sebagai penemu pertama, adalah pemilik sebagian "saham" Maluku Divers tempat Toby bekerja. Pasangan tersebut bersama Andy Shorten, pemilik Maluku Divers lainnya, sempat ingin merahasiakan temuan demi kebaikan jenis ikan itu sendiri.<br /><br />Namun, setelah adanya temuan susulan atas individu jenis ikan yang sama, mereka mulai berani memampangkan fotonya di situs. Apalagi belakangan Toby ingat kalau ia pernah melihat ikan serupa itu ketika menyelam 10-15 tahun lalu. "Hanya, dulu corak warnanya berbeda," katanya.<br /><br />Randolph dan Shorten lalu mulai mencari tahu identitas ikan itu terang-terangan. Beragam buku referensi lalu dibolak-balik, tapi ketiganya tak mendapati jenis apa sebenarnya ikan itu.<br /><br />Tidak hanya kelakuan, bentuknya juga unik. Sepasang matanya hampir menatap ke depan, mirip sepasang mata manusia. Tubuhnya yang bermotif zebra memiliki kombinasi warna peach dan sengatan matahari. Dan mirip kodok karena kerut lipatan kulitnya menyembunyikan bentuk normal sirip-siripnya.<br /><br />Ikan sebesar tinju tangan ini lebih mirip pahatan dari gelas. Tapi, ya itu, jauh dari sifat gelas yang keras dan gampang pecah, tubuh ikan ini lembut dan cukup lentur untuk mengelak dan meloloskan diri ke dalam celah sempit terumbu karang.<br /><br />Suami-istri Randolph dan Toby akhirnya bertanya-tanya mungkinkah ikan itu mewakili keluarga baru dalam dunia bawah air yang selama ini belum dikenal? Segera setelah saya melihat fotonya, saya bisa langsung menebak kalau ikan itu termasuk jenis anglerfish (jenis ikan pemilik organ duri lentur berujung gumpalan daging sebagai penarik perhatian mangsa yang tumbuh didahinya)," kata Theodore W. Pietsch dari Universitas Washington di Seattle, Amerika Serikat.<br /><br />Profesor ilmu ikan dan kehidupan bawah air yang telah menerbitkan 150 artikel ilmiah dan beberapa buku tentang anglerfish itu menunjuk sirip dada yang mirip sepasang tungkai. "Hanya keluarga anglerfish yang memiliki struktur mirip kaki, pengait, yang mereka gunakan untuk merangkak di dasar laut atau permukaan lainnya," ujarnya.<br /><br />Meski begitu, wajahnya yang datar mau tak mau membuat Pietsch terbelalak. "Saya boleh bilang bahwa sepanjang 40 tahun saya mempelajari icthyologi (ilmu yang mempelajari struktur, klasifikasi, dan perilaku ikan-ikan) anglerfish, saya belum pernah melihat yang seperti ini," katanya.<br /><br />Faktanya, Pietsch menambahkan, hampir seluruh ikan memiliki sepasang mata yang masing-masing berada di sisi kepala yang berbeda. Jarang yang memiliki sepasang mata dengan jarak pandang ke depan yang bisa saling tumpang-tindih seperti teropong, meski hanya beberapa derajat. Visi binokuler seperti yang dimiliki mata manusia itu memberi kelebihan mampu mengukur jarak dengan akurat.<br /><br />Anglerfish dari Maluku ini juga ternyata tidak memiliki "pancingan" penjerat mangsa seperti anglerfish umumnya. "Saya tidak bisa melihat petunjuk adanya organ itu di dahinya," kata Pietsch.<br /><br />David Hall, fotografer kekayaan alam bawah laut yang menyusul menyelam dan berhasil membuat foto anglerfish aneh itu, mengungkapkan kesaksiannya. "Ikan-ikan itu membenamkan dirinya di dalam celah dan pecahan karang untuk mencari makan," katanya.<br /><br />Walhasil, Pietsch akhirnya jadi bingung juga. Setelah membanding-bandingkan, ia menunjuk pada sebuah genus bernama Histiophryne sebagai kerabat terdekat. "Tapi ini juga tidak mirip-mirip banget," katanya.<br /><br />Pietsch lalu melanjutkan, "Secara umum, ini jelas tidak mirip dengan jenis-jenis dalam subordo antennarioid yang pernah saya lihat. Mungkin paling tepat untuk memasukkannya ke dalam sebuah genus baru dalam dunia pengetahuan."<br /><br />Para ilmuwan kelautan sejauh ini sudah mendeskripsikan 18 marga dalam keluarga besar anglerfish di dunia. Kalau benar terjadi bahwa anglerfish temuan di Maluku menjadi marga ke-19, berarti temuan besar.<br /><br />Soalnya, dalam 50 tahun terakhir ilmuwan hanya bisa mendeskripsikan lima jenis ikan baru. Tidak satu pun di antaranya yang bersinggungan, meski saudara jauh sekalipun, dengan anglerfish.<br /><br />Tapi, tentu saja, untuk menggolongkannya sebagai jenis baru butuh kajian genetik dan pengujian lebih detail atas spesimen (tangkapan).<br /><br />Sumber:www.tempointeraktif.comkrisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-34594200121854990702010-01-25T21:12:00.000-08:002010-01-27T17:20:16.899-08:00Rekor seranggaSemut Paling Berbahaya: Black Bulldog Ant of Australia<br /><img src="http://i241.photobucket.com/albums/ff16/mafihotz/bulldogant.jpg" alt="Image" /><br />Secara literatur, semut ini diketahui pernah membunuh manusia. Serangga ini merupakan jenis yang paling primitif dari semua semut dan sangat agresif. Panjangnya sekitar 1 inchi dan dapat tumbuh hingga 2 inchi pada beberapa kasus. Sesuai namanya, semut ini hanya ditemukan di Australia dan gerakannya sangat cepat.<br /><br />Serangga Terbang Tercepat: Horse Fly<br /><img src="http://i241.photobucket.com/albums/ff16/mafihotz/horsefly.jpg" alt="Image" /><br />Serangga ini dapat terbang dengan kecepatan 90 MPH (miles per hour). Ia juga memiliki manuver yang sangat baik di udara. Ia dapat berbelok dan berganti arah dengan kecepatan cahaya (agak lebay ini). Ia juga memiliki mata yang sangat besar, dan dapat melihat dengan sudut hampir 360 derajat!<br /><br />Serangga Terberat: Goliath Beetle<br /><img src="http://i241.photobucket.com/albums/ff16/mafihotz/goliathus.jpg" alt="Image" /><br />Serangga ini berasal dari keluarga scarab beetle, dan suka memakan tanaman mati. Ia memiliki panjang 2 hingga 4,3 inchi dan berat sekitar 3 hingga 3,5 oz (sekitar 28,35 gram). Mereka memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai dekomposer.<br /><br />Serangga Paling Mengganggu: No-See-Um<br /><img src="http://i241.photobucket.com/albums/ff16/mafihotz/noseeum2.jpg" alt="Image" /><br /><img src="http://i241.photobucket.com/albums/ff16/mafihotz/noseeum1.jpg" alt="Image" /><br />Serangga ini merupakan lalat yang sangat kecil yang berkumpul dalam sebuah kelompok dan terbang dalam arah yang tidak jelas. Mereka dapat melewati celah2 pintu atau jendela. Mereka utamanya hidup di tempat yang ada sumber airnya. Hanya yang betina yang menggigit dan menghisap darah, dengan tujuan mendapatkan protein untuk membesarkan telur2nya.<br /><br />Serangga Terpanjang: Giant Stick Insect<br /><img src="http://i241.photobucket.com/albums/ff16/mafihotz/giantstick.jpg" alt="Image" /><br />Panjangnya sekitar 163 mm, dan jika dihitung ketika kakinya semua terentang, panjangnya menjadi 295 mm. Pada beberapa kasus, panjangnya bisa mencapai 20 inchi. Ada lebih dari 3.000 spesies dari serangga ini yang ditemukan, dan beberapa dari mereka memiliki sayap dan dapat terbang.<br /><br />Serangga Ternyaring: Brevisana brevis<br /><img src="http://i241.photobucket.com/albums/ff16/mafihotz/cicada.jpg" alt="Image" /><br />Spesies jangkrik ini bunyinya dapat terdengar hingga seperempat atau satu mil jauhnya. Pada jarak dekat, bunyinya dapat mencapai 120 dB. Sebagai pembanding, musik pada diskotik 'hanya' berukuran 100 dB. Kecil2 kenceng bener ya...<br /><br />Serangga dengan Bentuk Teraneh: Thorn Bug<br /><img src="http://i241.photobucket.com/albums/ff16/mafihotz/thornbug.jpg" alt="Image" /><br /><img src="http://i241.photobucket.com/albums/ff16/mafihotz/thornbug2.jpg" alt="Image" /><br />Ukuran dan warna serangga ini sangat bervariasi, namun biasanya, serangg dewasa berukuran tinggi sekitar 0,5 inchi dan berwarna hijau. Mereka ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan, Meksiko, dan Florida Selatan.<br /><br />Serangga dengan Waktu Hidup Terlama: Queen of Termites<br /><img src="http://i241.photobucket.com/albums/ff16/mafihotz/termites.gif" alt="Image" /><br />Serangga ini diketahui telah hidup selama 50 tahun. Mereka telah ada di bumi sejak 200 juta tahun yang lalu. Serangga ini memakan kayu2 kering dan menyebabkan kerusakan pada rumah2 dibanding kebakaran dan badai. Ratunya dapat menelurkan 5.000 - 7.000 butir telur per hari.<br /><br />Serangga Paling Merusak: Desert Locus<br /><img src="http://i241.photobucket.com/albums/ff16/mafihotz/desertlocus.gif" alt="Image" /><br />Jika rayap seperti di atas menyebabkan banyak kerusakan pada rumah, itu tidak ada artinya jika dibandingkan dengan kerusakan yang dihasilkan oleh Desert Locus. Mereka masing2 makan dengan ukuran yang sama dengan berat tubuhnya. Mereka memakan hampir semua jenis sayuran: dedaunan, bunga2an, padi, buah2an, sayur2an, biji2an...<br /><br />Tahun 2003-2005 merupakan periode penyerangan desert locus paling buruk di Afrika Barat. Mereka telah menginvasi lebih dari 20 negara, dan biaya yang telah dikeluarkan untuk memerangi mereka melebihi $400 juta. Kerusakan yang dihasilkan pada perkebunan bernilai lebih dari $2,5<br />milyar. Waw....<br />Sumber:juandry.blogspot.comkrisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-3717719423179160002010-01-15T00:35:00.000-08:002010-01-15T00:37:51.252-08:00Ikan terunik di dunia<div class="postbody">1.Oar fish<br /><img title="Click Here To See Image Full Size " style="width: 600px; cursor: pointer;" src="http://www.thejump.net/id/oarfish.jpg" alt="Image" /><br />Ikan ini termasuk ke dalam kategori langka dan sangat jarang terlihat. Saking langkanya sehingga ikan ini tidak pernah tertangkap kamera dalam keadaan hidup hingga tahun 2001.<br /><br />2.Pacu-ikan yang memiliki gigi seperti manusia<br /><img src="http://2.bp.blogspot.com/_ziPJWp4LX_o/SlludZf9kSI/AAAAAAAACgA/b9q9lL6dnic/s400/pacu1.jpg" alt="Image" /><br /><img src="http://2.bp.blogspot.com/_ziPJWp4LX_o/SlludlIoaGI/AAAAAAAACgI/oewJ9Asd8Ko/s400/pacu2.jpg" alt="Image" /><br />Ikan Pacu memiliki kekerabatan dengan piranha. Bedanya, saudaranya itu adalah ikan karnivora sedangkan Pacu adalah ikan herbivora. Mereka memakan tumbuhan. Namun beberapa penduduk lokal pernah menyaksikan Pacu memakan ikan-ikan kecil yang mengindikasikan kemungkinan bahwa hewan ini termasuk golongan omnivora. Ia dapat bertumbuh hingga mencapai panjang 90 cm dan berat 30 kg.<br />Tinggal di sungai Amazon.<br /><br />3.Hiu Goblin<br /><img src="http://3.bp.blogspot.com/_ziPJWp4LX_o/Sk8kAA7ZslI/AAAAAAAACUs/zPlT5RhjLck/s400/goblin+shark1.jpg" alt="Image" /><br /><img src="http://4.bp.blogspot.com/_ziPJWp4LX_o/Sk8kADtSD3I/AAAAAAAACU0/ysJ0Bsu9_DA/s400/goblin+shark2.jpg" alt="Image" /><br />Hiu ini hanya tinggal di dasar samudera. Hiu Goblin yang bernama ilmiah Mitsukurina owstoni adalah seekor hiu purba yang sebelumnya dianggap telah punah. Ia dapat segera dikenali dari bentuk kepalanya yang memiliki tonjolan panjang keluar dari bagian dahi. Selain itu sederet gigi yang menakutkan menghiasi mulutnya. Hiu Goblin juga dapat bertumbuh hingga panjang 3,3 meter dan berat 159 kg.<br /><br />4.Alligator Gar<br /><img src="http://www.iobis.org/images_new/ILAlligatorGar.jpg" alt="Image" /><br />Ikan ini adalah ikan air tawar yang hidup di perairan Amerika hingga Mexico. Ia bisa mencapai panjang hingga 3 meter dan berat hingga 100 kg. Dengan melihat giginya, tentu saja kita mengetahui bahwa ikan ini adalah seekor karnivora. Ikan ini sebenarnya bukan ikan yang asing bagi para penduduk Amerika.<br /><br />Sumber:xfile-enigma.blogspot.com</div>krisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-74240512425842495132010-01-15T00:20:00.001-08:002010-01-15T00:28:00.040-08:00Katak terunik di dunia1. Katak Pelangi<br /><br /><img src="http://1.bp.blogspot.com/_oAB8tryQi8Q/SqGTaw3mpuI/AAAAAAAAA8Y/uvt8AzlUWxs/s400/katak+pelangi.png" alt="Image" /><br /><br />Katak Pelangi Malagasy adalah katak yang tinggal di hutan kering berbatu Madagaskar's Isalo Massif, dimana ia berkembang biak di kolam dangkal sementara yang ditemukan di lembah. Jenis ini juga beradaptasi dengan mendaki dalam lingkungan berbatu-batu, dan bahkan pada permukaan vertikal! Ketika terancam, katak ini akan mengembangkan diri sebagai mekanisme pertahanan terhadap predator.<br /><br />2. Katak Transparan<br /><br /><img src="http://1.bp.blogspot.com/_oAB8tryQi8Q/SqGTbX90DlI/AAAAAAAAA8g/CuXDUXNTXIU/s400/katak+transparan.png" alt="Image" /><br /><br />Hyalinobatrachium pellucidum, juga disebut sebagai katak kaca atau kristal karena sobat dapat melihat melalui dagingnya yang transparan. Jenis ini tidak baru, tapi yang pasti terancam punah, sehingga Temuan ini menggembirakan bagi lingkungan.<br /><br />3. Katak Atelopus<br /><br /><img src="http://2.bp.blogspot.com/_oAB8tryQi8Q/SqGTb9k7gwI/AAAAAAAAA8o/oG_nyVl7Bvs/s400/katak+atelopus.png" alt="Image" /><br /><br />Katak Atelopus yang dikenal dengan banyak nama seperti katak badut atau Kosta Rika Variable Harlequin Toad. Katak, tersebut adalah jenis katak neo-tropis yang dulunya hidup cukup luas tersebar di seluruh Kosta Rika dan Panama. Spesies ini terancam kritis dan sekarang hanya tinggal sedikit terutama tersisa hanya di Panama.<br /><br />4. Katak Terkecil Di dunia<br /><br /><img src="http://3.bp.blogspot.com/_oAB8tryQi8Q/SqGTcQtqGFI/AAAAAAAAA8w/sMB3yArazIk/s400/katak+terkecil.png" alt="Image" /><br /><br />Katak ini ditemukan di Pegunungan Andes Peru selatan, dengan ketinggian antara 9.925 dan 10.466 kaki di atas permukaan laut.<br /><br />5. Katak Terbesar Di dunia<br /><br /><img src="http://1.bp.blogspot.com/_oAB8tryQi8Q/SqGTc-KmOjI/AAAAAAAAA84/ZIpz6cpJjGI/s400/katak+terbesar.png" alt="Image" /><br /><br />Katak Goliath atau Conraua goliath adalah spesies katak terbesar yang tersisa di Bumi. Katak ini dapat tumbuh hingga 13 inci (33 cm) panjang dari moncong hingga ekor, dan bobot hingga 8 lb (3 kg). Katak ini memiliki kisaran habitat yang relatif kecil, terutama di Afrika Barat (dekat Gabon). Katak Goliath dapat hidup sampai 15 tahun. Katak goliath makan kalajengking, serangga dan katak kecil. Kodok ini memiliki pendengaran tajam tetapi tidak punya kantung vokal.<br /><br />6. Katak Mantel Merah<br /><br /><img src="http://4.bp.blogspot.com/_oAB8tryQi8Q/SqGWRFoESPI/AAAAAAAAA9A/vuFR_ezCAgQ/s400/katak+mantel.png" alt="Image" /><br /><br />memiliki Mantel Merah oranye / merah di permukaan dorsal/tubuh. Katak kecil ini, mencapai ukuran 2,5 cm (1 in) panjangnya. Ukuran ini adalah kecil, katak ini merupakan katak darat asli Madagaskar.<br /><br />7. Katak Beracun<br /><br /><img src="http://1.bp.blogspot.com/_oAB8tryQi8Q/SqGWRkfHmTI/AAAAAAAAA9I/D9_108nwq-k/s400/katak+beracun.png" alt="Image" /><br /><br />Katak beracun dengan warna seperti biru safir, adalah nama umum dari sekelompok katak dalam keluarga Dendrobatidae yang merupakan katak asli Amerika Tengah dan Selatan. Tidak seperti kebanyakan katak, spesies yang aktif di siang hari, dan sering menunjukkan tubuh berwarna cerah. Walaupun semua dendrobatids setidaknya agak beracun di alam liar, tingkat toksisitas bervariasi dari satu spesies ke berikutnya, dan dari satu populasi yang lain. Banyak spesies yang kritis dan terancam punah. Amfibi ini sering disebut "katak panah" oleh pribumi indian akibat penggunaan sekresi beracun mereka untuk meracuni ujung panahnya.<br /><br />8. Katak Bantal<br /><br /><img src="http://4.bp.blogspot.com/_oAB8tryQi8Q/SqGWScrrP7I/AAAAAAAAA9Y/MzksI7Y-Fxs/s400/katak+bantal.png" alt="Image" /><br /><br />Katak bantal dapat tumbuh hingga enam inci panjang dan mendiami Uruguay, Brasil, dan Argentina utara. Walaupun mungkin terlihat seperti bantalan diam, namun katak itu cepat dalam menyerang kadal, tikus kecil, burung, katak lain.<br /><br />9. Katak Darwin<br /><br /><img src="http://3.bp.blogspot.com/_oAB8tryQi8Q/SqGWSNebNHI/AAAAAAAAA9Q/yxvYMJO34_Y/s400/katak+darwin.png" alt="Image" /><br /><br />katak Darwin chili cukup teratur muncul hingga sekitar tahun 1978, namun tidak tampak lagi dan hal itu tampaknya telah hilang, dan sekarang mungkin spesies punah. Spesies ini, yang hidup di daun sampah di lantai hutan, memiliki metode yang tidak biasa dalam hal pengasuhan anak-anaknya, jantan mengambil telur dari sarang ke vokalnya kantung tempat mereka menetas menjadi kecebong setelah sekitar delapan hari. Ketika mulai merasakan kecebong yang baru menetas menggeliat-geliat, katak jantan membawa mereka ke sungai di mana ia melepas katak muda dan di sini mereka menyelesaikan metamorfosisnya.<br /><br />10. Katak Vietnam<br /><br /><img src="http://3.bp.blogspot.com/_oAB8tryQi8Q/SqGWTGQjCGI/AAAAAAAAA9g/De3sQT_5fS0/s400/katak+vietnam.png" alt="Image" /><br /><br />Theloderma corticale, atau katak berlumut Vietnam, adalah spesies katak dalam keluarga Rhacophoridae. Katak ini ditemukan di Vietnam dan mungkin Cina. Habitat alamnya subtropis atau hutan dataran rendah tropis yang lembab, hidup dalam air tawar, dan daerah berbatu. Nama umum dari katak berlumut timbul dari kenyataan bahwa kulit yang berbintik-bintik hijau dan hitam yang menyerupai lumut tumbuh di batu, dan bentuk yang efektif kamuflase atau penyamaran.<br /><br />Sumber:unik-usil.blogspot.comkrisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-80085794074618672912010-01-09T01:39:00.000-08:002010-01-09T01:40:43.503-08:00Kura-kura air terunik di dunia1. Black-knobbed Map Turtle<br /><img src="http://indobestseller.files.wordpress.com/2009/10/black-knobbed-map-turtle.jpg?w=434&h=250" alt="Image" /><br />Kura-kura yang disebut Black-knobbed Map Turtle ini adalah salah satu spesies kura-kura dari Amerika Serikat. Spesies ini menghabiskan sebagian besar hari berjemur di pohon-pohon tumbang dan mampu melompat dengan cepat ke dalam air saat dirinya merasa terancam. Mereka mencari perlindungan di dasar sungai dan di antara cabang-cabang pohon yang tumbang.<br /><br /><br />2. Kura-kura Leher Panjang<br /><img src="http://indobestseller.files.wordpress.com/2009/10/eastern-long-necked-turtle.jpg?w=367&h=309" alt="Image" /><br />Kura-kura ini tidak hanya aneh karena penampilannya saja, tetapi juga karena sebagian sifatnya. Ketika merasa terancam, Eastern Long-necked Turtle akan memancarkan bau berbentuk cairan, untuk itulah sebabnya kura-kura ini juga dikenal sebagai, “binatang yang buruk tabiatnya.”<br /><br />3. Mata mata (Chelus Fimbriatus)<br /><img src="http://indobestseller.files.wordpress.com/2009/10/chelus-fimbriatus.jpg?w=400&h=300" alt="Image" /><br />Cangkangnya menyerupai sepotong kulit kayu, dan kepalanya menyerupai daun-daun berguguran. Media hidupnya adalah didalam Air.<br /><br />4. Argentine Snake-necked Turtle (Hydromedusa Tectifera)<br /><img src="http://indobestseller.files.wordpress.com/2009/10/hydromedusa-tectifera.jpg?w=468&h=335" alt="Image" /><br />Spesies ini ditemukan di Argentina, Uruguay, Paraguay dan Brazil merupakan salah satu hewan peliharaan yang populer dalam perdagangan hewan eksotis sedunia. Ia lebih dikenal dengan Snake-necked Turtle yang berasal dari Amerika Selatan. Meskipun ada juga Snake-necked Turtle sebenarnya yang berasal dari Australia.<br /><br />5. Cantor’s Giant soft-shelled Turtle (Pelochelys Cantorii)<br /><img src="http://indobestseller.files.wordpress.com/2009/10/soft-shelled-turtle.jpg?w=300&h=246" alt="Image" /><br />Ini spesies yang tampak aneh bernama Cantor’s Giant Soft-shelled Turtle merupakan salah satu spesies kura-kura air tawar yang memiliki lebar kepala dan mata yang kecil dekat ujung moncongnya. Kura-kura ini dapat tumbuh hingga 6 meter (sekitar 2 meter) panjangnya dan beratnya lebih dari 100 pound (sekitar 50 kilogram).<br /><br />6. Chinese Softshelled Turtle (Pelodiscus sinensis)<br /><img src="http://indobestseller.files.wordpress.com/2009/10/pelodiscus_sinensis.jpg?w=468&h=296" alt="Image" /><br />Spesies ini merupakan species kura-kura yang lunak cangkangnya dan terbesar di bumi. “Sup kura-kura” yang terkenal dari China dibuat dari jenis ini.<br /><br />7. Spiny Softshell Turtle (Apalone Spinifera)<br /><img src="http://indobestseller.files.wordpress.com/2009/10/apalone-spinifera.jpg?w=468&h=497" alt="Image" /><br />Spesies aneh ini dikenal sebagai Spiny Softshell Turtle yang ditemukan di daerah Kanada, Amerika Serikat. Dan species ini merupakan salah satu spesies kura-kura air tawar terbesar di benua Amerika Utara.<br /><br />8. Kura-kura berkepala besar (Platysternon Megacephalum)<br /><img src="http://indobestseller.files.wordpress.com/2009/10/platysternon-megacephalum.jpg?w=468&h=269" alt="Image" /><br />Selain model kepalanya yang sangat besar, kura-kura ini diketahui mampu memanjat dengan cepat. Habitatnya berada didekat aliran sungai yang jernih.<br /><br />9. Rote Island Snake-necked Turtle (Chelodina Mccordi)<br /><img src="http://indobestseller.files.wordpress.com/2009/10/chelodina_mccordi.jpg?w=468&h=272" alt="Image" /><br />The Rote Island Snake-necked Turtle adalah salah satu kura-kura yang paling diinginkan dalam perdagangan hewan peliharaan Internasional. Ini adalah kura-kura yang sangat terancam spesiesnya dari Rote Barat daya Pulau Timor antara New Guinea dan Australia.<br /><br />10. Pig-nosed Turtle (Carettochelys Insculpta)<br /><img src="http://indobestseller.files.wordpress.com/2009/10/carettochelys-insculpta.jpg?w=468&h=305" alt="Image" /><br />Ini adalah salah satu spesies kura-kura bercangkang lunak endemik air tawar sungai, laguna yang hidup di sungai-sungai Australia. Dari julukannya dapat diterjemahkan bahwa hidung dari kura-kura ini menyerupai babi, untuk itulah disebut Pig-nosed Turtle.<br /><br />11. Common Snapping Turtle (Chelydra serpentina)<br /><img src="http://indobestseller.files.wordpress.com/2009/10/common_snapping_turtle.jpg?w=467&h=337" alt="Image" /><br />Pada tahun 2006, Snapping Turtle dinyatakan sebagai reptil negara bagian New York setelah populer diperdagangan Internetional. Jenis ini adalah jenis kura-kura air tawar terbesar daripada yang bisa ditemukan di Kanada, Meksiko. Spesies ini dan species Alligator Snapping Turtle, secara luas biasa dikenal sebagai kura-kura raksasa.<br /><br />Dalam beberapa tahun belakangan ini, Common Snappers terus diburu untuk dijadikan sup kura-kura. Kura-kura ini mampu hidup sampai 47 tahun di penangkaran, sedangkan usia individu liar diperkirakan hanya mampu hidup sekitar 30 tahun saja.<br /><br />12. Alligator Snapping Turtle (Macrochelys Temminckii)<br /><img src="http://indobestseller.files.wordpress.com/2009/10/macrochelys-temminckii-2.jpg?w=432&h=288" alt="Image" /><br />Alligator Snapping Turtles adalah salah satu jenis kura-kura air tawar terbesar di dunia. Spesies ini akan memakan hampir binatang apa saja yang ditemukannya dan juga dikenal mampu membunuh buaya, ular, dan bahkan kura-kura selain sejenisnya.<br />Sumber:infogue.comkrisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-55975829779671666892010-01-09T01:35:00.000-08:002010-01-09T01:38:21.417-08:00Satanic leaf tailed Gecko<img src="http://4.bp.blogspot.com/_ziPJWp4LX_o/StYEyDfb6SI/AAAAAAAADO8/uF15aveuMvg/s400/lizard.jpg" alt="Image" /><br /><br />"Satanic leaf tailed Gecko" atau "Tokek setan ekor daun". Nama ilmiahnya adalah Uroplatus phantasticus. Saking ahlinya tokek ini menyamar, ia bisa mengubah warna tubuhnya sehingga menjadi sama persis dengan warna daun di dekatnya. Bahkan ia bisa memiliki pola tubuh seperti pola yang ada pada daun. Tokek ini bisa mencapai panjang hingga 9 cm. Habitat utamanya berada di wilayah Afrika tengah dan timur.<br /><br />Foto luar biasa di atas diambil di taman nasional Andasibe Mantadia di Madagaskar.<br /><br />Tokek setan ekor daun mendapat nama uniknya karena mereka terlihat seperti memiliki tanduk dan pada beberapa spesimen yang ditemukan, mereka memiliki mata berwarna merah. Mereka bereproduksi dengan bertelur dan umumnya sekali bereproduksi mereka menghasilkan dua telur dan menetas setelah 60-70 hari.<br /><br />Bukan hanya mampu mengubah warna tubuhnya menjadi coklat, mereka juga mampu mengubah warna tubuhnya menjadi abu-abu, kuning, hijau, oranye dan merah jambu.<br /><br />Tokek ini adalah salah satu hewan unik dari Madagaskar. Sementara mereka merapatkan badan mereka ke batang pohon dan tertidur dengan kepala menghadap ke bawah, tubuh mereka segera menyesuaikan warna dengan sekitarnya.<br /><br />Umumnya hewan ini tidak aktif di siang hari dan hanya bergerak ketika diganggu. Pada malam hari mereka berburu serangga untuk makanannya.<br /><br />Para penduduk lokal Madagaskar takut dengan hewan ini dan menyebut makhluk ini dengan sebutan setan. Konon apabila mereka diganggu, seekor tokek yang lebih besar akan berdiri, membuka mulutnya dan mengeluarkan suara desisan yang keras.<br /><br />Sumber:xfile-enigma.blogspot.comkrisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-34303963306288697002010-01-09T00:53:00.000-08:002010-01-09T01:35:12.400-08:00Jenis-Jenis Hamster<span style="font-weight: bold;"><span style="text-decoration: underline;">Syrian</span></span><br />Syrian normal:<br /><img src="http://ibexinc.files.wordpress.com/2009/04/hamster.jpg" alt="Image" /><br />Source: ibexinc.files.wordpress.com<br /><img src="http://www.2020site.org/hamsters/images/teddy-bear-hamster.jpg" alt="Image" /><br />Source: 2020site.org<br /><br />Syrian black bear:<br /><img src="http://i.ehow.com/images/GlobalPhoto/Articles/4701765/blackbear-main_Full.jpg" alt="Image" /><br />Source: i.ehow.com<br /><img src="http://www.petoftheday.com/archive/2009/March/03.jpg" alt="Image" /><br />Source: petoftheday.com<br /><br />Syrian long hair:<br /><img src="http://2.bp.blogspot.com/_zUs2n27NiUY/SJx3DWz6L-I/AAAAAAAABDQ/u9ajCk0X_Cw/s400/Teddy_Bear_Hamster%5B1%5D.jpg" alt="Image" /><br />Source: 2.bp.blogspot.com<br /><img src="http://www.blondbella.co.uk/magnum.JPG" alt="Image" /><br />Source: blondbella.co.uk<br /><br />Syrian hairless:<br /><img src="http://www.hamsterific.com/HamsterUniversity/images/hairlessHamster3.jpg" alt="Image" /><br />Source: hamsterific.com<br /><br /><span style="font-weight: bold;"><span style="text-decoration: underline;">Campbell</span></span><br />Campbell normal:<br /><img src="http://www.carringtonhamstercrew.co.uk/northern/campbell.jpeg" alt="Image" /><br />Source: carringtonhamstercrew.co.uk<br /><br />Campbell argente:<br /><img src="http://i16.photobucket.com/albums/b48/DeLzY/DSC03831.jpg" alt="Image" /><br />Source: i296.photobucket.com<br /><br />Campbell Panda:<br /><img src="http://i296.photobucket.com/albums/mm182/faqi_vinci/campbell-panda.jpg" alt="Image" /><br />Source: i296.photobucket.com<br /><br />Campbell Dominant:<br /><img src="http://www.swaiklan.com/wp-content/uploads/8301/dominant%20spot%20campbell%20003.jpg" alt="Image" /><br />Source: swaiklan.com<br /><br />Campbell Lilac:<br /><img src="http://www.freewebs.com/cait_jloliyah/Red%20Eyed%20Lilac.jpg" alt="Image" /><br />Source: freewebs.com<br /><br />Campbell Dove:<br /><img src="http://www.freewebs.com/cait_jloliyah/Dove%20spice.jpg" alt="Image" /><br />Source: freewebs.com<br /><br />Campbell blue Fawn:<br /><img src="http://www.freewebs.com/cait_jloliyah/blue%20fawn.jpg" alt="Image" /><br />Source: freewebs.com<br /><br /><span style="font-weight: bold;"><span style="text-decoration: underline;">Roborovski:</span></span><br />Roborovski normal<br /><img src="http://www.petwebsite.com/hamsters/hamsters_images/roborovski_hamster_000003009208X.jpg" alt="Image" /><br />Source: petwebsite.com<br /><img src="http://farm2.static.flickr.com/1053/538113664_cf9886a507.jpg" alt="Image" /><br />Source: farm2.static.flickr.com<br /><br />Roborovski White Face (WF):<br /><img src="http://g3mbulzone.files.wordpress.com/2009/05/white-face-robo.jpg" alt="Image" /><br />Source: g3mbulzone.files.wordpress.com<br /><img src="http://ihamsters.files.wordpress.com/2008/11/roborovski-white-face-011.jpg" alt="Image" /><br />Source: ihamsters.files.wordpress.com<br /><br /><span style="font-weight: bold;"><span style="text-decoration: underline;">Winter White (WW)</span></span><br />WW normal:<br /><img src="http://www.hamsterhideout.com/illustrations/marlene/normalww.jpg" alt="Image" /><br />Source: hamsterhideout.com<br /><br />WW Pearl:<br /><img src="http://www.rainbau.com/blog/wp-content/hamster1.jpg" alt="Image" /><br />rainbau.com<br />Source: rainbau.com<br /><br />WW Violet:<br /><img src="http://3.bp.blogspot.com/_bXUoFpiTOUY/RpGwp12AZWI/AAAAAAAAAB0/GNiM-tcw3Cw/s320/WhiteWinterViolet.jpg" alt="Image" /><br />Source: 3.bp.blogspot.com<br /><br /><span style="font-weight: bold;"><span style="text-decoration: underline;">Hybrid</span></span><br />Golden Red Eyes<br /><img src="http://4.bp.blogspot.com/_SyB_TJnYioY/SqSh2BAh64I/AAAAAAAAADg/RgQZC00Yb5k/s320/hybrid+golden+red+eye.jpg" alt="Image" /><br />Source: 4.bp.blogspot.com<br /><img src="http://i39.tinypic.com/2vl9uo8.jpg" alt="Image" /><br />Source: i39.tinypic.com<br /><br />Golden Black Eyes<br /><img src="http://photos-p.friendster.com/photos/69/60/25810696/1_517655952l.jpg" alt="Image" /><br />Source: photos-p.friendster.com<br /><br />Blue Argente<br /><img src="http://i16.photobucket.com/albums/b48/DeLzY/DSC03547.jpg" alt="Image" /><br />Source: i16.photobucket.com<br /><img src="http://www.tokohamster.com/images/products/Jual%20Hamster%20Winter%20White%20Blue%20Argente%20-%20Sepasang.jpg" alt="Image" /><br />Source: tokohamster.com<br /><br /><span style="font-size:78%;">Sumber:Reprilx.com</span>krisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-42065546686100819942009-12-21T03:04:00.000-08:002009-12-21T03:17:40.677-08:00Burung Kiwi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://i35.photobucket.com/albums/d152/MotherAlli/kiwi.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 300px; height: 338px;" src="http://i35.photobucket.com/albums/d152/MotherAlli/kiwi.jpg" alt="" border="0" /></a><span style="font-family:Times New Roman;"></span>Burung Kiwi termasuk dalam ordo Apterygiformes yang hanya punya satu familia yaitu Apterygidae. Daerah persebaran alami spesies burung ini pun terbatas hanya di Selandia Baru. Burung ini terdapat dalam tiga spesies, Apteryx australis terdapat di tiga pulau utama Selandia Baru. Sementara Apteryx oweni dan Apteryx haasti hanya terdapat di pulau Selatan saja.<br />Burung yang tidak bisa terbang ini bisa tumbuh hingga seukuran ayam dengan bobot 2-5 kg. Bulunya berbentuk seperti rambut berwarna abu-abu atau coklat. Burung yang hidupnya nocturnal ini tidak punya ekor dan sayapnya sangat kecil. Paruhnya langsing dan tajam. Tidak seperti kebanyakan burung yang lain, lubang hidung burung Kiwi terdapat hampir di ujung paruhnya.<br /><br />Musim kawin adalah saat membuat teritori. Ukuran teritori ditentukan oleh sejauh mana suara teriakan sang pejantan masih bisa terdengar. Luasnya bervariasi, dari hanya 2 hektar hingga lebih dari 100 hektar! Burung yang konon bisa hidup selama 20 tahun ini adalah burung yang setia kepada pasangannya. Hanya anehnya sang betina lebih dominan dalam perkawinan. Hal ini sangat langka bahkan di dunia burung lho. Model pengaturan seperti ini ternyata sangat istimewa dan adil. Kok bisa?<br /><br />Kuncinya pada pembagian tugas. Dalam masa berbiak energi sang betina sebagian besar akan dihabiskan untuk mengeluarkan telur. Walau hanya 1-2 butir, ukuran telur burung Kiwi luar biasa besar. Selain ukurannya, berat telur ini sungguh mengherankan, bobotnya bisa mencapai 25% berat tubuh induknya! Dibandingkan kerabatnya, burung unta yang telurnya cuma 2% dari berat tubuh induknya, dan berat bayi manusia kira-kira hanya 5% saja dari berat ibunya. Oleh karena itu, pekerjaan selebihnya dilakukan si pejantan, termasuk urusan merapikan sarang, mengerami telur, sampai menemani si kecil mencari makan setelah telurnya menetas.krisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-16950655109915789192009-12-20T03:56:00.000-08:002010-01-15T00:38:28.709-08:00Kapal Perang Portugis<img src="http://www.makeiteasy.net/cms/images/stories/holidays/portuguese_man_of_war.jpg" alt="Image" /><br /><br />Ini bukan artikel soal sejarah, tpi soal ubur2 bernama Kapal Perang Portugis. Ubur2 besar ini sering ditemukan terdampar di pantai & merupakan salah satu hal yg plg mengganggu para wisatawan pantai. Apa saja keunikan hewan ini, dan kenapa ia bisa mengganggu turis2 di pantai? Ayo kita lihat lebih lanjut.<br /><br />Kapal Perang Portugis (org barat menyebutnya Portuguese Man O' War, & kadang2 disebut ubur2 api) merupakan nama yg diberikan utk ubur2 unik ini. Ini disebabkan krn sirip atasnya yg meyerupai layar segitiga kapal2 Portugis zaman pertengahan. "Layar" ini berfungsi sbg penangkap angin utk membantunya bergerak. Tdk seperi ubur2 lain yg bentuknya bulat, ubur2 ini bentuknya lonjong & berisi udara, shg ubur2 ini bs mengapung sepanjang hari. Ubur2 ini adl perenang pasif, artinya dia hanya mengandalkan arah angin & arus utk bergerak, shg tak jarang ia terdampar di pantai.<br /><br />Kapal Perang Portugis merupakan ubur2 terbesar di dunia. Panjang badannya bs mencapai 1 m, namun panjang tentakelnya bisa mencapai 13 m. Karena ukurannya yg besar, ubur2 ini bs menelan seekor tuna bulat2. Warna tubuhnya yg meyerupai biru laut membuat mangsanya seringkali tdk menyadari kehadirannya. Selain itu, tentakelnya yg panjang & menjuntai sekilas jg terlihat seperti rumput laut, shg mangsanya kadang2 tanpa curiga berusaha menerobosnya - dan mati.<br /><br />Seperti ubur2 lain, Kapal Perang Portugis jg menghasilkan racun di tentakelnya, yg disebut urticant. Racunnya sgt berbahaya, termasuk utk manusia. Bila manusia tersengat, maka sengatannya akan meninggalkan bekas memar panjang seperti bekas cambukan. Korban selamat menuturkan disengat ubur2 ini rasanya seperti "terbakar, sesak napas, & semuanya tiba2 gelap". Pertolongan pertama bagi mereka yg terkena sengatannya adl segera membawanya keluar air, lalu berusaha mengeluarkan racunnya & memberinya antitoksin. Racun ini tetap aktif meskipun ubur2 tsb mati, shg menyentuh bangkai ubur2 yg tedampar sgt dilarang.<br /><br />Walaupun memiliki racun mematikan, kenyataannya ubur2 ini tetap memiliki musuh. Musuh utamanya adalah penyu hijau & siput laut tak bercangkang Glaucus atlanticus. Penyu hijau memiliki kulit yg tebal, shg ia kebal terhadpa sengatan ubur2. Sementara siput laut Glaucus hanya berukuran 5 cm, namun ia jg kebal thd bisa ubur2 ini. Ia seringkali menggeregoti tentakel ubur2 utk menyimpan racunnya sbg alat pertahanan. Selain siput laut Glaucus, satu spesies gurita bernama Tremoctopus jg sering memutuskan tentakel ubur2 tsb utk tujuan yg sama.<br /><br />Kapal Perang Portugis hidup di seluruh samudera, kecuali samudera2 yg terlampau dingin spt Arktik & Antartika. Ia sering ditemukan terdampar di pantai2 seluruh dunia. Karena reputasinya yg berbahaya, bila bangkainya ditemukan di pantai maka pantai itu biasanya akan ditutup sementara. Terdamparnya ubur2 ini jg sering menjadi tanda bahwa di tengah laut terdapat badai yg menghempaskannya ke pantai.krisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-54212817930779535642009-12-20T03:30:00.000-08:002009-12-20T03:31:35.125-08:00Ular legendaris Jepang (Tsuchinoko)<div class="postbody"><img src="http://i283.photobucket.com/albums/kk283/crewmarley/tsuchinoko_1.jpg" alt="Image" /><br /><br />Makhluk Tsuchinoko pertama kali disinggung dalam "Kojiki", sebuah teks kuno abad ke-8 yang merupakan sebuah manuskrip bahasa Jepang tertua di dunia. Walaupun banyak penampakan makhluk ini yang dilaporkan selama periode perang, namun laporan ini ditanggapi dengan skeptis mengingat tidak ada satupun makhluk yang pernah tertangkap untuk dipelajari.<br /><br />Namun semuanya berubah, menurut pejabat pemerintah lokal bernama Toshikazu Miyawaki, makhluk yang berhasil ditangkap oleh penduduk Jepang beberapa waktu yang lalu adalah benar makhluk legendaris tersebut. "Kami memutuskan untuk membiarkan hewan ini beradaptasi dengan lingkungan barunya." Katanya. Pemerintah lokal telah membangun sebuah kandang untuk hewan tersebut.<br /><br />Menurut laporan-laporan sebelumnya, Tsuchinoko adalah seekor reptil yang memiliki panjang antara 30cm - 80cm dengan kepala yang lebih besar dan taring yang beracun. Hal yang membedakannya dengan ular lain adalah ia mengeluarkan suara mencicit seperti tikus. "Menimbang ciri-ciri tersebut, kami dapat memastikan bahwa hewan itu adalah benar Tsuchinoko," Kata Miyawaki. "ketika dibawa ke balai kota, tubuhnya benar-benar tebal dan pendek. Beberapa orang juga mendengar ia mencicit.<br /><br />Kota kecil Mikata sendiri sering menggunakan laporan penampakan hewan ini sebagai bahan penarik perhatian bagi para turis. Dan pada tahun 1989, walikota Tsujio Yoshida bahkan mengumumkan sayembara dengan hadiah tanah seluas 330 m2 bagi siapa saja yang bisa menangkap Tsuchinoko.<br /><br />Miyawaki mengatakan bahwa hewan yang tertangkap itu memiliki panjang sekitar 70 cm ketika ditangkap pada 6 Juni 2001, sekarang telah bertumbuh hingga 1 meter. Setelah lebih dari seminggu dipamerkan ke publik di dalam aquarium plastik, reptil itu kelihatan lelah. Setelah kondisinya stabil pemerintah kota baru akan memikirkan cara meneliti hewan itu. Mungkin dengan mengambil sampel DNA dari tubuhnya.<br /><br />Jadi, butuh waktu bagi orang yang menangkapnya untuk menerima hadiah tanah yang dijanjikan. "Bahkan jika ternyata hewan itu bukan Tsuchinoko, tetap saja hewan seperti itu belum pernah ditemukan sebelumnya di dunia. Saya berharap spesiesnya akan diakui oleh masyarakat dunia." Kata Miyawaki.<br /><br />Sumber:www.xfile-enigma.blogspot.com</div>krisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-3971656929281163042009-12-20T01:16:00.000-08:002009-12-20T01:19:35.711-08:00Spesies-Spesies Baru di sungai Mekong, kawasan Asia Tenggara.<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://inilah.com/data/berita/foto/160157.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 250px; height: 194px;" src="http://inilah.com/data/berita/foto/160157.jpg" alt="" border="0" /></a>Seekor tokek bertubuh bintik-bintik seperti macan tutul dan seekor katak bertaring pemakan burung merupakan dua dari 163 spesies baru yang ditemukan tahun lalu di sungai Mekong, kawasan Asia Tenggara.<br /><br />WWF mengatakan para ilmuwan di tahun 2008 menemukan 100 tanaman, 28 ikan, 18 reptil, 14 amfibi, dua mamalia dan satu spesies burung di kawasan itu. Hal ini berarti ditemukan tiga spesies baru setiap minggunya untuk dimasukan dalam katalog 1.000 spesies baru dari tahun 1997 hingga 2007<br /><br />"Setelah ribuan tahun dalam persembunyian, spesies ini sekarang dalam sorotan, dan tentu akan ada yang menunggu untuk ditemukan lagi," kata Stuart Chapman, direktur WWF Program Greater Mekong.<br /><br />Peneliti yang bekerja untuk WWF memperingatkan efek dari perubahan iklim, termasuk meningkatnya kekeringan dan banjir yang mengancam habitat para spesies ini. Hal tersebut lebih besar daripada ancaman tradisional seperti perburuan, polusi dan perusakan habitat.<br /><br />"Beberapa spesies akan mampu beradaptasi dengan perubahan iklim, beberapa lainnya tidak, hal ini berpotensi besar mengakibatkan kepunahan," kata Chapman dalam sebuah pernyataan. "Spesies yang langka, terancam punah dan endemik yang baru ditemukan ini sangat rentan oleh perubahan iklim dan habitatnya akan semakin menyusut karena sudah sangat terbatas."<br /><br />Di antara para primadona yang ada didaftar adalah katak bertaring dari Thailand timur yang diberi nama ilmiah limnonectes megastomias. Katak tersebut ditemukan di sepanjang aliran sungai sedang menunggu mangsanya yang termasuk burung dan serangga. Para ilmuwan percaya bahwa taringnya digunakan selama pertempuran dengan pejantan lain.<br /><br />Penemuan unik lainnya adalah tokek bertutul Cat Ba yang ditemukan di pulau Cat Ba di utara Vietnam. Diberi nama ilmiah Goniurosaurus Catbaensis, tokek tersebut memiliki mata oranye kecoklatan yang besar dan bintik-bintik seperti macan tutul di sekujur tubuhnya berwarna kuning kecoklatan.krisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-467323746155188188.post-90994378566315346942009-12-20T01:08:00.000-08:002009-12-20T01:14:05.683-08:00Cara Memelihara Katak Pacman<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d0/Pacman_frog.jpg/800px-Pacman_frog.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 259px; height: 192px;" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d0/Pacman_frog.jpg/800px-Pacman_frog.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Pac-Man" frog atau horned frog bisa dibilang tidak memilih-milih dalam hal makanan. Kadang anak-anak yang berukuran sama akan saling memakan satu sama lain. Tetapi apabila Anda mempunyai kodok dewasa yang diberi makan dengan baik maka memungkinkan untuk memelihara mereka secara berkelompok dengan aman.<br /><br />Langkah pertama untuk breeding kodok pac-man adalah menentukan apakah kalian mempunyai kodok jantan dan betina. Betina tumbuh jauh lebih besar dari jantan dan tidak mengeluarkan suara. Jantan akan mengeluarkan suara, seringkali setelah disemprot dengan air.<br /><br />Apabila Anda mempunyai sepasang kodok dewasa dalam kondisi fisik yang prima, Anda perlu menempatkan mereka kedalam periode dingin dan kering untuk mempersiapkan mereka untuk kawin. Ini bisa dilakukan dengan menempatkan mereka didalam sebuah tank dengan lapisan sphagnum moss yang dalam, dan membiarkannya untuk mengering(dengan cara tidak menyemprotkan air). Semangkok air sebaiknya disediakan terus supaya kodok tersebut bisa mencarinya apabila mereka memerlukan walaupun mereka mungkin hanya akan berdiam didalam moss. Suhu didalam kandang mereka sebaiknya diturunkan hingga sekitar 70 F (atau 21 C ). Pelihara kodok-kodok ini seperti ini sekitar selama dua bulan. Mereka mungkin tidak akan makan selama periode ini.<br /><br />Setelah periode dingin dan kering ini, keluarkan kodok-kodok tersebut dan tempatkan mereka di dalam sebuah tank dengan air yang dangkal (dengan tempat yang bisa digunakan untuk mendaki keluar). Ketika didalam air, mereka seharusnya bisa menyentuh dasar dengan kaki mereka untuk memopong mereka. Kemudian Anda perlu memulai untuk membuat hujan bikinan. Ini bisa dilakukan dengan cara menyemprotkan kodok-kodok tersebut beberapa kali setiap hari atau Anda bisa menggunakan alat penyemprot embun (alat ini terdapat di Indonesia yang biasa digunakan untuk menyemprot sayuran di supermarket). Jangan lupa untuk menghindari air yang berlebihan akibat semprotan air ini dengan cara mempersiapkan aquarium atau tank yang mampu mengeluar air yang berlebihan secara otomatis. Apabila Anda hanya memiliki satu jantan dan ingin merangsangnya untuk kawin, Anda bisa merekam suaranya dan memainkannya kembali ke arah dia. Jantan keliatannya akan bertambah semangat setelah mendengar suara dari jantan lainnya. Akan sangat berguna sekali apabila Anda mengapungkan beberapa tanaman air sebagai tempat dimana telur-telur bisa ditempatkan. Telur-telur biasanya dikeluarkan diantara tiga atau empat hari dihitung dari hari pertama hujan diturunkan. Setelah telur dikeluarkan, kodok-kodok seharusnya dikeluarkan dari aquarium. Setelah itu tambahkan air, dan telur-telur tersebut akan menetas diantara dua sampai tiga hari.<br /><br />Berudu-berudu adalah carnivora, dan bisa dibesarkan dengan diberikan tubifex worm. Mereka juga akan saling memakan satu sama lain, dan ada dua cara untuk menghindari ini. Cara pertama adalah menempatkan setiap berudu didalam sebuah kendi kecil. Dan cara lainnya adalah menempatkan semua berudu didalam aquarium besar yang berisikan air dan dipenuhi tanaman mengapung dalam jumlah banyak (asli atau plastik). Makanan kemudian bisa ditempatkan didasar dan berudu-berudu tersebut akan berenang kebawah, memakan, dan berenang keatas lagi untuk bersembunyi di tanaman. Kedua cara ini membutuhkan tenaga. Cara pertama membutuhkan Anda untuk mengganti air didalam kendi supaya selalu bersih, dan cara kedua memerlukan pengaliran air pada pagi dan malam hari.<br /><br />Berudu-berudu tersebut akan tumbuh dengan cepat. Setelah kurang lebih sebulan, mereka akan mulai berubah menjadi kodok-kodok kecil. Mereka membutuhkan tempat untuk keluar dari air. Apabila Anda menempatkan semua kodok-kodok kecil didalam satu tempat, maka ada kemungkinan mereka akan memakan satu sama lain. Cara lain adalah dengan menempatkan setiap kodok didalam tempat plastik mereka masing-masing. Anak-anak kodok ini mudah diberi makan. Mereka akan memakan apa saja yang bergerak seperti jangkrik, mealworms, kodok-kodok lain, ikan mas kecil, atau jari-jari kalian. Mereka akan bertumbuh lumayan cepat.<br /><span style="font-size:78%;"><br />Sumber:<br />Breeding Horned Frogs<br />Ernie Wagner, Reptiles 4(4):12-14, April 1996<br />http://www.anapsid.org/ornatabreeding.html</span>krisnadihttp://www.blogger.com/profile/05369374079921355878noreply@blogger.com0