Burung Kiwi termasuk dalam ordo Apterygiformes yang hanya punya satu familia yaitu Apterygidae. Daerah persebaran alami spesies burung ini pun terbatas hanya di Selandia Baru. Burung ini terdapat dalam tiga spesies, Apteryx australis terdapat di tiga pulau utama Selandia Baru. Sementara Apteryx oweni dan Apteryx haasti hanya terdapat di pulau Selatan saja.
Burung yang tidak bisa terbang ini bisa tumbuh hingga seukuran ayam dengan bobot 2-5 kg. Bulunya berbentuk seperti rambut berwarna abu-abu atau coklat. Burung yang hidupnya nocturnal ini tidak punya ekor dan sayapnya sangat kecil. Paruhnya langsing dan tajam. Tidak seperti kebanyakan burung yang lain, lubang hidung burung Kiwi terdapat hampir di ujung paruhnya.
Musim kawin adalah saat membuat teritori. Ukuran teritori ditentukan oleh sejauh mana suara teriakan sang pejantan masih bisa terdengar. Luasnya bervariasi, dari hanya 2 hektar hingga lebih dari 100 hektar! Burung yang konon bisa hidup selama 20 tahun ini adalah burung yang setia kepada pasangannya. Hanya anehnya sang betina lebih dominan dalam perkawinan. Hal ini sangat langka bahkan di dunia burung lho. Model pengaturan seperti ini ternyata sangat istimewa dan adil. Kok bisa?
Kuncinya pada pembagian tugas. Dalam masa berbiak energi sang betina sebagian besar akan dihabiskan untuk mengeluarkan telur. Walau hanya 1-2 butir, ukuran telur burung Kiwi luar biasa besar. Selain ukurannya, berat telur ini sungguh mengherankan, bobotnya bisa mencapai 25% berat tubuh induknya! Dibandingkan kerabatnya, burung unta yang telurnya cuma 2% dari berat tubuh induknya, dan berat bayi manusia kira-kira hanya 5% saja dari berat ibunya. Oleh karena itu, pekerjaan selebihnya dilakukan si pejantan, termasuk urusan merapikan sarang, mengerami telur, sampai menemani si kecil mencari makan setelah telurnya menetas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar to Burung Kiwi:
Posting Komentar