Home | Posts RSS | Comments RSS | Login

Tuatara

Jumat, 06 November 2009


Tuatara adalah nama untuk kadal yg hidup di Selandia Baru. Nama "tuatara" berasal dari bahasa Maori (nama suku asli Selandia Baru) berarti "paruh di punggung" untuk menggambarkan penampilan fisiknya. Tuatara juga dikenal sebagai "fosil hidup" karena fosil tuatara tertua yg ditemukan berusia lebih dari 200 juta tahun. Reptil ini terkenal karenabisa berumur amat panjang dibanding reptil lainnya. Di alam liar, mereka diperkirakan rata-rata berusia 60 tahun. Tuatara tertua yg dipelihara manusia bernama Henry, yg Januari 2009 lalu genap berusia 111 tahun. Henry sekarang masihbisa dijumpai di Museum Southland di Invercargill, Selandia Baru. Para ahli sendiri percaya tuatara bisa hidup sampai 200 tahun dalam penangkaran!

Tuatara sering juga disebut dengan nama "kadal bermata tiga" karena ia memiliki "mata" di daerah ubun-ubunnya. Mata ketiga ini memiliki bagian-bagian yg dimiliki oleh mata biasa, seperti lensa, kornea, retina, namun saluran syaraf optik ke otaknya tidak berkembang. Mata ini paling jelas terlihat pada tuatara muda. Pada tuatara dewasa, matanya tertutup oleh semacam selaput yg warnanya menyerupai kulit. Fungsi mata ketiga ini belum diketahui karena tidakbisa memfokuskan objek seperti mata biasa, namun diperkirakan mata ini merupakan semacam organ pineal untuk mengenali perubahan iklim di sekitarnya. Beberapa mamalia seperti tikus & beruang juga memiliki organ pineal ini sebagai sensor terhadap perubahan musim, sehingga merekabisa bangun tepat di awal musim semi saat berhibernasi





Tuatara tumbuh & bereproduksi amat lambat. Ia baru mencapai usia kematangan seksual pada umur 10 tahun & terus bertumbuh hingga usia 35 tahun (ukuran maksimal tuatara sendiri hanya sepanjang 80 cm). Musim kawin tuatara biasanya terjadi pada pertengahan musim panas. Pada masa bercumbu ini, tuatara jantan akan mengubah warnanya menjadi gelap, lalu kawin dengan betinanya. Waktu yg diperlukan tuatara betina untuk bertelur mulai dari pembuahan sampai pengeluaran telur sekitar 2-5 tahun. Itu artinya, tuatara betina hanyabisa bertelur kurang lebih 5 tahun sekali. Tidak diketahui berapa usia maksimal tuatara masih bisa bereproduksi. Tuatara tertua di dunia, Henry, diketahui masih menghasilkan keturunan pada usia 111 tahun

Tuatara dewasa hanya keluar pada malam hari, sementara tuatara muda keluar pada siang hari untuk mencegah dimakan oleh tuatara yg lebih besar. Sebelum waktunya keluar, tuatara memanfaatkan liang yg dibuat burung-burung laut untuk bertelur sebagai tempat bernaung. Kotoran yg ditinggalkan burung-burung ini membantu menarik serangga-serangga kecil yg menjadi makanan favorit tuatara. Tuatara juga diketahui memakan telur & anak-anak burung jika kebetulan induknya tidak ada. Bila ada pengganggu yg memasuki liangnya, tuatara tidak segan-segan menggigit lawannya. Gigitanya sangat kuat & bisa menyebabkan luka serius pada manusia. Konon, tuatara tidak akan melepaskan gigitannya sampai bagian tubuh penyerangnya terputus!

Kedatangan orang-orang asing dari Eropa membawa bencana tersendiri bagi tuatara. Tikus-tikus yg "menumpang" kapal-kapal para penjelajah (beginilah cara tikus menyebar ke seluruh benua) menjadi musuh baru tuatara di daratan karena suka memakan telur & anak-anaknya. Akibatnya, sejak akhir abad ke-19 tuatara dikategorikan sebagai hewan yg terancam punah. Upaya-upaya penangkaran telah dilakukan untuk mengembalikan populasinya di alam. Sekarang, tuatara hidup di pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Utara Selandia Baru yg diawasi dengan ketat agar tikus-tikus tidak masuk

0 komentar to Tuatara:

Posting Komentar